Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Stok Vaksin Covid-19 Indonesia Menipis?

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/Torstensimon
Ilustrasi vaksin
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com - Kabar perihal menipisnya ketersediaan stok vaksin Covid-19 di Indonesia mencuat ke permukaan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan menyampaikan vaksin akan habis pada April nanti.

"April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta (dosis) vaksin Sinovac. Padahal kita nyuntiknya sudah 500.000 dosis per hari, bahkan mungkin bisa meningkat jadi 600.000 dosis sehari," kata Menkes dikutip dari Kontan (28/3/2021).

"Artinya 7,6 juta itu (untuk) suntik 15 hari habis," lanjut dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Lantas benarkah stok vaksin Covid-19 Indonesia menipis?

Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Nadia Wiweko menegaskan stok vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia tidak akan habis.

Sejauh ini, Indonesia, imbuhnya masih memiliki stok vaksin yang lainnya.

"Total kita punya 47 juta dosis, yang baru kita distribusikan 15 juta dosis," papar dia.

Baca juga: Meski Haram, Berikut 5 Alasan MUI Bolehkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Keterlambatan pengiriman vaksin

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Sabtu (27/3/2021), sudah lebih dari 7,1 juta orang yang menerima vaksinasi dosis pertama dan 3,2 juta di antaranya telah menyelesaikan dosis kedua. 

Sehingga masih ada puluhan juta dosis vaksin lain yang saat ini berada di Biofarma.

"Betul kita masih punya 27 juta dosis yang di Biofarma bisa untuk melaksanakan di April, tetapi kita tidak bisa akselerasi penyuntikannya," jelas Nadia.

Baca juga: Update Corona Global 20 Maret 2021: Angka Kematian di Jawa Timur Tertinggi | Finlandia Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Hal itu dikarenakan adanya keterlambatan pengiriman vaksin dari AsrtaZeneca akibat penundaan di pihak distributor.

Seharusnya, Indonesia dijadwalkan menerima 2,5 juta vaksin AstraZeneca gelombang kedua pada 25 Maret lalu dan gelombang ketiga sebanyak 7,8 juta dosis tambahan pada April 2021.

"Jadi rencana awal untuk bisa menyelesaikan vaksinasi tahap kedua akan menjadi mundur ke Mei karena terkait adanya penundaan pengiriman vaksin AZ ini," pungkas Nadia.

7 gelombang

Dikutip dari laman Covid19.go.id, Indonesia telah menerima pengiriman vaksin Covid-19 sebanyak 7 gelombang, 6 dari Sinovac dan 1 dari AstraZeneca.

Rinciannya, total vaksin Sinovac yang telah diterima adalah sebagai berikut:

Sinovac

  • Pengiriman pertama: 1.2 juta dosis vaksin
  • Pengiriman kedua: 1.8 juta dosis vaksin
  • Pengiriman ketiga: 15 juta dosis vaksin
  • Pengiriman keempat: 11 juta dosis vaksin
  • Pengiriman kelima: 10 juta dosis bahan baku (bulk)vaksin
  • Pengiriman keenam: 16 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin

AstraZeneca

  • Pengiriman pertama: 1.1 juta dosis vaksin

Baca juga: Ramai soal AstraZeneca, Bisakah Vaksin Sebabkan Penggumpalan Darah?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 17 Negara yang Tangguhkan Vaksin AstraZeneca

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi