Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senat AS Setujui Pilihan Biden, Angkat Rachel Levine Jadi Asisten Menkes AS

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CAROLINE BREHMAN
Rachel Levine
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Senat Amerika Serikat, Rabu (24/3/2021), memberikan suara untuk menyetujui pilihan Presiden Joe Biden atas Rachel Levine sebagai asisten menteri kesehatan AS.

Keputusan ini menjadikan Levine sebagai orang transgender terbuka pertama yang dikonfirmasi oleh majelis.

Mengutip Reuters, Kamis (25/3/2021), meski mendapat penentangan kuat dari Partai Republik, Levine sukses meraup suara 52-48 di Senat.

Presiden Joe Biden mengatakan, Levine memiliki keahlian penting yang dibutuhkan AS untuk keluar dari pandemi Covid-19.

Siapa Rachel Levine?

Melansir Washington Post, 19 Januari 2021, Levine merupakan lulusan Harvard University dan Tulane Medical School.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di awal kariernya, Levine diketahui pernah mengajar di Penn State College of Medicine.

Ia mengajar tentang topik-topik seperti kedokteran remaja, gangguan makan, dan pengobatan transgender.

Levine juga menjadi kepala residen di Mount Sinai Medical Senter di New York.

Baca juga: Profil Samia Suluhu Hassan, Presiden Perempuan Pertama Tanzania

Pada 2014, Levine termasuk salah satu dokter top di Penn State Milton S Hershey Medical Center dan bertugas di dewan equality Pennsylvania.

Dewan itu merupakan sebuah kelompok hak-hak gay di seluruh negara bagian. Levine juga diminta untuk emnjadi ketua bersama tim transisi untuk masalah kesehatan.

Tahun berikutnya, Levine diangkat menjadi dokter jenderal Pennsylvania.

Meski banyak mendapat kritikan, Levine menerima promosi untuk menjadi sekretaris kesehatan Pennsylvania.

Di masa pandemi virus corona, nama Levine semakin banyak dikenal di seluruh negara bagian.

Ia sering menjadi target pelecehan saat berusaha melakukan kampanye jaga jarak demi menahan laju virus.

Seorang aktivis LGBTQ Brian Sims memuji sepak terjang Levine.

Menurutnya, kepemimpinan Levine memaksa banyak orang di negara bagian itu untuk lebih memahami komunitas transgender dan bagaimana menyapa orang sepertinya.

Sims mengatakan, Levine memang jarang berbicara tentang dirinya sendiri di depan umum.

Akan tetapi, ia mengingat momen kuat pada Juli tahun lalu ketika Levine memulai pengarahan pandemi secara rutin untuk menanggapi serangan transphobic.

Baca juga: Profil Penemu Seismograf: John Milne

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi