Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Foto Jadul "Hidup" dengan Aplikasi Deepfake MyHeritage

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
My Heritage
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan dengan penggunaan fitur Deepfake MyHeritage.

Fitur ini dapat "menghidupkan kembali" orang yang sudah meninggal dengan bermodalkan foto lawas.

Salah satu percobaan yang dilakukan warganet adalah menghidupkan kembali Mona Lisa, sosok wanita yang menjadi karya maestro Leonardo da Vinci.

Baca juga: Video Viral Pria di Ternate Tendang Tukang Sol hingga Terpental, Ini Kata Polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"#DeepNostalgia
Mona Lisa animated with MyHeritage.
#monalisa #painting #contemporaryart #deepfake #DeepLearning #fineart #animation," tulis akun Twitter bernama Andrey Frolov, @kznsq.

Hingga kini, video tersebut sudah ditonton sebanyak lebih dari 30.100 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Apa itu Deepfake MyHeritage?

Dilansir dari BBC, (26/2/2021), fitur ini menggunakan teknologi deepfake untuk menghidupkan wajah dalam foto kerabat yang telah meninggal.

Perusahaan bernama DeepNostalgia itu mengakui bahwa beberapa orang mungkin menganggap fitur itu "menyeramkan", sementara orang yang lain akan menganggapnya sebagai hal yang "ajaib".

Baca juga: Twit Viral WNA Masuk Pesawat Tanpa Masker, Ini Tanggapan Citilink

Cara membuat foto bergerak My Heritage

Pertama-tama kamu harus mengunduh aplikasi MyHeritage di Play Store atau App Store di ponsel.

Selanjutnya, ikuti tahapannya berikut ini:

1. Setelah itu masuk ke dalam aplikasi MyHeritage, kamu perlu membuat akun.
2. Tekan pada bagian menu dan Add Photos.
3. Pilihlah foto yang kamu inginkan. Pastikan wajahnya tampak jelas dan menghadap ke depan
4. Lalu klik Upload dan tunggu.
5. Setelah berhasil di upload, lalu klik tombol animation di sebelah kanan icon panah
6. Tunggu hingga proses selesai dan foto tersebut akan hidup bergerak.
7. Terakhir download video tersebut dan bagikan di sosial media atau aplikasi berbagi pesan.

Baca juga: Viral Aplikasi MyHeritage Ubah Foto Seolah Hidup, Begini Cara Pakainya

Polemik

Meskipun viral, pemerintah Inggris tengah mempertimbangan Undang-Undang tentang teknologi deepfake.

Tujuannya, untuk menghindari munculnya identitas palsu dari deepfake.

Komisi Hukum Inggris sedang mempertimbangkan proposal untuk menjadikannya ilegal membuat video deepfake tanpa persetujuan.

MyHeritage mengatakan bahwa mereka sengaja tidak memasukkan ucapan dalam fitur "untuk mencegah penyalahgunaan, seperti pembuatan video deepfake orang yang masih hidup".

"Fitur ini ditujukan untuk penggunaan nostalgia, yaitu untuk menghidupkan kembali leluhur tercinta," tulis pihak MyHeritage.

Selain itu, pihak MyHeritage juga mengakui, beberapa orang menyukai fitur nostalgia ini dan menganggapnya ajaib.

"Hasilnya bisa jadi kontroversial, dan sulit untuk tetap acuh tak acuh pada teknologi ini," lanjut pihak MyHeritage.

Dikutip dari People, (4/3/2021), Pendiri dan CEO MyHeritage, Gilad Japhet, mengungkapkan bahwa fitur ini memberikan cara baru yang mendalam untuk terhubung dengan sejarah keluarga mereka.

Menurutnya, MyHeritage membantu orang mengalami sejarah keluarga mereka tidak seperti sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Korset, Pakaian Dalam dari Abad Ke-15 yang Kembali Populer

Cara kerja deepfake

Menurut siaran pers dari MyHeritage, Deep Nostalgia dikembangkan bekerja sama dengan D-ID, perusahaan yang berspesialisasi dalam pemeragaan video dengan menggunakan teknik AI yang disebut deep learning.

Adapun teknk ini menggunakan video cetak biru yang direkam sebelumnya oleh karyawan di MyHeritage, atau "pengemudi".

Kemudian perusahaan dapat mengarahkan gerakan untuk setiap wajah di foto yang diunggah.

Animasi dipilih berdasarkan orientasi wajah dalam gambar dan terdiri dari gerak tubuh manusia nyata, seperti tersenyum, berkedip, mengangguk, dan bergerak.

Hasilnya, pengguna dapat melihat gambaran realistis tentang bagaimana seseorang bisa bergerak dan terlihat jika terekam dalam video.

Baca juga: Kekasih Menghilang Tanpa Kabar dan Kepastian, Apakah Itu Ghosting?

Untuk mengoptimalkan hasil tersebut, MyHeritage mengatakan bahwa mereka menggunakan penambah foto mereka, yang meningkatkan resolusi dan fokus pada wajah yang buram dan beresolusi rendah.

Deep Nostalgia juga berfungsi pada foto yang telah diwarnai atau warnanya dipulihkan dengan MyHeritage In Color.

Sejauh ini, perusahaan telah memberikan contoh dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Marie Curie, Amelia Earhart dan Charles Darwin.

Meski begitu, pengguna dapat melihat hasil yang berbeda-beda tergantung pada video, sudut, dan aksesori di wajah, jelas MyHeritage di situs web mereka.

"Teknologi terkadang perlu mensimulasikan bagian yang tidak muncul dalam foto asli, seperti gigi atau telinga, dan kualitas hasil akhirnya mungkin berbeda," ujar perusahaan tersebut.

"Saat orang di foto Anda mengenakan topi atau aksesori lain, terkadang simulasi gerakan berfungsi dengan baik, dan di lain waktu tidak," imbuh pihak MyHeritage.

Baca juga: Mengenal Jenis SIM di Indonesia, Mulai dari A hingga D, Ini Rinciannya

Imbauan penggunaan aplikasi

Mereka juga mengimbau kepada masyarakat bahwa mereka boleh-boleh saja menggunakan aplikasi pada foto leluhur mereka sendiri, bukan pada foto yang menampilkan orang hidup tanpa izin dari mereka.

Mereka yang tertarik menggunakan fitur baru ini dapat menganimasikan beberapa foto secara gratis di MyHeritage, berapa pun jumlah wajah di foto tersebut.

Pengguna yang memiliki langganan lengkap dengan MyHeritage akan dapat menganimasikan foto dalam jumlah tak terbatas.

Sementara, penggunaan berkelanjutan untuk pengguna tanpa langganan nantinya akan membutuhkan pendaftaran.

Semua foto yang telah menerima animasi video juga dapat dengan mudah dibagikan di platform media sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan WhatsApp.

Baca juga: Login www.prakerja.go.id untuk Cek Peserta Lolos Prakerja Gelombang 13

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi