Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bhutan Disebut Nol Kasus Covid-19 dan Punya Angka Harapan Hidup Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO
Ilustrasi hoaks
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa negara Bhutan di Asia Selatan hingga saat ini masih mencatatkan nol kasus Covid-19.

Informasi itu juga menyebut, selain terbebas dari Covid-19, penduduk Bhutan juga tidak ada yang memburu binatang untuk dimakan alias menerapkan pola diet vegetarian.

Karena menerapkan pola hidup vegetarian, penduduk Bhutan memiliki angka harapan hidup tinggi, disebut mencapai 90 tahun atau lebih.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data dari Kementerian Kesehatan Bhutan hingga Senin (15/3/2021) mencatat, negara itu telah mengonfirmasi 868 kasus positif Covid-19.

Bhutan memang melarang praktik pembunuhan binatang, tetapi konsumsi daging binatang tidak dilarang. Daging tersebut didapat dengan cara impor dari luar negeri.

Selain itu, data dari Bank Dunia pada 2018 mencatat, angka harapan hidup rata-rata penduduk Bhutan adalah 71,46 tahun, bukan 90 tahun seperti dalam narasi itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak pernah menyatakan bahwa pola diet vegetarian dapat mencegah infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Narasi yang beredar

Diketahui, informasi tersebut disebarkan oleh akun Facebook atas nama Van Tran pada 2 Februari 2021, dengan mengunggah ulang status dari Vincent Nguyen AL.

Adapun status dari Vincent Nguyen AL diunggah pada 22 Maret 2020.

Berikut narasi selengkapnya (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"Negara yang tidak pernah memiliki kasus kanker
Tidak ada penduduk yang terinfeksi virus Covid-19.

Raja dan Ratu Bhutan adalah vegetarian selama hidupnya.

Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia. Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck lahir pada tahun 1980. Ia dikenal sebagai pemimpin di era komntemporer yang paling hebat. Di bawah pemerintahannya, Bhutan dikenal sebagai negara dengan iklim paling bersih serta negara paling bahagia di dunia.

Bhutan adalah negara yang spesial. Penduduknya tidak membunuh. Mereka tidak membunuh sapi, babi, maupun unggas untuk dagingnya. Mereka tidak menangkap ikan maupun berburu unggas untuk makan. Tidak ada pencuri dan kerusuhan. Penduduknya keluar rumah tanpa mengunci pintu. Buah-buahan dan sayur-mayur ditanam secara organik.

Penduduk Bhutan hidup dengan harmonis dan tidak ada konflik. Usia harapan hidup rata-rata di Bhutan mencapai 90 tahun. Tidak ada kasus kanker di negara ini.

Hingga saat ini, tidak ada kasus Covid-19 di Bhutan,”

Penelusuran Kompas.com

Untuk mengetahui kebenaran narasi tersebut, tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri data kasus Covid-19 di Bhutan yang dirilis oleh sumber resmi.

Pada 6 Maret 2020, Perdana Menteri Bhutan Lotay Tshering mengumumkan kasus konfirmasi positif Covid-19 pertama di negara itu.

"Kami sampaikan, bahwa ada satu kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi pada pukul 11 malam tanggal 5 Maret, dan hasil tesnya telah divalidasi pada pukul 12.30 siang tanggal 6 Maret," kata Tshering, dikutip dari Healthworld.

Pasien tersebut merupakan seorang turis berusia 76 tahun yang berasal dari Amerika Serikat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Bhutan, hingga Senin (15/3/2021) negara itu mencatat ada sebanyak 868 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Adapun 1 kasus dinyatakan sebagai kasus aktif, sedangkan 866 kasus dinyatakan pulih. Sementara itu, korban meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat ada 1 orang.

Klaim dalam narasi yang beredar juga menyebutkan, warga Bhutan tidak mengonsumsi daging alias vegetarian. Namun, klaim tersebut tidak benar.

Mengutip Independent, 3 Maret 2017, Kerajaan Bhutan yang menjadikan Buddha sebagai agama resmi, melarang praktik pembunuhan atau penyembelihan binatang di negara itu.

Kendati demikian, konsumsi daging tidak dilarang. Warga Bhutan mendapatkan daging dengan cara impor dari luar negeri.

Tidak semua warga Bhutan menerapkan pola diet vegetarian. Faktanya, Bhutan adalah konsumen daging per kapita tertinggi di Asia Selatan.

Narasi itu juga menyebutkan klaim bahwa angka harapan hidup warga Bhutan tergolong tinggi, yakni 90 tahun atau lebih, karena menerapkan pola diet vegetarian.

Berdasarkan data dari Bank Dunia pada 2018, penduduk Bhutan tercatat memiliki angka harapan hidup rata-rata 71,46 tahun, bukan 90 tahun seperti dalam narasi tersebut.

Selain itu, mengutip Healthline, 7 Mei 2020, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dapat membantu orang hidup lebih lama, tetapi temuan itu tidak universal.

Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih komprehensif untuk membuktikan klaim bahwa pola diet vegetarian berpengaruh terhadap usia harapan hidup yang lebih tinggi.

Klaim dalam narasi juga menyebut bahwa menjadi vegetarian dapat mencegah tertular Covid-19. Klaim tersebut tidak benar.

Mengutip Xinhua, 2 Juli 2020, para pakar tidak menemukan kaitan antara pola diet vegetarian dengan risiko penularan Covid-19.

WHO juga tidak pernah merilis laporan yang menyebut bahwa pola diet vegetarian dapat mencegah tertular Covid-19.

"WHO tidak pernah menyatakan hal tersebut," kata Supriya Bezbaruah, perwakilan WHO di India, kepada AFP.

Sementara itu, epidemiolog dari Duke University, North Carolina, Amerika Serikat, Gregory Gray mengatakan, menjadi vegetarian sepenuhnya tidak akan mencegah tertular penyakit.

"Bahkan jika kita benar-benar menjadi vegetarian, kita masih akan melakukan kontak dengan hewan yang mungkin mengandung patogen yang asing bagi sistem kekebalan manusia," kata Gray.

"Saya tidak melihat itu (menjadi vegetarian) akan menghentikan penyebaran penyakit lintas spesies," kata dia.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut bahwa Bhutan hingga saat ini masih terbebas dari Covid-19 adalah tidak benar alias hoaks.

Data dari Kementerian Kesehatan Bhutan hingga Senin (15/3/2021) mencatat, negara itu telah mengonfirmasi 868 kasus positif Covid-19.

Bhutan memang melarang praktik pembunuhan binatang, tetapi konsumsi daging binatang tidak dilarang. Daging tersebut didapat dengan cara impor dari luar negeri.

Tidak semua warga Bhutan menerapkan pola diet vegetarian. Faktanya, Bhutan adalah konsumen daging per kapita tertinggi di Asia Selatan.

Kemudian, data dari Bank Dunia pada tahun 2018 mencatat, angka harapan hidup rata-rata penduduk Bhutan adalah 71,46 tahun, bukan 90 tahun seperti dalam narasi itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak pernah menyatakan bahwa pola diet vegetarian dapat mencegah infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi