Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 8 Maret: 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi virus corona, Covid-19.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Grafik kasus infeksi virus corona di dunia masih terus mengalami peningkatan.

Hingga Senin (8/3/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 117.426.512.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.604.629 orang meninggal dunia, dan 92.878.398 orang dinyatakan pulih.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 29.691.138 kasus, 537.787 orang meninggal dunia, dan 20.328.595 orang pulih
  2. India: 11.229.271 kasus, 157.890 orang meninggal dunia, dan 10.880.880 orang pulih
  3. Brasil: 11.019.344 kasus, 265.411 orang meninggal dunia, dan 9.704.351 orang pulih
  4. Rusia: 4.322.776 kasus, 89.094 orang meninggal dunia, dan 3.911.924 orang pulih
  5. Inggris: 4.218.520 kasus, 124.501 orang meninggal dunia, dan 3.199.565 orang pulih
  6. Perancis: 3.904.233 kasus, 88.574 orang meninggal dunia, dan 265.295 orang pulih
  7. Spanyol: 3.149.012 kasus, 71.138 orang meninggal dunia, dan 2.744.664 orang pulih
  8. Italia: 3.067.486 kasus, 99.785 orang meninggal dunia, dan 2.494.839 orang pulih
  9. Turki: 2.780.417 kasus, 29.030 orang meninggal dunia, dan 2.623.924 orang pulih
  10. Jerman: 2.508.655 kasus, 72.532 orang meninggal dunia, dan 2.304.300 orang pulih.

Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

Cakupan vaksinasi

Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.

Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 42,9 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.

Berikut capaian vaksinasi setiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 6 Maret 2021:

Perkembangan pandemi

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:

Israel

Melansir The Guardian, Minggu (7/3/2021) Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan segera mengakhiri periode pembatasan sosial guna mencegah penularan Covid-19.

"Restoran-restoran akan kembali dibuka," kata Netanyahu setelah bertemu dengan Wali Kota Yerusalem Moshe Lion di sebuah kafe.

"Kita masih akan tetap waspada, memakai masker, menjaga jarak fisik aman, dan membatasi aktivitas sosial, tapi kita akan segera mengakhiri pembatasan skala besar," imbuhnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Israel, 53 persen populasi negara itu telah menerima setidaknya satu kali suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Pemerintah Israel secara bertahap membuka kembali perkantoran, sekolah, dan bandara, meski tetap menerapkan pembatasan kapasitas.

Beberapa fasilitas publik menerapkan pembatasan akses, yang hanya boleh dikunjungi oleh mereka yang mendapat "Green Pass" bukti imunitas Covid-19 dari Kemenkes Israel.

Baca juga: Studi di Israel Ini Klaim Vaksin Covid-19 Turunkan Risiko Penularan Virus Corona

Ethiopia

Melansir AFP, Minggu (7/3/2021), Ethiopia telah menerima suplai pertama 2,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca.

Vaksin tersebut diproduksi oleh perusahaan farmasi asal India, Serum Institute of India.

Suplai vaksin tersebut diperoleh Ethiopia, berkat kerjasama global untuk kesetaraan terhadap akses vaksin Covid-19, Covax.

"Setelah penantian lama yang penuh ketidakpastian, harapan akhirnya akan menjadi kenyataan," kata Menteri Kesehatan Lia Tadesse, saat upacara penerimaan vaksin di bandara Addis Ababa.

Pemerintah Ethiopia mengatakan, negara itu akan memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai kelompok pertama yang akan mendapatkan vaksin.

Vaksinasi akan dimulai dalam beberapa hari ke depan, setelah proses administrasi diselesaikan. 

Ethiopia menargetkan bisa memvaksinasi 20 persen dari total 110 juta populasi negara itu, pada akhir tahun 2021.

Filipina

Melansir CNA, Minggu (7/3/2021), perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna, telah menandatangani kontrak dengan pemerintah Filipina untuk menyuplai 13 juta dosis vaksin Covid-19.

Pengiriman vaksin rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2021.

Moderna kini tengah bekerja sama dengan otoritas kesehatan Filipina, terkait sejumlah persyaratan kelayakan vaksin, yang harus dipenuhi sebelum distribusi dimulai.

Moderna menambahkan, perusahaan juga berupaya untuk mencapai kesepakatan terpisah dengan pemerintah Filipina dan perusahaan swasta di negara itu, untuk menyuplai 7 juta dosis vaksin tambahan.

Sebelumnya, pada Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina telah mengeluarkan ijin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.

Baca juga: Filipina Konfirmasi Penularan Lokal Varian Baru Covid-19 dari Inggris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi