Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Total karena Kapal Raksasa Tersangkut, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Terusan Suez

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Mike Winters
Terusan Suez
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Terusan Suez baru-baru ini menarik perhatian publik dari seluruh dunia, setelah sebuah kapal kontainter raksasa tersangkut di jalur transportasi laut tersebut.

Mengutip Kompas.com, Jumat (26/3/2021) kapal yang tersangkut itu adalah MV Ever Given, yang memiliki panjang 400 meter dan berbobot 200.000 ton.

Operator kapal, Evergreen Marine Corp dari Taiwan, mengatakan, kapal yang sedang dalam perjalanan dari Yantian China, menuju Pelabuhan Rotterdam, Belanda itu tersangkut setelah diterpa angin kencang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terusan Suez Mulai Dibangun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Operator Terusan Suez (SCA) menerangkan, insiden itu terjadi karena jarak pandang terbatas dan kecepatan angin yang mencapai 40 knot sehingga mengganggu kendali kapal.

Akibat insiden tersebut, Terusan Suez kini macet total. Lebih dari 100 kapal lain tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena jalur tersebut terhalang oleh kapal Ever Given.

Tidak hanya itu, harga minyak di pasar dunia juga turut melonjak karena keterlambatan pengiriman, yang disebabkan oleh kemacetan di Terusan Suez.

Hingga kini, operasi untuk membebaskan kapal Ever Given dari Terusan Suez masih terus berlanjut. Kendati demikian, upaya itu diperkirakan dapat memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Ini Letak Terusan Suez dan Perannya bagi Perdagangan Dunia


Lantas, apa itu Terusan Suez dan mengapa begitu penting? Ini 5 hal yang perlu diketahui:

1. Dibangun pada 1859

Mengutip abc.net.au, Sabtu (27/3/2021) Terusan Suez adalah jalur transportasi laut buatan yang berada di Mesir, dan menghubungkan laut Mediterania dengan laut Merah.

Jalur tersebut merupakan rute pelayaran yang sangat penting dari Eropa menuju India, dan juga sisi barat Samudra Pasifik.

Terusan Suez memiliki panjang 193,3 kilometer, dan membentang dari ujung utara Pelabuhan Said hingga ujung selatan Pelabuhan Tewfik di kota Suez.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Sampai ke Pelabuhan Beirut?

Pembangunan terusan itu dimulai pada 1859, dan memakan waktu 10 tahun, hingga akhirnya dibuka secara resmi pada November 1869.

Pembangunan tersebut dilakukan di era kolonial Perancis, dan diinisiasi oleh diplomat serta insinyur Perancis pada waktu itu, Ferdinand de Lesseps.

Berdasarkan catatan Operator Terusan Suez (SCA) ide pembangunan terusan itu sebenarnya sudah ada sejak era Mesir kuno, sekitar 40 abad yang lalu.

Baca juga: Simak, Berikut Protokol Kesehatan Covid-9 di Stasiun, Terminal, Pelabuhan, dan Bandara

2. Jalur laut yang sangat padat

Diperkirakan, sekitar 12 persen perdagangan global menggantungkan distribusi mereka melalui Terusan Suez, karena jalur itu merupakan jalur laut terdekat yang menghubungkan Asia dengan Eropa.

Terusan itu merupakan jalur tembus, yang membuat kapal tidak perlu melewati laut Atlantik Selatan dan laut India selatan, serta memotong waktu tempuh dari laut Arab menuju Eropa hingga 8 sampai 10 hari.

Jalur laut lainnya, mengharuskan kapal berlayar melewati Tanjung Harapan di sisi selatan Afrika, dan dapat memakan waktu hingga dua minggu lebih lama.

Berdasarkan catatan SCA, hampir 19.000 kapal berlayar melewati Terusan Suez pada 2020.

Baca juga: Viral, Video Pengakuan 4 ABK Diduga Alami Penyiksaan di Kapal China

3. Terusan Suez pernah ditutup

Sejak dibuka pada November 1869, Terusan Suez telah menjadi salah satu jalur laut paling penting di dunia.

Kendati demikian, sejarah mencatat bahwa terusan ini pernah ditutup sebanyak lima kali. Sebagian besar disebabkan oleh konflik teritorial.

Penutupan paling krusial terjadi pada 1967, ketika pemerintah Mesir menutup Terusan Suez saat awal Perang Enam Hari antara negara-negara Arab melawan Israel.

Penutupan itu berlangsung selama delapan tahun, dan Terusan Suez baru dibuka kembali pada Juni 1975.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Kapal Dona Paz di Filipina, 4.386 Orang Meninggal

4. Diperebutkan banyak negara

Pada 1958, hak untuk mengoperasikan Terusan Suez dipegang oleh Universal Suez Ship Canal Company, yang bertugas untuk membangun dan mengoperasikan jalur itu selama 99 tahun.

Mengutip History, pemegang saham mayoritas dari perusahaan tersebut adalah Inggris dan Perancis.

Kemudian, pada 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser memutuskan untuk mengambilalih operasional Terusan Suez.

Keputusan itu memicu Israel, bersama Inggris dan Perancis, menggempur Mesir melalui Sinai.

Akibat perang, terusan itu ditutup dan dipenuhi puing-puing perang serta bangkai dari kapal-kapal yang tenggelam.

Penutupan itu berlangsung selama delapan bulan pada 1956.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kapal Feri KMP Bili Terbalik di Pontianak, Bagaimana Ceritanya?

5. Dibangun dengan sistem kerja paksa

Pembangunan Terusan Suez melibatkan tenaga kerja dalam skala besar, yang pada awalnya disediakan oleh pemerintah Mesir dengan sistem kerja paksa.

Mengutip History, para pekerja itu adalah rakyat miskin yang dipaksa untuk membangun Terusan Suez dengan bayaran kecil, dan di bawah ancaman kekerasan.

Dimulai pada 1861, puluhan ribu petani menggunakan cangkul dan tangan untuk menggali terusan itu.

Namun, perkembangan pembangunan Terusan Suez berjalan dengan lambat, dan pada 1863, penguasa Mesir kala itu, Ismail Pasha, menghapus sistem kerja paksa.

Ferdinand de Lesseps dan Universal Suez Ship Canal Company akhirnya menata ulang proyek, dan mulai menggunakan bantuan mesin uap untuk meneruskan pembangunan.

Berkat bantuan teknologi, pengerjaan Terusan Suez bisa berjalan dengan lebih baik.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Titanic Tenggelam, 1.500 Orang Meninggal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi