Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti WHO Ungkap Asal Usul Virus Corona hingga Cara Penyebarannya

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NOEL CELIS
Seorang perempuan melintas di depan pasar ikan di Kota Wuhan, China, yang ditutup terkait dugaan sebagai lokasi awal merebaknya virus misterius di negara itu, Minggu (12/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui asal-usul virus corona.

Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China diduga menjadi sumber pandemi Covid-19.

Melansir Live Science, peternakan ini mayoritas terletak di sekitar provinsi Yunnan di China bagian selatan.

Seorang ahli ekologi penyakit Peter Daszak yang juga ikut dalam tim WHO menyebut, peternakan tersebut kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di pasar makanan laut Huanan di Wuhan, tempat kasus awal Covid-19 ditemukan tahun lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Minggu Ini, WHO Akan Umumkan Laporan Asal-Usul Virus Corona

Akan segera dirilis

Disebutkan, beberapa hewan liar yang ada bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

WHO diperkirakan akan segera merilis laporan temuannya dalam waktu beberapa minggu mendatang.

Seperti diketahui, pada Januari lalu, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi ratusan ribu orang dan menewaskan setidaknya 2,6 juta orang di seluruh dunia ini.

Banyak teori konspirasi telah menyebar mengenai asal-usul virus, termasuk bahwa virus lolos dari laboratorium Wuhan, yang pada bulan lalu penyelidik WHO menepis penjelasan ini.

Konsensus umum di antara para ilmuwan yaitu bahwa virus corona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara. Itulah tepatnya yang ditemukan oleh investigasi WHO.

Virus itu kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China Selatan ke hewan di peternakan satwa liar, kemudian ke manusia.

Baca juga: Hampir Satu Tahun, Asal-Usul Virus Corona Masih Menjadi Misteri

Satwa liar

Dikutip dari npr.org, peternakan satwa liar menjadi bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan dan menutup kesenjangan pedesaan dengan perkotaan.

“Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, anjing rakun dan tikus bambu, dan mereka membiakkannya di penangkaran,” kata Daszak.

Daszak menuturkan, pada 2016, sekitar 14 juta orang bekerja di peternakan satwa liar, dengan industri senilai 70 miliar dollar.

Pasar sempat ditutup semalam pada 31 Desember 2019, setelah dikaitkan dengan kasus apa yang kemudian digambarkan sebagai penyakit mirip pneumonia misterius.

"Ada penularan besar-besaran yang terjadi di pasar itu," kata Linfa Wang, seorang ahli virus yang mempelajari virus kelelawar di Duke-NUS Medical School di Singapura yang juga bagian dari tim investigasi WHO.

Baca juga: Bukan Rekayasa Genetika, Studi Menguak Asal-usul Virus Corona

Wang mengatakan, setelah wabah di pasar Huanan, ilmuwan China pergi ke sana dan mencari virusnya.

"Di bagian hewan hidup, mereka memiliki banyak sampel positif. Mereka bahkan memiliki dua sampel yang darinya mereka dapat mengisolasi virus hidup, " kata Wang.

Peternakan ditutup

Pada Februari 2020, lanjut Daszak, China menutup peternakan tersebut, dengan kemungkinan otoritas negara mengira bahwa tempat ini menjadi bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia.

Pemerintah telah mengirimkan instruksi kepada peternak mengenai cara mengubur, membunuh atau membakar hewan agar tidak menyebarkan penyakit.

Baca juga: Hasil Penyelidikan WHO soal Asal-Usul Virus Corona, Bukan dari Wuhan atau Kebocoran Lab

Banyak dari peternakan ini membiakkan hewan yang dapat membawa virus corona, termasuk musang, kucing, dan trenggiling.

Sebelumya, para ilmuwan telah menemukan virus kelelawar yang 96 persen mirip dengan SARS-CoV-2 yang sebagian besar berlokasi di dekat Provinsi Yunnan di China selatan.

WHO juga menemukan bukti bahwa peternakan satwa liar ini memasok pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan.

Kendati begitu, WHO masih belum mengetahui hewan apa yang membawa virus dari kelelawar ke manusia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waspada Penularan Virus Corona Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi