Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Penyuntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19, Apakah Pengaruhi Pembentukan Antibodi?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di RSIA Tambak, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Penerima vaksin Covid-19 Sinovac wajib mendapatkan dua dosis penyuntikan untuk membentuk antibodi atau imunogenitas tubuh terhadap virus corona secara optimal.

Untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, ada sejumlah kondisi yang harus dipenuhi.

Bagaimana jika mereka yang sudah melakukan penyuntikan vaksin dosis pertama sedang dalam kondisi tidak memungkinkan ketika saatnya mendapatkan penyuntikan dosis kedua?

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jika orang itu sakit atau kondisinya tidak memenuhi syarat untuk penyuntikan, maka pemberian dosis kedua vaksin harus ditunda.

“Ya kalau lagi sakit ditunda,” ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, ia menekankan, suntikan kedua itu harus didapatkan untuk membentuk antibodi.

Oleh karena itu, ketika mengalami sakit atau kondisi tak memungkinkan mendapatkan suntikan, misalnya kondisi tekananan darah tinggi, maka harus segera berobat.

“Empat belas hari kemudian bisa datang lagi tapi tekanan darahnya sudah terkontrol,” ujar Nadia.

Baca juga: 10 Negara dengan Vaksinasi Covid-19 Tertinggi, di Mana Posisi Indonesia?

Apakah penundaan memengaruhi efektivitas vaksin?

Apakah penundaan penyuntikan dosis kedua vaksin akan memengaruhi proses pembentukan antibodi tubuh dan efektivitas vaksin?

Nadia mengatakan, selama masih dalam rentang 28 hari dari dosis pertama, maka hal tersebut tidak akan terpengaruh.

“Harus sesuai waktu, 28 hari waktu yang cukup lama,” kata dia. 

Seperti diberitakan Kompas.com 16 Februari 2021, vaksin Covid-19 Sinovac akan membentuk antibodi optimal 28 hari pasca penyuntikan dosis kedua.

Dalam waktu 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama, antibodi tubuh yang terbentuk mencapai 60 persen.

Adapun pada 28 hari usai vaksinasi dosis kedua, pembentukan antibodi bisa mencapai 95-99 persen.

Meski demikian, vaksin Covid-19 tidak membuat seseorang kebal terhadap virus. Vaksin membuat tubuh menjadi lebih kuat dalam menahan rasa sakit.

"Jadi kita bisa melihat proteksi yang betul-betul diberikan oleh vaksin ini adalah mencegah kita kalau sakit menjadi sakitnya bertambah parah," kata Nadia.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M sembari menunggu giliran vaksinasi.

Baca juga: Melihat Kehidupan Warga AS, Setelah Kasus Covid-19 Menurun dan Ngebut Vaksinasi...

Kondisi tidak boleh vaksin

Perlu diketahui, ada sejumlah kondisi yang tidak memungkinkan seseorang melakukan vaksin.

Berikut ini 12 kondisi yang membuat seseorang tidak memungkinkan melakukan penyuntikan vaksin:

  1. Orang dengan tekanan darah 180/110 atau lebih.
  2. Penyintas Covid-19 kurang dari 3 bulan
  3. Sedang hamil
  4. Mengalami gejala ISPA, seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir
  5. Ada anggota keluarga yang kontak erat/suspek/terkonfirmasi sedang dalam perawatan karena Covid-19
  6. Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (untuk vaksinasi kedua)
  7. Orang yang sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah
  8. Menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis) akut
  9. Menderita penyakit Reumatik Autoimun atau Rhematoid Arthritis akut
  10. Menderita penyakit saluran pencernaan kronis
  11. Menderita penyakit hiperteroid atau hiperteroid karena autoimun
  12. Menderita HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui.

Baca juga: Terbaru, Ini 12 Kondisi Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kondisi Kesehatan yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi