Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Varian Baru Virus Corona yang Diwaspadai Pemerintah

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ridersuperone
Ilustrasi virus corona di dunia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Kekhawatiran dunia kembali muncul seiring ditemukannya strain baru virus corona di sejumlah negara.

Bahkan Inggris dan sejumlah negara lainnya terpaksa kembali menerapkan penguncian demi mencegah meluasnya penyebaran strain baru virus corona tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini tengah fokus memantau 3 mutasi virus corona penyebab Covid-19. 

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketiga mutasi virus tersebut adalah B.1.1.7 asal Inggris, B.1.351 dari Afrika dan P.1 dari Brasil.

“Jadi memang ada tiga mutasi yang sudah direkomendasikan oleh WHO untuk jadi perhatian utama kita, yang pertama tentunya B.1.1.7 kemudian kita tahu ada 2 lainnya dari Afrika dan Brasil,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam acara Diskusi bertajuk “Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-CoV-2 di Indonesia”, Jumat (12/3/2021).

Saat ini, imbuhnya, sudah ada banyak sekali mutasi virus yang terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi ketiga mutasi tersebut menurutnya adalah yang paling menjadi perhatian utama untuk selalu dipantau.

Nadia menjelaskan varian virus B.1.1.7 saat ini telah dilaporkan di 70 negara, sedangkan B.1.351 saat ini dilaporkan oleh 20 negara. Sementara itu, P.1 dari Brasil telah dilaporkan di lebih dari 30 negara.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Berikut lebih jelasnya soal ketiga varian baru virus corona tersebut dan bagaimana karakteristiknya:

1. B.1.1.7

Varian baru virus corona yang kemudian diidentifikasi di Inggris dengan B.1.1.7, pertama kali muncul di Inggris pada September 2020.

Meskipun berasal dari Inggris, namun kasus infeksi dari B.1.1.7 ini diketahui telah ditemukan di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

Pada Januari 2021, ilmuwan Inggris menunjukkan bukti bahwa strain ini memiliki karakter yang lebih cepat menular dan dinilai berkaitan dengan peningkatan kematian yang tercatat di negara itu.

Sejauh ini belum ditemukan bukti bahwa B.1.1.7 dapat meningkatkan keparahan penyakit maupun melemahkan kemanjuran vaksin. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri mengatakan telah terdeteksi dua kasus mutasi B.1.1.7 berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.

Baca juga: 7 Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk ke Indonesia

2. B.1.351

Strain baru kedua dari virus corona yang telah diketahui adalah B.1.351.

Mutasi baru ini pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada awal Oktober 2020 lalu.

Sejak saat itu, virus menyebar dan kini telah di temukan di luar negara asalnya, misalnya di Zambia dan AS. Kasus B.1.351 dilaporkan di Amerika Serikat pada akhir Januari 2021 lalu.

Meski berbeda dari B.1.1.7, B.1351 disebut berbagi mutasi dengan virus yang ditemukan di Inggris itu.

Mutasi virus ini dicurigai dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi, akan tetapi tidak terdeteksi meningkatkan risiko keparahan penyakit.

Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi

3. P.1

Varian terakhir yang menjadi perhatian pemerintah, seperti yang dikemukakan oleh Nadia yakni P.1

Diberitakan Kompas.com (6/3/2021), varian ketiga ini dilaporkan ditemukan pada 4 pelancong yang berasal dari Brasil saat berada di Bandara Haneda, Jepang.

Varian ini kemudan disebut sebagai P.1 yang terdiri dari protein spike pengikat K417T, E484K, dan N501Y.

Baca juga: 7 Gejala Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

Dia memiliki 17 mutasi unik, termasuk tiga di domain pengikat reseptor protein spike.

Sama seperti varian baru yang lain, infeksi dari virus varian baru ini juga sudah ditemukan di negara lain.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan beberapa mutasi pada varian P.1 dapat memengaruhi kemampuan antibodi dalam mengenali dan menetralkan virus.

Baca juga: Berikut Sederet Negara yang Kembali Berlakukan Lockdown akibat Lonjakan Kasus Covid-19

Oleh karena itu, varian ini dikhawatirkan dapat menginfeksi orang yang sebelumnya pernah terpapar Covid-19 atau mereka yang sudah menerima vaksin.

Varian P. 1 juga dicurigai dapat menyebar dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan virus alaminya.

Identifikasi dan penelitian lebih lanjut terhadap strain-strain baru ini diperlukan untuk mengetahui seperti apa karakter dari varian P.1.

Baca juga: Mutasi dari Varian Covid-19 di Inggris Disebut Dapat Memengaruhi Vaksin

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mutasi Virus Corona B.1.1.7

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi