Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 13 Maret: 5 Negara Kasus Terbanyak | Brasil Alami Gelombang Kedua

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Ilustrasi virus flu(dreamerb/Shutterstock)
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 telah lebih dari setahun ini ditetapkan sebagai pandemi global. 

Melansir Worldometers, Sabtu (13/3/2021) pukul 06.00 WIB, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia sebanyak 119.568.959 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 96.182.394 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus telah menewaskan 2.650.176 orang di seluruh dunia.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 6.412, Kini Ada 1.410.134 Kasus Covid-19 Indonesia

Negara kasus terbanyak Covid-19

1. Amerika Serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia degan 29.986.499 kasus. Sebanyak 22.022.238 orang dinyatakan pulih. 

Sedangkan korban meninggal yang dilaporkan sebanyak 545.259 orang.

2. Brasil

Terdapat 79.111 kasus baru Covid-19 dalam satu hari terakhir di Brasil, membuat kasus infeksi secara keseluruhan di negara ini sebanyak 11.363.380 kasus.

Dari jumlah ini, sebanyak 9.958.566 orang telah dinyatakan pulih, sementara korban meninggal sebanyak 275.105 orang.

3. India

India berada di posisi ketiga, dengan melaporkan 11.333.484 kasus infeksi Covid-19.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.971.329 kasus telah dinyatakan pulih, dan korban tewas 158.483 orang. 

4. Rusia

Rusia berada di posisi keempat, dengan mencatat 4.370.617 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Tercatat, sebanyak 3.973.029 orang telah pulih. Sementara itu, sebanyak 91.220 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit Covid-19.

5. Inggris

Inggris melaporkan 4.248.286 kasus positif infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Dari jumlah tersebut, 3.424.092 orang telah pulih, dan sebanyak 125.343 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Gunung Emas di Kongo | Cara Cek Kuota Internet Gratis Kemendikbud

 

Brasil alami gelombang kedua

Brasil tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19, dengan jumlah kematian harian yang dilaporkan terus tinggi. 

Varian baru dari virus corona terus menyebar ke seluruh negeri, di saat banyak orang di negara ini terus menentang penggunaan masker dan pembatasan mobilitas.

“Kami sedang melalui skenario terburuk sejak awal pandemi. Anda hanya perlu melihat tren dalam jumlah rata-rata kematian,” kata Gonzalo Vecina Neto, seorang profesor Kesehatan Masyarakat Universitas Sao Paulo seperti dikutip dari CNN Internasional (13/3/2021).

Pada Rabu (10/3/2021), Kementerian Kesehatan Brasil mencatat rekor tertinggi baru, dengan melaporkan 2.286 korban meninggal karena infeksi virus.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Brasil Makin Memburuk, Korban Meninggal Harian Capai 2.286 Orang

Italia bisa kembali lockdown

Dikutip dari The Guardian (13/3/2021), Pemerintah Italia telah menyetujui peraturan yang memungkinkan setengah dari negara, termasuk Lazio, wilayah sekitarnya Roma, masukkan jumlah kuncian dari Senin karena melonjaknya infeksi virus corona. 

Kabinet Perdana Menteri Mario Draghi telah memberikan lampu hijau pada keputusan yang akan mengkategorikan daerah dalam "zona merah" berisiko tinggi jika mereka memiliki lebih dari 250 kasus mingguan per 100.000 penduduk.

Italia mencatat 25.673 infeksi baru pada hari Kamis dan 373 kematian karena Covid-19, sehingga jumlah total kematian menjadi 101.184.

Wilayah yang menghadapi penguncian total mulai Senin termasuk Lombardy, Lazio, Emilia-Romagna, Friuli Venezia-Giulia, Veneto, Piedmont, Marche dan provinsi Trento.

Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara

Vaksin AstraZeneca

European Medicines Agency (EMA) atau Badan Obat Eropa menyelidiki apakah salah satu dari tiga vaksin Covid-19 yang sebelumnya disetujui mungkin terkait dengan kasus pembekuan darah.

“Belum jelas apakah ada hubungan kausal antara vaksinasi dan laporan trombositopenia imun,” kata EMA.

Badan tersebut mengatakan akan menilai laporan kondisi orang-orang yang telah menerima vaksin Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. 

Sebelumnya muncul laporan bahwa penerima inokulasi vaksin AstraZeneca menderita pembekuan darah.

EMA mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi, seperti juga disebutkan WHO.

Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi