KOMPAS.com - Seluruh negara di dunia masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
Meskipun secara umum kasus melandai, akan tetapi kasus baru masih terus ditemukan. Bahkan terdeteksi infeksi virus yang bermutasi.
Program vaksinasi yang sudah berjalan beberapa kali tersendat karena keterbatasan produksi, alur distribusi yang ketat, dan sebab lain.
Berikut ini adalah perkembangan terkini pandemi Covid-19 dari sejumlah negara di dunia:
Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Apa Penyebab serta Dampaknya pada Pasokan BBM?
1. Indonesia
Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (28/3/2021), akumulasi kasus positif terkonfirmasi di Indonesia mencapai angka 1.496.085 kasus dengan penambahan 4.083 kasus dalam 24 jam terakhir.
Dari jumlah itu, total kasus yang berakhir kematian sebanyak 40.449 kasus dengan penambahan terakhir, yakni 85 kasus.
Sementara itu, untuk risiko penyebaran secara nasional berdasarkan zonasi warna, rata-rata kini daerah kabupaten atau kota di Indonesia ada di zona oranye atau risiko penularan sedang.
Hal itu berdasarkan peta zonasi Covid-19 terakhir pada 21 Maret.
Indonesia hanya memiliki 10 kabupaten atau kota dengan status zona merah atau risiko penularan tinggi.
Daerah di Indonesia kini berwarna oranye atau risiko penularan sedang sebanyak 313 kabupaten atau kota.
Sebanyak 183 kabupaten atau kota berwarna kuning atau risiko penularan rendah dan 8 kabupaten atau kota lainnya sudah berwarna hijau.
Baca juga: [POPULER TREN] Foto Viral Driver Ojol Sujud | Gempa 2005 Guncang Nias 1.000 Tewas
2. Australia
Negara yang dikenal sukses mengendalikan pandemi Covid-19 ini melakukan intervensi untuk menekan penyebaran virus Corona.
Pemerintah Australia memutuskan melakukan penguncian wilayah di Brisbane selama 3 hari, karena infeksi baru di Queensland bertambah 7 kasus.
Mengutip The Guardian (28/3/2021), kuncian mulai diberlakukan Minggu (28/3/2021) pukul 17.00 waktu setempat.
Masyarakat tidak diizinkan keluar rumah kecuali untuk kebutuhan esensial seperti akses layanan kesehatan, belanja kebutuhan pokok, olahraga bersama keluarga, dan bekerja/sekolah jika tidak bisa dilakukan di rumah.
Baca juga: LTMPT Akan Tambah Kapasitas Kursi Pusat UTBK yang Kurang
3. India
Kebijakan Pemerintah India memberikan vaksin Covid-19 hanya kepada penduduk berusia di atas 45 tahun, ternyata tidak bisa diterima semua pihak.
Ada banyak orang usia dewasa di bawah 45 tahun yang mengaku begitu membutuhkan vaksin tersebut, karena kondisinya yang rentan, seperti diberitakan BBC (28/3/2021).
Misalnya para pasien penderita penyakit kronis yang membutuhkan penanganan di rumah sakit, seperti pasien kanker yang butuh melakukan kemoterapi secara berkala.
Padahal rumah sakit menjadi tempat dengan risiko penularan tinggi, dan itu sangat mengkhawatirkan para pasien berusia dewasa muda yang kondisinya rentan.
Banyak yang sudah berupaya mendatangi sejumlah rumah sakit demi mendapatkan dosis yang mereka butuhkan, namun hasilnya nihil karena peraturan tersebut.
Baca juga: Mengenal Ragam Nopol Khusus RF, Siapa yang Boleh Menggunakannya?
4. Rusia
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Rusia berharap dapat mencapai kekebalan kelompok Covid-19 pada akhir musim panas tahun ini.
Mengutip Arab News (28/3/2021), pernyataan itu disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Tak hanya mencapai kekebalan kelompok yang jadi sasaran, Rusia juga berharap dapat menghapus semua batasan atau aturan terkait pandemi yang selama ini diberlakukan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Putin baru saja menerima suntikan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri pada pekan lalu.
Ia mengaku tidak mengalami reaksi apapun kecuali sedikit rasa sakit pada bagian otot di keesokan pagi setelah lakukan vaksinasi dan uga rasa pegal di titik penyuntikan.
Baca juga: [POPULER TREN] Foto Viral Driver Ojol Sujud | Gempa 2005 Guncang Nias 1.000 Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.