Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar "Mafia" Vaksin Covid-19 Palsu di Afrika Selatan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Vaksin Covid-19
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Afrika Selatan berhasil menyita ribuan dosis vaksin Covid-19 palsu dan mengamankan empat orang tersangka.

Penangkapan ini terjadi setelah Interpol mengeluarkan peringatan global pada Desember lalu untuk mengantisipasi jaringan kejahatan terorganisir yang menargetkan vaksin Covid-19.

Melansir Reuters, Kamis (4/3/2021), sekitar 2.400 dosis yang mengandung vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang di Germiston, sebelah timur Johannesburg.

Tak hanya vaksin, petugas juga menemukan masker 3M palsu dalam jumlah besar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga dari empat tersangka merupakan warga China, sementara satu orang lainnya warga Zambia.

Baca juga: Lokasi Penyuntikan Vaksin Dosis Pertama dan Kedua Bisa Berbeda, Ini Penjelasan Kemenkes

Jaringan di China

Penangkapan di Afrika Selatan ini mengarah pada identifikasi jaringan yang menjual vaksin Covid-19 palsu di China.

Pada Awal Februari lalu, China menangkap lebih dari 80 orang yang diduga terlibat dalam kejahatan itu.

Mereka diduga terlibat dalam produksi 3.000 dosis vaksin Covid-19.

Para pelaku diketahui memasukkan larutan garam ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin virus corona palsu.

Barang ilegal itu lalu dijual dengan harga lebih tinggi.

"Mereka yang terlibat dalam sindikat kriminal itu telah meraup untung besar," kata pihak kepolisian, melansir CNN, Senin (1/2/2021).

Baca juga: 6 Fakta Vaksin AstraZeneca yang Bakal Masuk ke Indonesia

Modus pemalsuan

Pemimpin kompotan penipu yang diidentifikasi sebagai Kong ini juga telah ditangkap oleh kepolisian China pada pertengahan Fabruari 2021.

Kong telah meneliti desain kemasan vaksin asli, sebelum membuat tiruannya yang lebih dari 58.000 ramuannya sendiri.

Sejumlah vaksin diselundupkan ke luar negeri, tetapi tidak diketahui ke mana barang itu dikirim.

Berdasarkan putusan pengadilan, Kong dan timnya mendapat untung 18 juta yuan atau sekitar Rp 250,6 juta dari vaksin palsu tersebut.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Interpol gelar penyelidikan

Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock memperingatkan, penemuan jaringan ini hanya puncak gunung es dari kejahatan terkait vaksin virus corona, seperti dikutip dari Afirca News, Rabu (3/3/2021).

Menurutnya, penyelidikan masih terus berlanjut hingga saat ini.

Interpol juga menerima laporan tambahan tentang adanya distribusi vaksin palsu dan upaya penipuan yang menargetkan badan kesehatan, seperti panti jompo.

"Tidak ada vaksin yang disetujui saat ini tersedia untuk dijual secara online. Vaksin apa pun yang diiklankan di situs web atau web gelap, tidak akan sah, tidak akan diuji dan mungkin berbahaya," kata Interpol.

"Siapa pun yang membeli obat-obatan ini berarti mempertaruhkan diri mereka sendiri dan memberikan uang mereka kepada penjahat yang terorganisir," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi