Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Sumber Air Asin dan Bisa Terbakar di Karanganyar, Ini Kata Ahli

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Sumber air keluar dari bekas sumur bor terbakar saat disulut api di Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (20/3/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com- Fenomena alam yang unik terjadi di Dukuh Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Sumber air muncul dari lubang bekas sumur bor. Air yang keluar dari sumber tersebut rasanya asin dan terbakar ketika disulut api.

Pemilik pekarangan rumah Solihin menceritakan, awalnya terdapat pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih.

Setelah pengeboran kedua, ia mendapati sumber air di kedalaman 120 meter. Namun, setelah dibersihkan, ternyata airnya terasa asin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana penjelasan dari ahli geologi terkait fenomena tak biasa tersebut?

Baca juga: Video Viral Katak Disebut Mirip Tuyul Air, Begini Penjelasan LIPI

Penjelasan ahli geologi

Menanggapi hal itu, ahli geologi Universitas Gadjah Mada Doni Prakasa Eka Putra menjelaskan, air asin biasanya ditemukan dalam kedalaman tertentu.

"Itu ya tetap saja air tanah, memang air tanah itu macem-macem. Prinsipnya, semakin dalam kita mengebor, maka biasanya air tanah yang kita temukan asin," kata Doni saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Menurutnya, kedalaman itu bisa bervariasi tergantung lokasi pengeboran. Misalnya, di daerah cekungan Wates, Kulon Progo, akan muncul air asin di kedalaman 40 meter.

Doni menuturkan, munculnya air asin dan bisa terbakar di Karanganyar merupakan fenomena yang sangat menarik, karena berada di lereng gunung.

"Nah kemungkinan asin itu menunjukkan bahwa air itu berada di kedalaman yang cukup dalam," jelas dia.

"Hal itu menunjukkan bahwa air itu sudah tua, dalam artian tidak ikut dalam proses hidrologi atau air yang terperangkap di bawah permukaan," tutur dia.

Baca juga: Video Viral Sapi Lepas di Kantor Disbud Bondowoso, Begini Ceritanya

Kandungan gas

Secara teori, kata Doni, kelarutan gas-gas di dalamnya akan berkurang ketika air semakin asin.

Semakin dalam air itu ditemukan, maka konsentrasi gas yang terlarut juga semakin besar.

Gas yang terlarut dalam air juga bermacam-macam. Salah satunya adalah gas metana yang mudah terbakar.

"Biasanya di bawah permukaan itu bisa terbentuk gas metana dan ikut di dalam proses aliran air tanah. Itu alamiah," ujarnya.

Namun, tak semua pengeboran akan menghasilkan air serupa. Harus ada formasi geologi yang mengandung metana di bawah permukaan.

"Khusus kasus Karanganyar ini menarik dan baru. Berarti ada sesuatu formasi geologi pada kedalaman 120 meter itu yang bisa menghasilkan gas metana," tutupnya.

Karena tak layak konsumsi, sumber air yang keluar dari bekas sumur bor tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.

Untuk kebutuhan sehari-hari, warga menggantungkan penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), sedangkan untuk kebutuhan konsumsi warga membeli air bersih isi ulang.

Baca juga: Viral Video Meteor Jatuh di Banggai, Ini Penjelasan Lapan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi