Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal BWF, Federasi Bulu Tangkis Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/BWFofficial
Netizen Indonesia menyerbu kolom komentar salah satu unggahan akun Instagram BWF, setelah tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badminton World Federation (BWF) atau Federasi Bulu Tangkis Dunia tengah banyak diperbincangkan menyangkut tersingkirnya atlet Indonesia dari ajang turnamen bergengsi All England.

Penarikan mundur tim Indonesia dari laga internasional itu memantik kecewa dari warganet. Sehingga akun resmi BWF di instagram, diserbu kritikan dari warganet asal Indonesia yang meminta keadilan.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Akun Instagram BWF Diserbu Netizen

Namun, Ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firmansah Sampurna, sudah memberikan pernyataan bahwa bukan BWF yang bertanggungjawab terhadap penarikan mundur tim Indonesia. Melainkan National Health Service (NHS).

"Itu aturan negara setempat, ada yang namanya NHS, itu adalah lembaga independen di Inggris. Kita ingin adalah adanya transparansi sekarang. (Dengan) BWF tak ada masalah," begitu papar Agung, seperti yang diberitakan Kompas.com (18/03/2021). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BWF sendiri memang telah memberikan pengumuman resmi terkait penarikan tim Indonesia ini.

Diberitakan, bahwa tim Indonesia sudah dihubungi oleh pihak NHS dan diharuskan melakukan karantina terkait penemuan adanya penumpang positif Covid-19 di pesawat yang sama seperti yang ditumpangi tim Indonesia.

Baca juga: Pernyataan Resmi BWF soal Dipaksa Mundurnya Indonesia dari All England 2021 

Sejarah BWF

BWF adalah organisasi internasional olahraga bulu tangkis. Pertama kali berdiri di tahun 1934, dengan nama International Badminton Federation atau IBF. 

Awalnya, IBF hanya beranggotakan 9 negara. Yaitu Kanada, Denmark, Perancis, Inggris, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Skotlandia dan Wales.

Makin berkembang, BWF kini memayungi 165 asosiasi bulu tangkis dari berbagai penjuru dunia.

Awalnya, BWF berkantor pusat di Cheltenham, Inggris. Baru pada 1 Oktober 2005, kantor pusat BWF berpindah ke Kuala Lumpur Malaysia.

Dipimpin oleh presiden federasi yaitu Poul Erik Høyer Larsen, BWF memayungi organisasi-organisasi bulu tangkis regional yaitu Konfederasi Bulu Tangkis Asia, Bulu Tangkis Eropa, Bulu Tangkis Pan Am, Konfederasi Bulu Tangkis Afrika, dan Bulu Tangkis Oseania.

Baca juga: Regulasi Ukuran Lapangan Bulu Tangkis Standar BWF

Dalam BWF, ada beberapa turnamen internasional yang diselenggarakan rutin. Yaitu Olimpiade Musim Panas, Kejuaraan Dunia BWF, Kejuaraan Dunia Junior BWF, Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, dan Tur Dunia BWF.

Piala Sudirman 2021 sendiri sudah resmi ditunda. Ajang Piala Sudirman sejatinya akan dilangsungkan pada 23-30 Mei 2021.

Tapi karena turnamen lain juga menggeser waktu, maka Piala Sudirman pun ikut tertunda pelaksanaannya. Seperti diberitakan Kompas.com (22/02/2021), Piala Sudirman rencananya akan digelari di Nanning, China. 

Baca juga: RESMI, BWF Tunda Piala Sudirman 2021

AGM memegang otoritas tertinggi

Dalam menjalankan kewenangan-kewenangannya, BWF memiliki struktur organisasi yang bertugas menjalankan progran-program rutin hariannya.

Pemegang otoritas tertinggi adalah Annual General Meeting, yang menerbitkan keputusan setelah rapat dijalankan. Hasil dari keputusan AGM dipublikasikan secara luas, dan dapat diunduh di laman resmi BFW

Rapat tahun lalu dilangsungkan di Laussane, Swiss, pada tanggal 18 dan 19 Februari 2020.

BWF terdaftar di bawah Undang-Undang Organisasi Internasional tahun 1992 di Malaysia, dimana di dalamnya terkandung hak istimewa juga kekebalan. 

Baca juga: Usai Piala Sudirman 2019, Tim Indonesia Fokus ke Kejuaraan Dunia

      

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi