Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Knafeh, Desert ala Timur Tengah yang Lagi Hits

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Knafeh.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Knafeh, makanan penutup atau desert asal Timur Tengah ini sedang ramai di media sosial Twitter.

Seperti twit yang diunggah oleh akun @Zahra Amalia. Twit tersebut memperlihatkan pembuatan Knafeh di Nablus, Palestina.

Selain itu, ia juga memberikan rekomendasi restoran yang menyediakan knafeh di Jakarta.

Sejumlah warganet pun memberikan balasan dengan merekomendasikan restoran-restoran dari asalnya yang menyajikan makanan tersebut.

Bagaimana sejarah Knafeh? Simak selengkapnya dalam tulisan berikut ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati

Makanan penutup

Knafeh biasanya digunakan sebagai makanan penutup atau dessert di jazirah Arab.

Melansir Arab America, knafeh sangat populer, terutama di negara-negara Levant seperti Lebanon, Yordania, Palestina, dan Suriah.

Imigran dari negara-negara tersebut membawa aroma manis knafeh ke toko roti AS, menjadikannya populer di kalangan pecinta kuliner di AS.

Apa yang membuat ketagihan adalah keju di Knafeh yang gurih dan manis. Saat dimakan, keju ini terasa meleleh di mulut.

Hidangan Knafeh ditaburi serutan pistachio dan sirup berbahan dasar gula, menghadirkan tekstur yang kaya pada rasa manisnya.

Ditemukan di Suriah

Melansir The Food Wonder, Knafeh telah ada selama berabad-abad dan sangat populer di banyak negara, itulah sebabnya tidak mudah untuk melacak asal tepatnya.

Ada yang menyebut bahwa makanan ini pertama kali dikenalkan pada abad kesepuluh di Kota Nablus, Palestina, kemudian banyak kota lain di Arab mengembangkan bentuk dan varian dari knafeh.

Lebih lanjut, makanan ini sangat disukai di Lebanon, Israel, Aljazair, Mesir, dan Turki, tapi banyak orang termasuk pakar kuliner begitu yakin knafaeh berasal dari Suriah.

Sementara itu, menurut sejumlah cerita dan legenda, Kanafeh ditemukan di kota Damaskus di Suriah sekitar abad ke-7 oleh Muawiyah l, khalifah pertama Dinasti Umayyah.

Konon, Muawiyah biasanya meminta juru masaknya membuat hidangan ini saat puasa Ramadhan.

Baca juga: Mengintip Sarang Walet yang Harganya Tembus Jutaan Rupiah Per Kg

Sejak abad ke-13

Beberapa jejak versi kuno dari hidangan Knafeh ada di buku masak Andalucian abad ke-13, yang berjudul Kitab-al-Tabikh.

Nama hidangan dapat ditulis dengan berbagai cara tergantung negaranya, seperti knafeh, konafa, kunefe, kenafe, knefeh, dan kunafa.

Akar kata tersebut berasal dari "kanaf" berarti melindungi. Kata itu dipilih mengacu pada dua lapisan adonan yang berisi keju di antaranya.

Meskipun hidangan ini diyakini berasal dari Suriah, Kota Nablus di Palestina menjadi tempat yang sering disebut sebagai tempat lahir Knafeh.

Hidangan ini mempunyai banyak peran yang menonjol di masyarakat, seperti sebagai simbol niat baik setelah konflik, saat acara duka, hingga peristiwa bahagia atas pencapaian sesuatu.

Variasi

Sebagai alternatif, makanan khas wilayah Timur Tengah ini dapat dibuat dengan adonan semolina halus dan direndam dalam sirup berbasis gula, yang kemudian dilapisi dengan keju.

Knafeh juga bisa dilapisi bahan lain seperti kacang-kacangan. Namun, secara umum pelapisannya bervariasi tergantung pada tempat makanan ini disajikan.

Variasi yang berbeda dapat ditemukan di Yunani, Turki, Balkan, dan Kaukasus Selatan.

Penyebutan dari hidangan ini juga berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lain.

Dalam bahasa Arab, kata “kunafa” mengacu pada string pastry atau seluruh hidangan. Sedangkan makanan penutup berbasis keju yang digunakan dalam bahasa Turki disebut "kunefe".

Saat berada di Balkan, orang-orang menyebutnya adonan suwir "Kadaif”, sementara di Yunani disebut sebagai "kataifi”, yang berfungsi sebagai dasar untuk banyak hidangan berbeda yang digulung atau dilapisi dengan kue kering, kacang-kacangan atau sirup manis.

Baca juga: Indonesia Masuk 10 Besar Negara Paling Dermawan Sedunia

Knafeh di berbagai negara

Sementara itu, terdapat beberapa versi makanan penutup yang tergantung pada wilayah atau negaranya seperti:

  1. Libanon 
    Makanan penutup ini disebut sebagai knefeh-bi-jibn di Lebanon. 

    Bahan bakunya antara lain gandum semolina dan mozzarella yang dimandikan sirup dengan rasa sejenis bunga jeruk.

    Di Lebanon, sangat umum makan kanafeh untuk sarapan bersama biji wijen kaakeh yang merupakan roti gulung gaya tradisional.

  2. Turki
    Hidangan ini disebut kunefe di Turki. Di sana, makanan ini merupakan permen yang dipanggang dalam cetakan logam berukuran kecil.

Resepnya menggunakan dil peyniri (keju Turki tertentu) sebagai bagian dari bahan-bahannya, bukan akkawi (keju Palestina). 

Dil peyniri merupakan keju Turki yang dibuat dari susu domba dan sapi berserat dan tawar. Orang Turki menyukai kunefeh dengan krim kocok yang dikenal sebagai kayamak.

  • Yordania 

    Sementara di Yordania, hidangan ini dikenal dengan nama kanafa.

    Kanafa terbuat dari campuran ricotta dan mozzarella yang memberikan makanan penutup tekstur yang bagus, lembut dan meleleh.

    Orang-orang di Yordania menambahkan olesan campuran almond, kacang-kacangan dan kismis di atasnya.

  • Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Halaman Selanjutnya
    Halaman
    Tag

    Artikel Terkait

    Artikel berhasil disimpan
    Lihat
    Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
    Oke
    Artikel tersimpan di list yang disukai
    Lihat
    Artikel dihapus dari list yang disukai
    Oke
    Artikel dihapus dari list yang disukai
    Oke
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Kompas.com Play

    Lihat Semua

    Terpopuler
    Komentar
    Tulis komentar Anda...
    Terkini
    Lihat Semua
    Jelajahi