Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 9 Maret: Vaksin Pfizer dan Sinovac Efektif pada Mutasi Corona Brasil

Baca di App
Lihat Foto
MOURAD BALTI TOUATI/EPA-EFE
Polisi dan petugas militer melakukan pengecekan di Stasiun Pusat, Milan, Italia, 20 Maret 2020. Pengecekan dilakukan untuk memastikan warga yang bepergian tidak melanggar aturan karantina.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19 di dunia mengutip Worldometers, Selasa (9/3/2021) jumlah kasus positif yang terkonfirmasi sebanyak 117.722.734 kasus. 

Sementara korban meninggal akibat Covid-19 di dunia sebanyak 2.611.129 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan pulih sebanyak 93.399.648 orang. 

Update perkembangan jumlah kasus Covid-19 di dunia bisa dipantau di sini. 

Baca juga: [POPULER TREN] Bisakah Terkena Covid-19 Setelah Divaksin? | Cara Menggunakan Aplikasi MyHeritage

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini adalah perkembangan Covid-19 yang dilaporkan terjadi di sejumlah negara di dunia:

1. Indonesia

Laporan dari Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/3/2021), Indonesia mencatatkan tambahan kasus positif sebanyak 6.894 sehingga total kasus infeksi mencapai 1.386.556 kasus.

Dari jumlah tersebut 1.203.381 orang telah dinyatakan pulih, 37.547 orang meninggal, dan sisanya masih menjalani pemulihan. 

Update Covid-19 di Indonesia bisa dipantau di web https://covid19.go.id/peta-sebaran

Sementara itu, jelang libur memperingati Isra Mi'raj (11/3/2021) dan Nyepi (14/3/2021), diberlakukan kebijakan kepada ASN, anggota TNI dan Polri, juga karyawan BUMN dilarang untuk bepergian ke luar kota.

Larangan diberlakukan sejak 10-14 Maret 2021 untuk mengurangi mobilitas masyarakat di tengah libur nasional, dan menekan penyebaran virus.

Baca juga: Menpan RB Minta Penerapan Larangan Bepergian ASN Dilaporkan Online

2. Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memastikan pasokan vaksin Pfizer yang berhasil diamankan negaranya sudah aman dan mencukupi untuk seluruh warga. 

Dikutip dari New Zealand Hazard (8/3/2021), negara ini telah mengamankan 1,5 juta dosis vaksin Pfizer sebelumnya.

Sehingga saat ini mereka memiliki 8,5 juta dosis tambahan yang telah berhasil diamankan.

Jumlah itu cukup untuk diberikan pada 4,25 juta orang penduduk, dengan perhitungan setiap orang mendapat 2 kali dosis.

Baca juga: Muncul 3 Kasus Baru, Selandia Baru Umumkan Lockdown 3 Hari

3. Hong Kong

Mengutip Hong Kong Free Press (8/3/2021), dilaporkan dua warga Hong Kong meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac.

Korban yaitu seorang perempuan (55 tahun) meninggal 3 hari pasca menerima vaksin, Minggu (5/3/2021). 

Namun dari hasil pemeriksaan dipastikan kematian dua orang tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19, melainkan penyakit struk kronis yang diderita.

Sementara korban lainnya, perempuan berusia 71 tahun meninggal diduga karena mengalami serangan jantung.

Selain itu, ada dua lansia penerima vaksin yang sama dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapatkan perawatan di ICU, setelah merasa sakit pasca menerima vaksin.

Meski demikian, proses vaksinasi di negara itu akan tetap dilanjutkan dengan 3 jenis vaksin yang sejauh ini telah disetujui yaitu Sinovac, Pfizer/BioNTech, dan Oxfrod/AstraZeneca.

Baca juga: Korea Selatan dan Hong Kong Mulai Vaksinasi Covid-19

4. Italia

Kasus kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai angka 100.000 kasus pada Senin (8/3/2021).

Melansir France 24 (8/3/2021), Italia menjadi negara kedua di Eropa yang mencapai angka 100.000, setelah Inggris.

Dalam 24 jam terakhir, Italia mencatatkan 318 kasus kematian baru sehingga membuat total kasus kematian yang dimiliki menjadi 100.103 kasus.

Kematian terkait Covid-19 di negara ini mencapai angka 50.000 kasus dalam waktu 6 bulan sejak pandemi virus corona. 

Namun, hanya dalam waktu 3,5 bulan jumlah itu sudah meningkat sebanyak dua kalinya.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 20 Februari: 111 Juta Orang Positif | Italia Selidiki Dugaan Vaksin Palsu

5. Vaksin Pfizer dan Sinovac efektif pada varian corona Brasil

Dikutip dari Guardian (9/3/2021), vaksin Covid dari Pfizer Inc dan BioNTech disebut mampu menetralkan varian baru virus corona yang menyebar cepat di Brasil, menurut sebuah studi laboratorium yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, Senin.

Dilansir via Reuters, darah yang diambil dari orang-orang yang telah diberi vaksin menetralkan versi rekayasa virus yang mengandung mutasi yang sama yang dibawa pada bagian lonjakan varian P.1. 

Studi dilakukan oleh para ilmuwan dari perusahaan tersebut dan University of Texas Medical Branch.

Dalam studi yang diterbitkan sebelumnya, Pfizer telah menemukan bahwa vaksinnya menetralkan varian lain yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, meskipun varian Afrika Selatan dapat mengurangi antibodi pelindung yang ditimbulkan oleh vaksin.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7

 

Selain Pfizer, vaksin Sinovac juga disebutkan efektif melawan varian Brasil P.1. 

Data awal dari sebuah studi di Brasil menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech efektif melawan varian P1 dari virus yang pertama kali ditemukan di Brasil.

Coronavac, sebutan untuk suntikan Sinovac, adalah vaksin utama yang saat ini digunakan untuk menyuntik orang di Brasil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi