Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penghuni Kamar Indekos Penuh Tumpukan Sampah, Hoarding Disorder?

Baca di App
Lihat Foto
TikTok @ongdhef77
Tangkapan layar video yang ramai di TikTok yang memperlihatkan kamar indekos yang penuh sampah.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ramai di media sosial video menampilkan sebuah kamar indekos yang penuh dengan gunungan sampah di dalamnya.

Ketika pintu dibuka, kamar tampak penuh dengan tumpukan sampah karton bekas bungkus makanan dan plastik yang berhamburan, bahkan di dekat kasur atau tempat tidur.

Video berdurasi 21 detik itu beredar di TikTok @ongdhef77. Video telah disukai sebanyak 59,6 ribu penguna dan mendapat balasan 4.188 orang.

Salah satu warganet di Twitter @DokterPodcast juga mengomentari video tersebut. "Apakah ini bentuk Hoarding Disorder?," tulis akun tersebut.

Apakah perilaku menimbun sampah di dalam kamar ini termasuk pelaku menyimpang? Begini penjelasan dari ahli.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Twit Viral Indomie Edisi Ramadhan, Ini Kata Indofood

Mengarah ke hoarding disorder

Psikiater dr Dharmawan A. Purnama menyebut, secara umum kondisi seperti itu  mengarah pada hoarding disorder.

"Benar hoarding (disorder) arahnya," kata Dharmawan, Minggu (14/3/2021).

Hanya saja ia belum dapat memastikan apakah pemilik kamar tersebut dapat dipastikan mengalami gangguan yang satu itu.

"Kalau hoarding harus kita pastikan memang si pelaku tidak dapat mengendalikan dorongan obsesifnya untuk tidak membuang sampah tersebut," jelas dokter jiwa yang berpraktik di Ciputra Medical Center ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut, Dharmawan mengatakan, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ia tidak dapat mendiagnosis apakah pemilik kamar termasuk pengidap hoarding disorder atau bukan.

"Kita mesti cari fitur (ciri) yang berhubungan dengan hoarding, jadi ada variasinya," ujar dia.

Seorang pengidap kelainan ini biasanya lekat dengan sikap ketidaktegasan, menghidari kesempurnaan, dan gemar melakukan penundaan.

Ia juga mengalami kesulitan perencanaan dan pengorganisasian tugas, dan tidak dapat ditebak.

Baca juga: Video Viral Es Krim dari Nasi Padang, Ini Kata Ahli Gizi

Tiga perilaku hoarding disorder

Dharmawan menyampaikan setidaknya ada 3 variasi hoarding disorder berdasarkan American Psychiatric Association (2013):

1. Good/fair insight: mengakui bahwa hoarding disorder terkait dengan keyakinan dan kebiasaan yang itu bermasalah.  

2. Poor insight: hampir sepenuhnya meyakini bahwa hoarding disorder terkait keyakinan dan kebiasaan bukanlah merupakan suatu masalah, meski ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.

3. Absent insight/delusional beliefs: dia sepenuhnya yakin bahwa hoarding disorder bukan lah suatu maslah, meski ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.

Senang menimbun barang

Mengutip Psychiatry.org, hording disorder adalah kondisi seseorang yang senang menyimpan barang yang dianggap orang lain sebagai barang tidak penting, secara berlebihan.

Menyimpan berlebihan atau menimbun, berbeda dengan mengoleksi. Jika ada kolektor yang gemar menyimpan benda kuno, miasalnya, mereka akan merawat dan memajang benda tersebut dengan apik.

Namun orang dengan gangguan ini, mereka akan menaruhnya secara acak dan sembarangan.

Penderita juga mengalami kesulitan untuk mulai menyingkirkan benda-benda tersebut hingga mengganggu penggunaan tempat tinggal atau ruangan mereka. 

Baca juga: Video Viral Adanya Gunung Emas di Kongo, Bagaimana Ceritanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi