Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Sinovac Sebenarnya untuk Ayam

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

 

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial yang menyebut vaksin Covid-19 Sinovac sebenarnya ditujukan untuk ayam.

Dalam unggahan itu juga dikatakan bahwa ayam-ayam yang disuntik vaksin Sinovac banyak yang mati setelah dua minggu.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Akun  mengunggah narasi tersebut di Facebook pada 9 Maret 2021.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Sabtu (13/3/2021), unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 174 kali dan mendapat tanggapan 49 warganet.

Berikut narasinya:

Kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI.
Oleh KIPI.. Akan dibantah bhw kematian bukan akibat Vaksin.

Bukankah Indonesia dijadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac? Makanya belum setahun
Vaksin sudah ditemukan.

Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya dr.Dirga Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia.

Dan juru Vaksin-dr.Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan .

Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bhw Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan.

Kata Dokter2 Hewan: Ayam2 yg di suntikan Vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu.

Selamat ya buat IDI
Anda tertipu ilmu sampah.
Tapi mau di bantu..
Justru saya digosipkan Gila gangguan jiwa berat!!
IDI menolak dibantu
Kemenkes menolak di bantu 

Penelusuran Kompas.com

Mengonfirmasi narasi di atas, Kompas.com menghubungi Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto, Sabtu (13/3/2021).

Ia menegaskan, semua isi narasi yang tertulis dalam unggahan tersebut adalah hoaks.

Bambang juga membantah klaim di atas yang menyebut vaksin Sinovac sebenarnya untuk ayam.

Vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, kata Bambang, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia, meski sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang.

Untuk vaksin Sinovac, pengujian pra-klinis telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac.

"Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac," kata dia.

Bambang mengatakan, semua vaksin Sinovac yang ada di Indonesia tidak ada plasebo dan sudah mendapat pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia juga membantah bahwa Indonesia dijadikan kelinci percobaan dalam uji klinis vaksin Sinovac.

Pemilihan Indonesia sebagai salah satu tempat uji klinis adalah adanya kerjasama dengan Sinovac yang bersedia melakukan transfer teknologi terkait vaksin.

"Karena kerja sama, dilakukan uji klinis di Indonesia. Uji klinis juga dilakukan di Brazil dan Turki yang disebut multisenter. Jadi data-datanya nanti digabung," kata Bambang.

"Justru kita beruntung dilakukan uji klinis di Indonesia, karena kita bisa melihat efektivitasnya langsung terhadap etnis Indonesia," lanjut dia.

Ia menjelaskan, vaksin Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi Covid-19. Produksi vaksin Sinovac juga telah memenuhi standar pembuatan vaksin, yakni melalui uji coba terhadap binatang dan uji klinis terhadap manusia.

Dengan demikian, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia bukan sebagai kelinci percobaan.

Indonesia juga bukan satu-satunya pengguna vaksin Sinovac. Tiga negara lainnya yang menggunakan vaksin ini adalah Chili, Brazil, dan Turki.

Terkait klaim bahwa Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi merupakan ahli penyakit menular hewan, Bambang juga membantah kabar itu.

"Beliau bukan ahli penyakit menular pada hewan, tapi yang menangani pencegahan dan pengendalian penyakit pada manusia yang ditularkan oleh vektor (pembawa) berupa hewan, seperti unggas (flu burung), anjing (rabies), nyamuk (demam berdarah), nyamuk (malaria), dan lain-lain," ujar Bambang.

Kesimpulan

Informasi yang menyebar di media sosial dengan berbagai klaim, salah satunya menyebut vaksin Sinovac sebenarnya untuk ayam, adalah tidak benar alias hoaks.

Tidak benar pula bahwa Indonesia menjadi kelinci percobaan vaksin Sinovac.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi