Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari Ginjal Sedunia diperingati pada 11 Maret setiap tahun.

Peringatan ini adalah kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan ginjal.

Hari Ginjal Sedunia merupakan inisiatif bersama dari International Society of Nephrology (ISN) dan International Federation of Kidney Foundations (IFKF).

Baca juga: 10 Daftar Makanan yang Baik untuk Ginjal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Penyakit Ginjal, dari Penyebab hingga Pencegahannya...

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan ginjal?

Cara kerja ginjal

Mengutip Healthline, ginjal adalah dua organ berbentuk seperti kacang yang membantu tubuh membuang limbah dalam bentuk urin atau kencing.

Ginjal juga membantu menyaring darah sebelum mengirimnya kembali ke jantung.

Adapun fungsi ginjal lainnya, yaitu:

Baca juga: Masker Bekas Menumpuk, China Berjuang Atasi Tumpukan Limbah Medis akibat Epidemi

Membuat hormon yang membantu memproduksi sel darah merah, meningkatkan kesehatan tulang, dan mengatur tekanan darah

Hal ini dibenarkan oleh ahli gizi dr Tan Shot Yen. Ia mengibaratkan fungsi ginjal seperti mesin pesawat jet.

"Ginjal diberi Tuhan sepasang. Jadi organ-organ yang hadir sepasang itu biasanya kerja luar biasa keras. Sehingga jika salah satunya rusak, masih ada satunya lagi. Mirip kerja mesin jet pesawat," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?

Minum air putih yang cukup

Kesehatan ginjal selalu dikaitkan dengan konsumsi air putih yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.

Tan merangkum berbagai manfaat air putih bagi tubuh manusia dalam bukunya, Saya Pilih Sehat dan Sembuh (2010).

"Air membersihkan buangan racun dari berbagai bagian tubuh dan membawanya ke hati dan ginjal untuk dibuang," kata Tan.

Maka, penting untuk minum air secara teratur setiap hari demi menjaga kesehatan ginjal. Jumlah konsumsi air yang dianjurkan yaitu 8 gelas per hari.

"Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan air untuk digunakan saat dehidrasi. Itulah sebabnya manusia perlu minum rutin sepanjang hari," imbuh Tan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Banyak Minum Air Putih Bisa Cegah Infeksi Covid-19?

Jaga keseimbangan nutrisi

Lebih lanjut, Tan mengatakan bahwa tidak ada makanan khusus untuk membuat ginjal menjadi sehat.

Akan tetapi, makanan dapat beperan jika manusia mengkonsumsi makanan yang nutrisinya seimbang.

"Tidak ada makanan khusus buat ginjal. Prinsipnya, semua keseimbangan nutrisi yang kita makan merawat semua organ kita sekaligus fungsinya," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa banyak orang menyalahkan makanan sebagai pencetus asam urat. Padahal, ada kaitannya antara ginjal dan asam urat.

"Lupa bahwa bisa jadi sistem pembuangan ginjal sudah mulai terganggu, sehingga asam urat, yang juga dihasilkan tubuh sebagai metabolisme purin, menumpuk dalam darah," terang Tan.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Air Kelapa Bisa Sembuhkan Batu Ginjal, Benarkah?

Gejala penyakit ginjal

Healthline merangkum gejala yang timbul ketika terjadi masalah pada organ ginjal.

Adapun gejala umum yang sering dialami meliputi:

  • Kesulitan tidur
  • Kelelahan
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • Kulit kering dan gatal
  • Peningkatan atau penurunan buang air kecil
  • Darah dalam urin
  • Urin berbusa
  • Bengkak di sekitar mata
  • kaki atau pergelangan kaki bengkak
  • Nafsu makan berkurang
  • Kram otot

Baca juga: Apakah Olahraga di Malam Hari Baik bagi Tubuh?

Gejala ini berbeda pada setiap orang tergantung hasil tes laboratorium. Maka, penting untuk menghubungi dokter atau layanan kesehatan untuk memastikan diagnosisnya.

Hal ini dibenarkan Tan. Menurunnya fungsi ginjal hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan di laboratorium.

Caranya dengan memeruksa ureum, kreatinin dan asam urat yang jadi indikator awal gangguan ginjal yang mungkin terjadi.

"Fungsi ginjal menurun hanya bisa dideteksi awal dengan pemeriksaan laboratorium," katanya.

Masyarakat sering mendeteksi kesehatan ginjal melalui urin atau kencing. Tan menjelaskan bahwa, jika urin yang keluar sedikit maka menandakan kerusakan ginjal sudah di tingkat yang parah.

"Urin makin sedikit volumenya, kerusakan sudah makin parah," katanya lagi.

Baca juga: Vidi Aldiano Idap Kanker Ginjal, seperti Apa Gejala dan Penanganannya?

Faktor risiko

Tan menerangkan bahwa gangguan atau sakit pada ginjal dapat terjadi akibat penyakit akut.

"Ginjal biasanya sakit akibat penyakit akut tiba-tiba, (seperti) gagal ginjal akut karena keracunan, infeksi, dehidrasi berat," terangnya.

Akan tetapi, gangguan pada ginjal juga biasanya terjadi karena penyakit-penyakit lain yang meningkatkan risiko.

"Atau akibat penyakit kronik, (yang) jauh lebih banyak, seperti imbas hipertensi dan diabetes. Karena pembuluh darah halus rusak dalam membran penyaring ginjal," tutur Tan.

Selain hipertensi dan diabetes, faktor risiko lain yang dapat menyebabkam gangguan ginjal, yaitu obesitas dan penyakit bawaan dari faktor keturunan.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi