Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Skill Bertahan Hidup yang Wajib Kamu Kuasai jika Kondisi Darurat

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar film Cast Away tentang pria yang terdampar di pulau tak berpenghuni selama 4 tahun
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Masalah kemampuan memasak dan gender kembali jadi perbincangan di Twitter.

Berawal dari unggahan akun @FFOODFSS pada Jumat (26/3/2021) tentang bekal makan yang dibuat seseorang untuk kekasihnya.

Sampai pada Sabtu (27/3/2021) pukul 14.30 unggahan ini mendapat 1,7 ribu balasan, 1,6 ribu retweet, dan 13,7 ribu like.

Baca juga: Sinopsis Cast Away, Tom Holand Bertahan Hidup di Pulau Terpencil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbincangan dalam unggahan ini merambah sampai membahas bahwa memasak adalah keterampilan bertahan hidup yang perlu dimiliki setiap orang terlepas dari gendernya.

Kita tidak pernah tahu jika suatu saat akan tersesat, menghadapi, bencana atau kondisi lain yang menjauhkan kita dari teknologi dan kemudahan.

Ada berbagai keterampilan dasar, yang sebenarnya berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Selain memasak, keterampilan bertahan hidup apa saja yang perlu dipelajari setiap orang?

1. Mengikat simpul

Keterampilan mengikat tali-temali sering diabaikan orang, padalah keterampilan ini bisa sangat membantu.

Dilansir dari Mossyoak, keterampilan membuat tali simpul berguna untuk membangun tempat berlindung, memasang jerat, dan membuat alat.

Mempelajari cara mengikat simpul yang aman membutuhkan waktu dan latihan. Keterampilan macam ini juga umumnya diajarkan di sekolah-sekolah melalui Pramuka.

Baca juga: Diduga Salah Pasang Simpul, Seorang Pria Jatuh dan Tewas Saat Panjat Dinding

2. Membuat api

Api dapat menjaga kehangatan, menangkal predator, dan jadi sumber panas untuk memasak.

Meski ada korek dan kayu, membuat api tak semudah kelihatannya. Apalagi jika cuaca lembab, mendung atau alat yang tersedia terbatas.

Berlatihlah menemukan atau membuat sumbu kering dengan mengikir serabut kayu atau berburu amadou, jamur yang tumbuh di kulit pohon jenis konifera.

Anda juga dapat api dari batu. Batu yang dapat menghasilkan api salah satunya batu rijang atau flintstone.

Baca juga: Jamu dan Upaya Membangun Life Skill Siswa di Tengah Belajar dari Rumah

3. Membuat air minum

Cara termudah untuk memurnikan air di alam liar adalah dengan merebusnya, tetapi sedimen atau materi partikel lain mungkin memengaruhi rasanya.

Coba saring air dengan kaos, atau buat sistem penyaringan menggunakan arang dari api, pasir, dan batu sungai kecil di dalam botol yang terbalik.

Jika tidak dapat menemukan sumber air, maka bisa berlatih mengambil air dari bumi dengan membangun penyangga matahari.

Penyangga matarhari tersusun atas lubang kira-kira dua kaki dengan kedalaman satu kaki. Tempatkan wadah di bagian bawah dan tutup lubang dengan terpal atau lembaran plastik.

Jangan lupa tutup ujungnya dengan tanah atau pasir. Tempatkan batu kecil di tengah penutup, dan uap air akan mengembun di bagian bawah penutup ke dalam wadah.

Baca juga: 3 Warga Kuba Terdampar 33 Hari di Pulau Tak Berpenghuni, Bertahan Hidup dengan Kelapa

4. Membangun tempat berlindung

Mencari tempat berlindung jadi salah satu hal pertama yang harus dilakukan saat kondisi darurat.

Jika terjebak di hutan, manfaatkan keterampilan membangun benteng semasa kecil bisa berguna. Akan tetapi, ini tergantung pada medan, lingkungan, dan musim yang dihadapi.

Ada beberapa opsi tempat berlindung yang dapat dibangun. Misalnya, membuat tenda dari terpal.

Jika tinggal di daerah dengan salju musim dingin yang lebat, maka dapat memanfaatkan cuaca dingin untuk berlatih menggali tempat berlindung di gua salju.

Baca juga: Seorang Pria 2 Pekan Bertahan Hidup Hanya dengan Makan Jamur dan Air Bendungan

5. Pertolongan pertama

Saat berada di alam liar kemudian merasakan sakit atau luka, layanan darurat mungkin sulit dihubungi.

Maka, penting untuk mempelajari pertolongan pertama yang dapat menyelamatkan hidup Anda atau orang lain.

Prosedur pertolongan pertama yang penting untuk dikuasai antara lain: 

  • Prosedur CPR dasar,
  • Mengendalikan pendarahan,
  • Mengobati luka bakar,
  • Menstabilkan anggota tubuh,
  • Menemukan tanaman obat.

Baca juga: Belajar dari Kasus Nenek di Indramayu, Bagaimana Pertolongan Pertama Saat Disembur Ular?

6. Mengenali tumbuhan

Selain berguna untuk pertolongan pertama, mengenali ragam tumbuh-tumbuhan bisa sangat berguna.

Dalam kondisi darurat, mengenali makanan yang tidak beracun sangat penting.

Beberapa tanaman umum yang dapat dimakan termasuk cattail, lambsquarter (juga disebut bayam liar), dan dandelion.

Baca juga: Sinopsis Film Arctic, Upaya Bertahan Hidup di Dinginnya Kutub Utara

7. Membuat sinyal darurat

Jika berada dalam situasi genting dan butuh segera diselamatkan, maka perlu memaksimalkan visibilitas untuk memanggil penyelamat.

  • Api

Carilah puncak bukit atau lahan terbuka di hutan, seperti permukaan tebing atau pepohonan, yang akan menyebarkan asap.

Buat dasar dari tanah agar kelembapan tidak memenuhi kayu. Setelah api menyala, tumpukkan dahan hijau, seperti dahan pinus, untuk menghasilkan asap tebal.

Asap tebal yang tinggi dapat membantu penyelamat mengetahui lokasi Anda.

Baca juga: 7 Fakta Black Box, Berwarna Oranye hingga Bisa Mengirim Sinyal Darurat

  • Cermin

Kilatan atau pantulan cahaya dari cermin bisa digunakan jadi sinyal darurat, bahkan di malam hari, menggunakan sinar bulan.

Jika tiak memiliki cermin, gunakan barang dengan permukaan reflektif, mulai dari kaca spion, lampu depan kendaraan, hingga layar ponsel.

Pegang dan tempatkan target di antara jari. Kemudian flash pantulan bolak-balik di jari.

8. Membaca petunjuk arah

Jika tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, langit bisa digunakan sebagai petunjuk arah.

Metode paling umum adalah dengan melihat matahari. Dari bayangan yang dipantulkan akibat sinar matahari, kita bisa mengetahui arah mata angin dan perkiraan waktu.

Jam tangan analog juga bisa digunakan untuk menemukan arah utara dan selatan. Caranya, pegang jam tangan secara horizontal dan arahkan jarum penunjuk jam ke matahari.

Bayangkan sebuah garis berjalan tepat di tengah-tengah antara jarum penunjuk jam dan jam 12. Ini adalah jalur utara dan selatan.

Baca juga: Terpisah dari Rombongan, 4 Pendaki Gunung Sanghyang Tersesat 13 Jam

Malam hari

Apabila tersesat di malam hari, pelajari bintang-bintang penunjuk arah, seperti Polaris atau Bintang Utara dan Bintang Biduk.

Jika menghadap Polaris, maka anda sedang menghadap utara.

Apabila ada bulan sabit di langit, hubungkan tanduk bulan sabit dengan garis imajiner. Perpanjang garis ini ke cakrawala untuk menunjukkan arah selatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi