Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Dalam Sejarah: Sosok "Mad Bomber", Dalang Teror 33 Bom di New York

Baca di App
Lihat Foto
criminalminds.fandom.com
Foto teroris George Peter Metesky yang dikenal dengan nama Mad Bomber.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini, 70 tahun yang lalu, tepatnya pada 29 Maret 1951, terjadi ledakan di Grand Central Station di New York City.

Pelakunya adalah teroris yang dijuluki Mad Bomber. Ia bernama George Peter Metesky, warga AS kelahiran Lithuania.

Mad Bomber mendalangi rentetan aksi terorisme yang mengerikan di New York kala itu.

Paska kejadian di Grand Central, lima bom dipasang di situs-situs penting di New York.

Setidaknya ada 33 bom yang dipasangnya, yang hingga kini cerita tentangnya membuat publik bergidik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa 8,2 SR Guncang Nias, 1.000 Orang Tewas

Serangan bom beruntun

Pada 29 Maret 1951, sebuah bom rakitan meledak di Grand Central Station di New York City.

Dilansir dari History.com, kejadian ini tidak menelan korban, tetapi mengejutkan penumpang dan orang-orang di stasiun.

Beberapa bulan berikutnya, lima bom lagi ditemukan di situs-situs penting di sekitar New York, termasuk perpustakaan umum.

Pihak berwenang pun menetapkan bahwa ini adalah gelombang baru aksi terorisme.

Mereka menjuluki pelakunya dengan Mad Bomber.

Ledakan pertama di New York yang dilakukan Mad Bomber terjadi pada 16 November 1940.

Ia meledakan sebuah bom pipa di gedung perusahaan Consolidated Edison (Con Edison) dengan catatan yang bertuliskan "Con Edison penjahat, ini untukmu".

Teror bom lainnya terjadi pada 1941 dengan ledakan lebih kuat.

Di bulan Desember tahun itu, Mad Bomber Gila mengirim catatan yang menyatakan "Saya tidak akan membuat unit bom lagi selama perang."

Meski berhenti melakukan teror bom, Mad Bomber secara berkala mengirim catatan yang mengancam pers.

Setelah rangkaian ledakan pada 1951, Mad Bomber bom kembali meledak di Radio City Music Hall pada 1954.

Setahun berikutnya, Mad Bomber meledakan Grand Central Station, Macy's, gedung RCA dan Staten Island Ferry.

Sementara itu, kepolisian Amerika Serikat (AS) tak kunjung menemukan dan menangkap sosok di baik Mad Bomber.

Mad Bomber menanam sedikitnya 33 bom di seluruh New York City.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan, 583 Orang Tewas

Mad Bomber tertangkap

Setelah 16 tahun, akhirnya tim investigasi yang bekerja untuk Con Edison akhirnya berhasil melacak Mad Bomber.

Mereka menginvestigasi melalui catatan pekerjaan karyawan. Hasilnya, mereka menemukan bahwa George Peter Metesky, yang merupakan mantan karyawan adalah pelakunya.

Dilansir dari Britannica, Metesky terluka dalam kecelakaan industri pada 5 September 1931 di United Industrial Light and Power Company, anak perusahaan dari Con Edison.

Ia sangat marah karena Con Edison menolak untuk membayar tunjangan disabilitas dan menggunakan terorisme sebagai balas dendamnya.

Setelah tertangkap, Metesky dikirim ke rumah sakit jiwa pada April 1957 dan menghabiskan waktunya sampai dibebaskan pada 1973.

Metesky meninggal pada 1994.

Baca juga: Bom Gereja Katedral Makassar: Kronologi Kejadian, Keterangan Polisi, dan Sikap Presiden

Sosok di balik Mad Bomber

George Peter Metesky, sosok di balik Mad Bomber, lahir pada 2 November 1903 di Connecticut, AS. Ia adalah putra imigran dari Lituania.

Metesky adalah laki-laki berwatak lembut. Ia tinggal bersama dua saudara perempuannya di lantai pertama dari rumah tiga keluarga di 17 Fourth Street, Waterbury, Connecticut.

Melansir Criminal Minds Fandom, setelah Perang Dunia I, Metesky bergabung dengan Marinir AS.

Ia menjabat sebagai ahli listrik di Konsulat AS di Shanghai. Kemudian kembali ke AS dan bekerja sebagai teknisi mekanik untuk perusahaan Consolidated Edison.

Kecelakaan pada 5 September 1931 mengakibatkan pelepasan gas panas yang menjatuhkan Metesky. Paru-parunya dipenuhi asap dan membuatnya tercekik.

Kecelakaan itu membuatnya lumpuh dan kemudian menyebabkan radang paru-paru, yang kemudian menyebabkan TBC.

Setelah menagih gaji sakit selama 26 minggu, dia dipecat. Dia mencoba mengajukan klaim kompensasi pekerja tetapi ditolak.
Metesky sempat mengajukan tiga banding, tetapi semuanya gagal. Dia menjadi sangat membenci Con Edison.

Ia pun membuat bom dari pipa berisi bubuk mesiu. Beberapa bom menggunakan timer yang terbuat dari baterai senter dan jam saku murahan.

Ia sering menyembunyikan bom itu dengan kaus kaki wol, yang digunakan untuk menggantungnya. Sering kali bom diber tanda FP, yang kemudian diklaim Metesky sebagai singkatan dari Fair Play.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi