Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai E-KTP Disebut Scam, Ini Tanggapan Dukcapil

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Ilustrasi e-KTP
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pada Kamis (4/3/2021) malam, kata "eKTP" menjadi trending topic di Twitter, dengan belasan ribu twit yang membahas soal itu.

Salah satu twit yang paling banyak mendapat like dan dan diunggah ulang oleh pengguna lainnya adalah twit yang dibagikan oleh akun @catuaries.

Dalam twit-nya disebutkan bahwa KTP elektronik (KTP-el) adalah scam atau penipuan.

Menurut dia, sejak menggunakan e-KTP pada 2021, ia selalu diminta untuk fotokopi KTP elektronik dan tidak pernah menggunakan cara tap seperti e-money dalam urusan birokrasi. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"KTP elektronik itu scam. Dalam penggunaannya ttp aja difotokopi. Sejak dapat eKTP ini dari 2012 ga pernah tuh diminta tap kayak e-money buat urusan2 birokrasi. Ttp aja fotokopi," tulis akun tersebut.

Dia menuliskan, jika e-KTP tidak difotokopi, maka koperasi akan kehilangan pendapatan dari jasa fotokopi KTP tersebut.

Menurut dia, ada pihak-pihak yang sengaja membuat orang kebingungan dalam urusan administrasi, sehingga harus bertanya dan akhirnya terkena modus penipuan fotokopi lagi.

Baca juga: Twit Viral Sebut Jalan Tol Surabaya Rumit, Ini Kata Jasa Marga

Benarkah demikian?

Tanggapan Dukcapil

Direktur Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah menduga, lembaga yang meminta fotokopi KTP-el belum bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil dan belum menggunakan card reader.

Sebab, lazimnya sudah ada lembaga-lembaga yang tidak memakai fotokopi KTP elektronik lagi.

"Kalau ada lembaga yang meminta fotokopi, saya menduga belum kerja sama dengan Dukcapil. Jadi dia masih kerja manual. Coba lihat contoh urusan di BPJS Kesehatan, itu kan sudah tidak minta lagi. KTP-el sudah dibaca dengan card reader. Sebagian besar bank seperti Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri, BNI itu sudah tidak menggunakan fotokopi lagi," ujar Zudan kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Zudan mencontohkan, penggunaan KTP-el di Kemendagri atau di Dukcapil Pasar Minggu juga sudah menggunakan cara tap.

"Kalau datang ke kantor Kemendagri, sudah di-tap seperti itu," kata dia.

Baca juga: Viral Unggahan soal Strobo di Jogja, Hanya Disurati atau Ditilang Polisi?

Selain itu, lanjut Zudan, e-KTP sudah dilengkapi chip yang berisi data kependudukan.

"Chip dalam KTP elektronik itu bisa terbaca hanya dengan men-tap di card reader," kata Zudan.

Zudan mengungkapkan, ada tiga cara untuk proses verifikasi KTP-el, yaitu menggunakan:

  1. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
  2. Akses biometrik berupa foto dan sidik jari
  3. Alat baca yang bernama card reader.

"Jadi kalau lembaga-lembaga sudah menggunakan tiga cara itu, maka tidak perlu fotokopi. Kalau ada bank sudah membuka data nasabah akses NIK, dia enggak perlu fotokopi. Lembaga sudah menggunakan sidik jari atau sidik wajah, dia enggak perlu fotokopi. Atau yang ketiga tadi, pakai card reader," papar dia.

Zudan mengatakan, fungsi utama KTP-el dengan NIK adalah untuk penunggalan data. Dengan demikian, penduduk tidak terdata lebih dari satu kali.

"Data ini bisa diakses oleh lembaga-lembaga untuk penunggalan data. Mereka melakukan verifikasi dengan mencocokkan NIK. Sudah ada 2.851 lembaga yang sudah bekerja sama dengan Dukcapil," kata Zudan.

Baca juga: Video Viral Es Krim Seblak, Berikut Varian Rasa Es Krim Unik Lainnya 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat dan Ketentuan Ganti Foto KTP-el

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi