Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Teliti Konser Musik di Tengah Pandemi dengan Lebih dari 1.000 Orang

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Elena Baryshnikova
Jalanan di Amsterdam yang sepi karena adanya karantina untuk mencegah penyebaran virus corona. Terlibat sebuah iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Belanda mengingatkan untuk menjaga jarak.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Sebuah penelitian dilakukan di Belanda untuk mengkaji konser musik di tengah pandemi yang dihadiri lebih dari 1.000 orang penonton.

Konser ini sengaja diadakan pada Sabtu (20/3/2021), di sebuah kota kecil di Biddinghuizen, Belanda.

Konser musik bertajuk Festival Back to Live tersebut bukan konser musik biasa, tetapi diadakan sebagai bagian dari proyek penelitian yang telah disetujui oleh Pemerintah Belanda.

Melansir DW, melalui konser tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah acara berskala besar tetap bisa diadakan selama pandemi, dan jika bisa bagaimana cara yang tepat.

Tetap dilakukan tes

Dalam penelitian tersebut, mereka yang menghadiri konser itu diukur suhu tubuhnya di lokasi masuk festival dan harus menunjukkan tiket masuk beserta hasil tes PCR negatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, mereka diberi sensor yang dikenakan di leher untuk melacak pergerakan.

Ketika para peserta sudah memenuhi syarat tersebut, maka mereka bisa mengikuti konser musik.

“Kami sangat senang akhirnya bisa berada di sini," kata Lara, salah seorang peserta dalam konser musik itu.

"Sungguh menakjubkan bahwa saya diminta bermain. Saya benar-benar tidak sabar," kata dia.

"Saya benar-benar tidak percaya ketika mereka meminta saya untuk melakukannya, apakah itu benar-benar akan terjadi?" ujar DJ Reiner Zonneveld, yang telah lama tak tampil karena pandemi.

Baca juga: Bagaimana Pemerintah Hindia Belanda Menghadapi Pandemi?

Proyek percontohan

Festival tersebut adalah yang ketujuh dari eksperimen yang disebut Fiedlab.

Fiedlab adalah sebuah eksperimen yang diselenggarakan bersama Pemerintah Belanda dan para stakeholder di negara itu. 

Tujuan eksperimen ini untuk melihat bagaimana konser, pertunjukan teater, dan acara olahraga bisa diselenggarakan secara aman selama pandemi.

Manajer Program Pieter Lubberts menjelaskan, dua pekan sebelumnya juga diadakan pseta dansa yang digelar secara tertutup dengan membagi peserta menjadi enam kelompok.

Satu kelompok diberi masker, sedangkan orang-orang di tempat lain diizinkan bergerak bebas.

Selanjutnya, peneliti mengamati tingkah laku dan mencatat perbedaan dinamika kelompok dan membandingkannya.

Sementara itu, pada uji coba konser di Biddinghuizen, para pengunjung festival harus menggunakan masker dan sensor untuk melacak jarak dan lama berhubungan dengan orang lain.

Akan tetapi, para peserta segera melepas maskernya saat acara berlangsung. Selain itu, pada uji coba ini, peserta tidak dibagi per kelompok.

"Semua 1.500 peserta secara teoritis dapat melakukan kontak satu sama lain. Tetapi apa yang kami lihat dalam jenis acara lain adalah bahwa biasanya kelompok kecil dan mereka tetap dalam kelompok kecil itu," kata Andreas Voss, profesor pengendalian infeksi di Universitas Radboud, Nijmegen, yang menjadi bagian dari penelitian ini.

Lima hari setelah acara, para peserta konser diuji. Sejauh ini, dari enam acara pertama menunjukkan hasil yang menggembirakan.

"Dari lebih dari 6.000 orang yang menghadiri acara ini, sejauh ini, kami hanya menemukan lima orang yang mungkin terinfeksi selama atau sekitar waktu acara," kata Voss.

Meski demikian, hasil tersebut masih perlu diuji lagi. Mengutip Euro Mews, Fiedlab akan mempublikasikan hasil akhir penelitian ini pada April mendatang.

Baca juga: Update Corona Dunia 25 Maret: Mutasi Ganda Covid-19 Terdeteksi di India

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi