Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa 8,2 SR Guncang Nias, 1.000 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA
Prasasti mengenang para Korban Gempa Nias, 28 Maret 2005, di Lokasi pekuburan Santiong Baru, Desa Fodo, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 16 tahun yang lalu, tepatnya pada 28 Maret 2005, salah satu wilayah Indonesia diguncang gempa hebat berkekuatan 8,2 pada skala Richter.

Gempa bumi itu terjadi di perairan antara Pulau Nias, Sumatera Utara dan Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam pada larut malam sekitar pukul 23.09 WIB saat masyarakat tengah beristirahat.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas (29/3/2005), gempa ini menyebabkan kepanikan luar biasa pada warga di sebagian besar Medan dan Banda Aceh.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlebih warga Aceh, mereka langsung berhamburan keluar rumah dengan membawa bungkusan seadanya dan langsung menuju tempat tinggi, karena takut tsunami akan kembali terjadi seperti yang mereka alami akhir tahun sebelumnya.

Ibu-ibu berlarian menggendong anak-anak mereka sambil menangis.

Ada juga seorang perempuan tua yang tampak susah payah menggendong dua cucunya sambil berlari.

Pascagempa besar ini terjadi, saluran listrik dan telepon di sejumlah wilayah, termasuk di Banda Aceh Kota Medan terputus.

Baca juga: Akan Jadi Ibu Kota Baru, Pulau Kalimantan Tak Bebas dari Gempa

Gempa dirasakan hingga Malaysia

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG saat ini) melaporkan gempa terjadi pada kedalaman 33 kilometer.

Gempa tak hanya dirasakan di Medan dan Banda Aceh, namun juga di daerah Padang, Jambi, Pekanbaru, bahkan hingga Kuala Lumpur, Malaysia.

Seorang geologis Amerika Serikat yang bermarkas di Los Angeles mengatakan, gempa tersebut berpotensi memicu tsunami.

Peringatan dini tsunami pun diedarkan ke Thailand, India, Malaysia, dan Sri Lanka.

Baca juga: Rumus 20-20-20 saat Peringatan Dini Tsunami, Seberapa Efektif?

Melansir informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, gempa ini mengakibatkan lebih dari 1.000 orang meninggal dan 2.391 lainnya luka-luka.

Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan Pemerintah untuk bisa memperbaiki mitigasi bencana di kemudian hari, karena sesungguhnya kerugian dan korban akibat gempa bisa diminimalisir dengan upaya struktural dan nonstruktural.

Upaya struktural misalnya melakukan pembangunan fisik yang tahan gempa, tidak mendirikan bangunan di lokasi yang rawan, dan sebagainya. 

Sedangkan nonstruktural misalnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadali ancaman bahaya bencana. 

Sementara itu, USGS mencatat gempa Nias 2005 ini sebagai gempa terbesar kedelapan di dunia sejak 1900.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi