Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Islandia, Melihat dari Dekat Gunung Fagradalsfjall Meletus

Baca di App
Lihat Foto
AFP/Jeremie Richard
Aliran lava dari gunung berapi Fagradalsfjall yang meletus sekitar 40 km sebelah barat ibu kota Islandia Reykjavik, pada 23 Maret 2021.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Gunung berapi Islandia, Fagradalsfjall, meletus sejak 19 Maret 2021 dan menjadi tontonan yang menarik bagi banyak orang.

Diberitakan The Guardian, 20 Maret 2021, menurut Kantor Meteorologi Islandia, gunung berapi di dekat ibu kota Reykjavik Islandia meletus setelah ribuan gempa bumi kecil terjadi selama beberapa pekan terakhir.

Awan merah menerangi langit malam setelah letusan dimulai di Fagradalsfjall pada19 Maret 2021, sekitar 40 km (25 mil) dari ibu kota Reykjavik.

Kantor Meteorologi Islandia memperkirakan, aliran laharnya meluncur sekitar 200 meter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona larangan terbang telah ditetapkan di daerah tersebut tetapi letusan mereda pada Sabtu (20/3/2021) malam.

Setelah itu, masyarakat mulai berdatangan untuk menonton erupsi gunung Fagradalsfjall.

ABC News, 23 Maret 2021, memberitakan, letusan pertama pada Jumat itu merupakan letusan pertama sejak 800 tahun berlalu.

Lava yang mengalir, medan panas, dan awan mistik telah menarik banyak pengunjung dan ilmuwan ke Semenanjung Reykjanes.

Kantor Meteorologi Islandia melaporkan bahwa letusan hari Jumat terjadi sekitar tiga mil dari pantai dan tidak menimbulkan bahaya serius bagi penduduk di daerah tersebut.

Kerumunan mulai berkumpul sepanjang akhir pekan untuk melihat aliran lava dari jarak yang aman, mengambil gambar, dan bahkan merekam video drone dari lava dan medan.

Seorang pria juga memasak dan makan hot dog di medan panas dekat letusan.

Tim penyelamat dikerahkan selama akhir pekan untuk membantu pejalan kaki yang tersesat. Satu orang harus dirawat di rumah sakit karena luka-luka.

"Benar-benar menakjubkan. Baunya sangat tidak enak. Bagi saya yang mengejutkan adalah warna jingga yang jauh, jauh lebih dalam dari yang diperkirakan," kata Ulvar Kari Johannsson, seorang insinyur (21), kepada kantor berita AFP, dikutip BBC, 23 Maret 2021.

Letusan efusif

Dikutip dari Business Insider, 25 Maret 2021, letusan yang terjadi dikenal sebagai letusan efusif, yaitu ketika magma naik melalui permukaan dan lava perlahan mengalir keluar dari celah gunung berapi.

Letusan efusif berbeda dengan letusan eksplosif, yang menyebabkan magma terkoyak saat naik ke permukaan.

Seringkali letusan eksplosif menimbulkan awan abu dan mengganggu perjalanan udara.

Letusan tersebut tidak dipandang sebagai ancaman bagi kota-kota di dekatnya dan aliran lava yang stabil berarti orang bisa cukup dekat dengan gunung berapi tanpa banyak risiko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi