Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Setahun Lalu, Kita Semua Diminta Bekerja dan Belajar dari Rumah...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Warga melintas di depan mural bertema COVID-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro pada periode pertama mampu menurunkan jumlah kasus aktif COVID-19 sekitar 17,27 persen dalam sepekan, untuk itu Pemerintah kembali memperpanjang PPKM mikro selama dua pekan yaitu mulai 23 Februari hingga 8 Maret 2021. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini satu tahun lalu, tepatnya 15 Maret 2020, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Presiden mengatakan, saatnya bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

Imbauan itu disampaikan Jokowi menyusul temuan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, yang kemudian diikuti oleh temuan kasus-kasus berikutnya.

"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di ruamh," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, seperti diberitakan Kompas.com, 15 Maret 2020.

Menurut Jokowi, langkah tersebut perlu dilakukan dengan lebih maksimal, sehingga Covid-19 bisa ditangani dengan baik dan penyebarannya bisa dihambat serta dihentikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 15 Maret 2020, tercatat ada 117 kasus Covid-19 yang teridentifikasi di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu, lima orang meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, sedangkan delapan orang dinyatakan berhasil pulih setelah dirawat insentif di rumah sakit.

Setahun berselang...

Hari ini, Senin (15/3/2021), tepat setahun setelah Jokowi mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, penularan Covid-19 masih meluas.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.419.455. Dari jumlah tersebut, 137.912 kasus merupakan kasus aktif.

Sementara itu, korban meninggal dunia kini tercatat sebanyak 38.426 orang. Sedangkan pasien yang pulih dari Covid-19 ada sebanyak 1.243.117 orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Dia meminta semua pihak untuk mematuhi ketentuan yang disyaratkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang diperpanjang hingga 22 Maret 2021.

"Kami mohon, kepada semua pihak, bahwa pandemi ini belum berakhir. Dan kita harus senantiasa dan disiplin dalam mematuhi ketentuan yang berlaku selama pemberlakuan PPKM Mikro," kata Wiku, dikutip dari covid19.go.id, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Setahun Belajar di Rumah, Catatan UNICEF soal Pendidikan Saat Pandemi

Masyarakat mulai terbiasa

Psikolog sosial Hening Widyastuti mengatakan, perilaku masyarakat, yang selama setahun ini lebih banyak menjalani aktivitas di rumah, jelas mengalami perubahan.

Menurut Hening, pada awalnya memang banyak yang terkejut, tidak percaya, dan masih menolak untuk mengikuti kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Pada akhirnya, karena terpaksa dan situasi, hal yang terus dilakukan setiap hari akhirnya menjadi kebiasaan yang secara tidak langsung akan menetap dan terus dilakukan," kata Hening, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Hening mengatakan, situasi pandemi seperti yang terjadi sejak setahun lalu memang menimbulkan rasa jenuh bagi banyak orang.

Kendati demikian, dia menyebut, manusia senantiasa berusaha mencari jalan keluar terbaik dari situasi yang menjemukan itu.

"Pada akhirnya, kalau saya lihat, individu itu pintar-pintar untuk mengakali dirinya sendiri supaya tidak jenuh. Entah dia gardening, jalan pagi atau pergi sama komunitas keliling naik sepeda walau cuma setengah jam. Masing-masing individu berbeda-beda cara mengatasinya," kata dia.

"Yang awalnya kebosanan sifatnya stuck dan bingung, blunder, tidak tahu harus bagaimana, nah kondisi berikutnya orang akan menemukan pola untuk mengatasi hal itu. Ini sesuatu yang baik," ujar Hening.

Masih akan bekerja dari rumah

Meski sudah satu tahun berjalan, kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) belum menunjukkan tanda-tanda akan dicabut dalam waktu dekat.

Masih banyak perusahaan yang menerapkan WFH.

WFH dinilai berperan penting dalam penanganan pandemi di Indonesia, yang hingga saat ini belum memperlihatkan tanda-tanda pelandaian kurva kasus Covid-19.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, WFH selama pandemi masih sangat penting untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Dicky mengatakan, pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah dapat mengurangi tingkat keterpaparan virus corona bagi pekerja yang memiliki komorbid.

Selain itu, kebijakan tersebut juga mampu mendorong pelandaian kurva kasus Covid-19 di Indonesia, meski belum optimal.

"Setidaknya ada bisa yang mengerem, tidak semuanya memperburuk tapi ada yang peran bisa mengerem itu, itu satu yang penting dari WFH," kata Dicky, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Baca juga: 2 Ancaman Keamanan Siber Saat Bekerja dari Rumah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi