KOMPAS.com - Gula adalah komponen utama yang harus ada di rak dapur. Tak hanya digunakan di dalam minuman, gula juga digunakan di dalam olahan sayur dan lauk sebagai penyeimbang rasa.
Di olahan bergaram, cukup tambahkan sejumput gula pasir. Fungsi gula menjadi semacam penyedap rasa di sini, layaknya MSG.
Gula sendiri ada beragam variannya. Indonesia yang kaya akan hasil buminya, memiliki hasil olahan gula yang diolah dari berbagai sumber alam.
Tentu saja, gula memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Meski beberapa jenis gula bisa membahayakan tubuh lantaran menaikkan gula darah dalam waktu yang sangat cepat. Seperti gula rafinasi misalnya.
Baca juga: 5 Manfaat Gula, Bersihkan Noda pada Pakaian hingga Hilangkan Bau
Berikut ini adalah 7 jenis gula yang beredar di sekitar kita. Anda yang biasanya hanya mengenal gula pasir dan gula jawa, bisa menyimak yang satu ini.
1. Gula rafinasi
Gula rafinasi mirip gula pasir namun memiliki warna lebih putih. Ini adalah gula mentah, sukrosa yang disintesis dari tebu, yang tidak bisa dikonsumsi secara langsung layaknya gula pasir.
Gula rafinasi beredar terbatas, hanya dikhususkan untuk kebutuhan industri. Hal ini lantaran efek samping dari gula ini memang tak main-main.
Jika Anda mengonsumsi gula ini secara langsung, maka tubuh Anda akan membutuhkan asupan vitamin B kompleks, magnesium dan kalsium untuk mencerna gula ini.
Jika Anda tak mengonsumsi vitamin B kompleks dan suplemen yang mengandung magnesium dan kalsium, maka gula rafinasi akan mencuri cadangan ketiganya di sistem saraf, tulang juga gigi. Efek jangka panjangnya, Anda akan terserang osteoporosis.
Seperti yang diberitakan Hellosehat, gula rafinasi juga bisa meningkatkan risiko diabetes.
2. Gula pasir
Gula konsumsi ini paling populer di antara jenis gula lainnya. Gula pasir biasa digunakan sebagai pemanis di minuman juga makanan.
Berwarna putih atau putih keruh, gula pasir dibuat dari olahan tebu yang direbus dan dihaluskan sehingga mirip kristal.
Seperti dilansir laman Agrotani, gula pasir bermanfaat sebagai sumber energi, menaikkan tekanan darah, menjaga fungsi otak, mempercepat penyembuhan luka, hingga memperbaiki suasana hati.
Di dunia kecantikan sendiri, butiran kasar dari gula pasir bisa digunakan untuk menghilangkan komedo dan menghilangkan flek hitam pada wajah.
3. Gula merah atau gula jawa
Gula merah dibuat dari sadapan air nira. Air sadapan dipanaskan hingga mengental, dan kemudian letakkan di cetakan-cetakan dari bambu atau batok kelapa.
Gula merah yang sering dipakai di olahan sajian tradisional ini mengandung banyak zat baik, seperti zat besi, kalium, fosfor, vitamin C dan magnesium.
Selain itu gula merah juga mengandung sekumpulan fitonutrien seperti polifenol, flavonoid dan antioksidan yang bermanfaat menambah tenaga, melawan sel kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Karena bisa menambah tenaga, gula merah jadi terkenal di kalangan pecinta alam. Dibawa ketika mendaki gunung, untuk dikonsumsi ketika energi makin menipis.
Baca juga: 10 Cara Mengontrol Gula Darah Tetap Stabil yang Baik Dilakukan
4. Gula batu
Gula batu juga merupakan gula konsumsi. Biasanya, gula ini digunakan sebagai pemanis teh tubruk atau aneka wedang tradisional.
Gula batu terbuat dari olahan sari tebu dan bertekstur keras serta tak mudah larut di dalam air panas.
Mengandung mangan, kalium, magnesiun dan fosfor, gula batu bermanfaat untuk menyegarkan napas, meredakan batuk, mengatasi gangguan tenggorokan juga gangguan pencernaan.
5. Gula kastor
Gula kastor lebih lembut daripada gula pasir namun lebih kasar daripada gula halus. Gula ini populer di kalangan baker. Digunakan sebagai pemanis yang bisa merenyahkan kue dan membuat margarin lebih terasa.
6. Gula halus
Gula ini terbuat dari gula pasir yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung jagung. Pencampuran ini dimaksukan agar tepung gula yang halus dan lembut tak gampang menggumpal.
Gula halus tak cocok digunakan di dunia beverage atau minuman, karena citarasa manisnya tak begitu terasa.
Gula halus lebih sering digunakan di dunia bakery, digunakan sebagai topping atau penghias kue.
7. Brown sugar
Gula coklat ini terbuat dari gula pasir yang dicampur dengan sari tebu kental yang berwarna coklat keruh. Bertekstur kasar dan lengket, brown sugar memiliki aroma khas wangi karamel.
Selain digunakan sebagai pemanis minuman, brown sugar juga digunakan sebagai topping donat dan kudapan manis lainnya.
Baca juga: 3 Fakta Gula Kastor, Gula Halus untuk Membuat Kue Busa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.