Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Konsumsi Statin Diklaim Kurangi Risiko Kematian akibat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi statin dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat Covid-19 yang parah.

Melansir Medical News Today, Sabtu (6/3/2021), dalam penelitian disebutkan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi statin sebelum mengembangkan Covid-19, 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal di rumah sakit dibandingkan orang yang tidak.

Statin biasanya digunakan untuk membantu mengurangi kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Baca juga: AS Berlakukan Aturan Baru Penggunaan Statin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Statin

Tetapi statin juga dapat memiliki efek anti-inflamasi, anti-pembekuan darah, dan antivirus yang kuat. Hal-hal tersebut dapat membantu membatasi komplikasi yang terkait dengan Covid-19 yang parah.

Itulah mengapa para peneliti mencoba mencari tahu apakah penggunaan statin berdampak pada hasil Covid-19.

Penelitian dilakukan oleh dokter di Columbia University, Vagelos College of Physicians and Surgeons dan NewYork-Presbyterian. Penelitian tersebut dipublikasikan di Jurnal Nature Communications.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti membandingkan hasil antara pasien yang menggunakan statin sebelum dirawat di rumah sakit dan mereka yang tidak.

"Studi kami adalah salah satu studi besar yang mengonfirmasi hipotesis ini dan datanya meletakkan dasar untuk uji klinis acak di masa mendatang yang diperlukan untuk memastikan manfaat statin dalam Covid-19," kata salah satu penulis utama studi tersebut, Dr Aakriti Gupta, MD, seorang ahli jantung di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center.

Jika uji klinis yang berhasil memvalidasi temuan para peneliti, statin dapat menjadi pilihan pengobatan yang berbiaya rendah, mudah diakses, dan relatif aman untuk Covid-19.

Saat ini BPOM Amerika (FDA) baru menyetujui satu obat untuk mengobati Covid-19, yaitu remdesivir (Veklury).

Baca juga: Data Uji Obat Covid-19 Oral Farmasi Jerman Beri Hasil Menjanjikan

Mengapa meneliti statin?

Melansir Science Daily, 26 Februari 2021, Gupta, Madhavan, dan kelompok pemimpin studi adalah ahli jantung yang merawat pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada musim semi dan musim panas 2020 ketika gelombang pertama pandemi melanda New York City.

"Kami mengamati bahwa pasien yang sakit parah dan membutuhkan rawat inap memiliki tingkat hiperinflamasi dan pembekuan darah yang tinggi," kata Elaine Wan, MD, Asisten Profesor Kedokteran Esther Aboodi di Kardiologi dan Elektrofisiologi Jantung dan ahli elektrofisiologi jantung di NewYork-Presbyterian/Universitas Columbia Irving Medical Center.

Gupta mengatakan, sebagai ahli jantung, statin secara alami muncul dalam pikiran. Dia mengatakan, selain efek penurun kolesterolnya yang terkenal, statin dikenal karena sifat anti-inflamasi, antikoagulan, dan imunomodulatornya. 

Baca juga: Setelah Vaksin dan Obat Covid-19 Tersedia, Akankah Semua Kembali Normal?

Perbandingan

Mereka mengamati 2.626 pasien Covid-19 yang dirawat di pusat medis akademik kuartener di Manhattan selama 18 minggu pertama pandemi.

Para peneliti membandingkan 648 pasien yang secara teratur menggunakan statin sebelum mengembangkan Covid-19 dengan 648 pasien yang tidak menggunakan statin.

Pasien di setiap kelompok dicocokkan sehingga tidak ada perbedaan signifikan dalam demografi, komorbiditas, atau penggunaan obat lain di rumah.

Di antara pengguna statin, 96 orang (14,8 persen) meninggal di rumah sakit dalam waktu 30 hari setelah masuk. Sedangkan pada pasien yang tidak menggunakan statin yang meninggal sebanyak 172 orang (26,5 persen).

Ketika perbedaan lain di antara pasien diperhitungkan, para peneliti menemukan bahwa penggunaan statin secara signifikan dikaitkan dengan penurunan 50 persen kematian di rumah sakit (dalam 30 hari).

Pasien yang mengonsumsi statin juga cenderung memiliki kadar protein C-reaktif yang lebih rendah, yang merupakan penanda peradangan.

Penggunaan statin tidak terkait dengan penurunan yang signifikan secara statistik dalam penggunaan ventilasi mekanis invasif, lama menggunakan ventilator, atau lama rawat inap.

Studi sebelumnya yaitu studi dan meta-analisis dari China juga juga menunjukkan manfaat statin pada pasien Covid-19 untuk kelangsungan hidup.

Baca juga: Benarkah Obat Statin Bikin Pasien Jadi Pelupa?

Diperlukan uji klinis acak

Meskipun studi ini membandingkan peserta yang sangat cocok dan disesuaikan dengan variabel lain, sebagai analisis retrospektif, faktor yang tidak diketahui dapat menjelaskan hasil.

"Hanya uji klinis terkontrol secara acak yang dapat mengevaluasi manfaat statin pada pasien Covid-19," kata penulis senior Sahil A Parikh, MD, profesor kedokteran dan ahli jantung di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center.

Beberapa uji coba acak sedang dilakukan, termasuk penelitian untuk menentukan apakah statin dapat mencegah rawat inap pada pasien rawat jalan, dan menurunkan risiko kematian saat diberikan kepada pasien rawat inap.

Salah satu penulis studi, Behnood Bikdeli, MD, mantan rekan kardiologi di Columbia, sekarang menjadi rekan dalam kedokteran vaskular di Rumah Sakit Wanita dan Brigham, memimpin uji klinis acak yang melihat dampak statin pada pasien ICU yang dirawat di rumah sakit di Iran.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi