Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Hentikan Angkara Murka Bom Bunuh Diri

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Indra Arbiyanto
Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Bagian tubuh jenazah tersebut selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diidentifikasi. ANTARA FOTO/Indra Abriyanto/AP/wsj.
Editor: Heru Margianto

SAYA pribadi bukan korban bom bunuh diri namun lubuk sanubari saya ikut terkoyak-koyak pada saat berbelarasa terhadap para sanak-keluarga yang menjadi korban luka apalagi korban nyawa akibat bom bunuh diri.

Kekerasan merupakan angkara murka. Apalagi kekerasan dalam bentuk pembunuhan sesama manusia.

Apalagi bom bunuh diri yang bahkan dilakukan tanpa kebencian terhadap para korban yang malah sama sekali tidak dikenal oleh pelaku bom bunuh diri.

Apalagi bom bunuh diri yang diledakkan di rumah ibadah jelas tidak dibenarkan oleh agama apa pun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku meledakkan bom bunuh diri dengan alasan agama jelas tidak dapat dibenarkan oleh agama.

Bom bunuh diri juga tidak dapat dibenarkan secara hukum, etika, moral serta hak asasi manusia.

Sanak keluarga

Bom bunuh diri mustahil dibenarkan oleh sanak keluarga yang ditinggalkan oleh para korban mau pun pelaku bom bunuh diri.

Tidak ada insan manusia yang ikhlas sanak-keluarganya menjadi korban angkara murka bom bunuh diri.

Apabila alasan bom bunuh diri adalah menuntut keadilan, silakan tuntut keadilan ke lembaga pengadilan dan peradilan di Indonesia sebagai negara hukum.

Apabila kesulitan menempuh proses pengadilan dan peradilan silakan hubungi para pejuang keadilan di Lembaga Bantuan Hukum yang siap membantu para warga Indonesia memperoleh keadilan.

Makin nahas bahwa para pelaku bom bunuh diri lazimnya tidak atas kehendak diri sendiri namun atas kehendak pihak tertentu yang menghendaki bom bunuh diri sebagai alat memperoleh keadilan atau bahkan hanya untuk merebut kekuasaan.

Lazimnya pihak tertentu yang menghendaki bom bunuh diri tidak ingin melakukannya sendiri namun mempengaruhi orang lain dengan iming-iming serba surgawi untuk melakukan angkara murka bom bunuh diri.

Jelas bahwa perilaku mempengaruhi orang lain melakukan perilaku yang dirinya sendiri tidak berani melakukannya bukan merupakan perilaku terpuji.

Permohonan

Maka dengan penuh kerendahan hati saya memohon sesama manusia dan sesama warga Indonesia yang setuju perilaku bom bunuh diri berkenan sejenak berbelarasa terhadap sesama manusia dan sesama warga Indonesia yang kebetulan sanak-keluarga korban luka dan/atau nyawa akibat bom bunuh diri.

Insya Allah, atas belarasa tersebut mereka yang setuju bom bunuh diri berkenan menaklukkan hawa nafsu diri sendiri masing-masing demi menghentikan angkara murka bom bunuh diri yang jelas tidak sesuai dengan makna adiluhur yang terkandung pada Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta tidak sesuai kearifan ajaran kasih sayang agama yang memuliakan Yang Maha Kasih.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi