KOMPAS.com - Sudah lama musik masuk ke dalam ranah kesehatan. Menurut penelitian, musik bisa digunakan untuk terapi berbagai penyakit.
Dilansir dalam laman Healthline, terapi musik di sini bisa berupa mendengarkan musik, bernyanyi, menggerakkan badan sesuai irama musik, meditasi menggunakan iringan musik, hingga memainkan alat-alat musik.
Terapi musik sendiri sudah digunakan oleh masyarakat Yunani kuno. Pada waktu itu, musik digunakan untuk menyembuhkan gangguan mental atau kejiwaan.
Baca juga: Terapi Musik, Salah Satu Pilihan untuk Menyehatkan Mental
Merunut sejarah, musik juga sering digunakan untuk mendorong atau membangkitkan semangat dan mood para tentara yang akan turun ke medan perang.
Saat ini sendiri, musik masih terus digunakan untuk terapi kesehatan. Khususnya untuk meredakan gejala gangguan saraf dan jiwa seperti depresi, demensia dan skizofrenia.
Bentuk terapi musik
Ada beberapa teknik terapi musik yang digunakan saat ini. Yaitu teknik produksi, teknik improvisasi terstruktur, teknik reproduksi dan teknik penerimaan.
Dalam teknik reproduksi, bisa dilakukan dengan menyanyi atau memainkan alat musik yang sudah dikomposisikan atau belajar mempraktikkan kemampuan mengolah musik.
Sedangkan dalam teknik penerimaan, bisa dengan jalan mendengarkan musik secara langsung, mendengarkan musik rekaman, atau mendengarkan musik sembari olah tubuh atau menari.
Melalui pemeriksaan MRI, musik terbukti mampu mempengaruhi gelombang pada otak.
Musik juga terbukti memperbaiki pergerakan pasien. 10 sesi terapi musik dinyatakan bisa memperpanjang stride length hingga 25% pada pasien yang mengalami gangguan susah berjalan.
Baca juga: Terapi Musik Menurunkan Kelelahan pada Pasien Kanker
Jenis musik untuk terapi
Berikut adalah jenis musik yang bisa digunakan untuk terapi:
1. Musik meditasi untuk mengurangi stres
Jika Anda pernah mengikuti kelas yoga, pasti hapal dengan musik iringan meditasi yang mengalun pelan dan menghanyutkan.
Nah musik itu bisa bermanfaat untuk mengurangi stres, mengurangi serangan panik, meningkatkan memori otak, menurunkan tekanan darah, mengurangi nyeri, dan menurunkan kadar kolesterol.
2. Musik pop dan jazz untuk terapi saraf
Sebuah penelitian di tahun 2017 menyebutkan bahwa terapi musik selama 30 menit yang digabungkan dengan pengobatan tradisional bisa mengurangi nyeri akibat operasi tulang belakang.
Terapi musik untuk saraf di sini meliputi mendengarkan musik, menyanyi, hingga olah tubuh mengikuti irama musik, baik genre pop, klasik, maupun jazz.
Dalam praktiknya, terapi saraf ini bisa digunakan dalam proses rehabilitasi, mengurangi rasa sakit, dan memperbaiki saraf setelah kecelakaan yang mengganggu sistem otak.
Baca juga: Ilmuwan Tunjukkan Seperti Apa Reaksi Saraf Otak saat Kesepian
3. Musik klasik untuk mengatur pernapasan
Musik klasik bisa digunakan dalam sebuah terapi yang dikenal dengan nama Bonny Method. Metode ini dinamakan dari nama si pencetusnya, Helen L.Bonny PhD.
Dalam metode ini, musik klasik digunakan untuk mendorong dan membantu perkembangan seseorang, mencakup kesadaran dan transfromasi psikologisnya.
Musik klasik juga terbukti sebagai sarana efektif untuk mengatasi insomnia. Musik klasik seperti Bach bermanfaat mengurangi aktivitas sistem saraf simpatik, menurunkan kecemasan dan mengatur pernapasan.
4. Musik rock untuk meredakan rasa sakit
Jika menyenangi genre rock, mendengarkan musik selama beberapa menit bisa digunakan untuk mendongkrak semangat dan meredakan rasa sakit.
Ketukan beat di dalam musik, bisa digunakan untuk membelokkan perhatian atau fokus dari rasa sakit. Musik juga membantu tubuh melepaskan endorfin yang bisa melawan rasa sakit.
Baca juga: Terapi Musik Aktif Bantu Pasien Lawan Penyakit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.