KOMPAS.com - Meningkatnya debit air Sungai Pusur, di Klaten, Jawa Tengah, menyeret beberapa gubuk wisata, Minggu (7/3/2021) sore.
Kejadian ini dibenarkan oleh Plt Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Safrudin.
"Betul (ada luapan sungai Pusur di Klaten) kemarin sore," kata Safrudin, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2021).
Tidak ada korban
Keterangan lebih lanjut disampaikan oleh Kasi Logistik BPBD Jateng, Alexander Armin Nugroho setelah berkoordinasi dengan BPBD Klaten.
Luapan sungai Pusur tidak menelan korban jiwa. Meski demikian, pengelola wisata di sekitar pinggir Sungai Pusur mengalami kerugian karena peristiwa ini.
Ada 6 gazebo atau gubuk wisata yang hanyut karena lokasinya yang dekat dengan bibir sungai.
Adapun objek wisata yang terdampak, yaitu River Tubing Pusur Adventure (RTPA), River Moon dan Taman Banyu Gemblinding.
Sungai Pusur sering jadi objek wisata air baik oleh warga lokal, maupun pelancong.
Saat aliran sungai normal, wisatawan memanfaatkan tebing dan aliran sungai Pusur untuk arum jeram, perosotan menggunakan ban, atau sekedar menikmati pemandangan dari gazebo di pinggir sungai.
Situasi sudah aman
Armin mengatakan, penyebab meluapnya debit air Sungai Pusur karena hujan yang deras di wilayah hulu Gunung Merapi.
"Debit air yg tinggi karena hujan di hulu merapi sangat deras," kata dia.
Berdasarkan data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang, sebagian besar wilayah di Jawa Tengah mengalami hujan dengan intensitas ringan, sedang, dan berat.
Adapun daerah yang dekat dengan Gunung Merapi, seperti Mungkid dan Boyolali, mengalami hujan lebat.
Dari keseluruhan data prakiraan cuaca, BMKG memberi catatan untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, petir, dan angin kencang.
Lebih lanjut, terkait kondisi terkini sungai Pusur, Safrudin mengatakan, situasi sudah aman dan terkendali.
"Sekarang sudah aman terkendali, kemarin mungkin ada kiriman air dari hulu di lereng merapi," ujar Safrudin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.