Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Penemu Popok: Marion Donovan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Raw Pixel
Ilustrasi popok. Popok ditemukan oleh seorang perempuan penemu, namanya Marion Donovan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Tahukah Anda, siapa yang menemukan popok?

Benda ini membantu para ibu masa kini, sehingga tak harus selalu celana bayi yang mengompol.

Kerepotan ibu di seluruh dunia ini rupanya dipikirkan oleh Marion Donovan. Siapa dia? Dia adalah penemu popok.

Pada akhir 1940-an, awalnya, Marion Donovan merancang popok tahan air yang dapat digunakan kembali. Penemuannya pun berkembang menjadi popok sekali pakai.

Tak hanya popok, Marion juga memiliki 20 hak paten lain atas namanya berkat penemuan dan pengembangan popok yang disebut "Boater".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Penemu Oven Microwave: Percy Spencer

Keturunan penemu

Marion Donovan lahir dengan nama asli Marion O'Brien di Indiana, Amerika Serikat (AS), pada 1917.

Melansir majalah Smithsonian, Marion lahir dan dibesarkan oleh seorang penemu. Ia pun tak asing dengan perkakas, mesin, dan penemuan.

Ayah dan pamannya menemukan "mesin bubut South Bend", yang digunakan untuk menggiling roda gigi mobil.

Ibunya meninggal dunia ketika Marion masih berusia 7 tahun. Marion menghabiskan sebagian besar waktu luangnya di pabrik ayah dan pamannya.

Keluarga O'Brien pindah ke Timur untuk menghadiri Rosemont College di pinggiran kota Philadelphia. Itu adalah pertemuan komunitas katolik liberal di AS.

Setelah lulus pada 1939 dengan gelar sarjana Sastra Inggris, Marion bekerja sebagai Asisten Editor Kecantikan di majalah Vogue di New York.

Ia pun menikah dengan James Donovan, seorang importir kulit.

Marion mengundurkan diri dari posisi pekerjaannya dan membina sebuah keluarga. Mereka pindah ke Westport, Connecticut.

Baca juga: Profil Penemu Telepon: Alexander Graham Bell

Tak suka dengan seprai yang selalu basah

Marion dan suaminya dikaruniai bayi. Sebelumnya, popok sudah ada sejak pertengahan abad ke-20.

Hanya saja, metode mengganti popok bayi yaitu melipat dan menjepit kain dari bahan handuk, lalu menariknya dengan celana karet. Agar tidak lepas, popok model ini juga herus dipasangi peniti.

Bila bayi ngompol di tempat tidur, tentu akan membasahi seprai dan kasur. Marion tak senang dengan itu.

Dilansir dari Lemelson, Institut Teknologi Massachusetts, dari kegundahan itulah Marion menemukan idenya.

Marion memikirkan cara agar popok kain dapat berfungsi lebih sebagai sumbu daripada spons, serta tidak menimbulkan ruam pada bayi karena penggunaan celana karet.

Ia mencopot tirai shower kamar mandinya. Memotongnya menjadi beberapa bagian, dan menjahitnya menjadi penutup popok tahan air dengan kancing, bukan peniti.

Inovasinya ini kemudian mengarah pada penemuan penutup popok yang terbuat dari kain parasut, yang memiliki penyerap. Marion menamainya "Boater".

Baca juga: Profil Penemu Kamera Pengawas Rumah: Marie Van Brittan Brown

Mendapatkan paten

Pada akhir 1940-an, popok yang bentuknya seperti amplop dengan sisipan penyerap ini coba dipatenkan oleh Marion.

Akhirnya, setelah pengembangan yang dilakukan, Marion mendapatkan hak patennya pada 1951. Ia juga dikenal sebagai salah satu penemu perempuan paling produktif pada masanya.

Dengan hak patennya, Marion mendapat keuntungan hingga 1.000.000 dolar AS, yang sekarang hampir setara 10 juta dolar AS.

Penemuannya juga membuka jalan bagi pengembangan popok sekali pakai seperti yang kita kenal sekarang.

Ditolak produsen

Produksi popok ciptaan Marion tak selalu berjalan lancar. Ia sempat ditolak oleh beberapa produsen. Mereka tidak tertarik dengan penemuan Marion.

Melansir Lemelson, Marion pernah bercerita kepada Barbara Walters pada 1975 mengenai penolakan tersebut.

“Saya pergi ke semua merk besar yang dapat Anda pikirkan, dan mereka berkata: kami tidak menginginkannya, tidak ada wanita yang meminta kami untuk itu, mereka sangat senang, dan mereka membeli semua celana bayi kami. Jadi, saya membangun manufaktur sendiri," kata Marion.

Pada 1949, dia mulai menjual 'boater' di Saks Fifth Avenue, di mana ia sukses besar.

Dua tahun kemudian, dia menjual perusahaan dan hak patennya ke Keko Corporation seharga 1.000.000 dolar AS.

Baca juga: Profil Penemu Wiper Mobil: Mary Anderson

Beralih ke popok sekali pakai

Marion mempertimbangkan untuk pengembangan popok degan menggunakan kertas penyerap, tetapi para eksekutif pada saat itu diduga tidak tertarik.

Pampers, popok sekali pakai yang diproduksi secara massal pertama, tidak akan memasuki pasar sampai tahun 1961.

Pembuatan popok sekali pakai tidak mudah. Untuk mencegah ruam, bahan popok harus menyerap kelembapan dari kulit bayi.

Setelah banyak bereksperimen, Marion merancang komposisi kertas penyerap yang kokoh yang bekerja dengan baik.

Marion tidak langsung sukses dengan ide ini. Ia mengunjungi perusahaan kertas besar di AS dan ditertawakan karena mengusulkan barang yang tidak perlu dan tidak praktis.

Butuh hampir sepuluh tahun bagi seseorang untuk mengakui ide Donovan. Ia adalah Victor Mills, pencipta Pampers.

Akhir hidup

Marion sempat sekolah lagi di di Universitas Yale jurusan arsitektur pada 1958.

Jiwa penemunya menggiringnya untuk merancang rumahnya sendiri di Greenwich, Connecticut pada 1980.

Tak berhenti di situ, Marion menciptakan banyak solusi praktis untuk masalah di sekitar rumah. Misalnya, alat gantungan untuk 30 pakaian sekaligus, tempat sabun yang dialirkan ke wastafel, Zippity-Do atau tali elastis yang menghubungkan bahu ke ritsleting di bagian belakang gaun.

Bertahun-tahun berikutnya, ia juga bekerja sebagai konsultan pengembangan produk.

Marion meninggal pada 1998, dalam usia 81 tahun.

Barang-barang hasil rancangan dan penamuannya masih relevan digunakan di masa sekarang. Setiap orang tua dan semua yang merasakan hidup yang lebih praktis berkat penemuan Marion, perlu berterima kasih.

Baca juga: Profil Penemu Penyaring Kopi: Melitta Bentz

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi