Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Makanan Beku Impor Sangat Rendah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi situasi pandemi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali bisa menyebabkan mutasi virus dan melahirkan varian baru virus corona seperti yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pakar kesehatan internasional meragukan salah satu teori yang menyebutkan bahwa virus corona Covid-19 muncul di Wuhan dari makanan beku impor.

"Kemungkinan kontaminasi rantai dingin dengan virus dari reservoir sangat rendah," kata tim ilmuwan yang ditunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari AFP, Senin (29/3/2021).

Masuknya virus ke China melalui makanan beku pada 2019 dinilai para ahli akan menjadi aneh, mengingat virus tersebut belum terdeteksi di tempat lain pada waktu itu.

Baca juga: Peneliti WHO Ungkap Asal Usul Virus Corona hingga Cara Penyebarannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori dari pejabat China

Setelah wabah tersebut menyebar, penjelasan yang dilontarkan oleh pejabat China dan media pemerintah berkisar dari teori konspirasi bahwa tentara AS membawa dan menyebarkan virus pada saat World Military Games 2019 di Wuhan.

Teori lain yang diyakini China adalah Covid-19 berasal dari makanan beku setelah serangkaian wabah terkait dengan pekerja yang menangani makanan beku.

Para ahli mengatakan, teori bahwa virus itu awalnya diimpor ke China dapat membantu Beijing dalam pertempurannya melawan kritik atas wabah tersebut.

"Tujuannya mungkin untuk menimbulkan keraguan yang cukup untuk membuat orang mempertanyakan asal-usul virus," ujar analis Pusat Kebijakan China di Canberra, Adam Ni.

Sebab pada saat yang sama, ada dinamika ketika para pemimpin politik di beberapa negara mencoba menyalahkan China atas Covid-19.

Teori ilmuwan lokal China

The Nationalist Global Times menerbitkan sebuah laporan pada bulan Desember dengan judul "Bisakah impor rantai dingin telah memicu wabah Covid-19 lebih awal di Wuhan?"

Surat kabar itu menggambarkan hubungan antara makanan beku impor yang dijual di pasar makanan laut Huanan dan virus corona.

Baca juga: Tim WHO Mulai Turun ke Lapangan untuk Selidiki Asal-Usul Virus Corona

Para ilmuwan lokal dalam artikel itu menyebut teori tersebut masuk akal dan mungkin.

Sementara itu, pejabat lokal di seluruh negeri telah menguji ratusan ribu sampel makanan impor, menerbitkan peringatan setiap kali sampel tes positif untuk jejak virus corona.

Terlepas dari laporan di media pemerintah China, masih ada sedikit bukti bahwa virus corona yang dibawa pada produk rantai dingin dapat menginfeksi manusia.

Peneliti China mengatakan, wabah di antara pekerja pasar Beijing dan pekerja dermaga di Qingdao, China timur terkait dengan partikel virus pada ikan beku.

Laporan WHO juga mengatakan satu-satunya hubungan epidemiologi yang dapat ditetapkan dalam kasus Qingdao adalah paparan virus di permukaan kemasan makanan dingin.

"Ada kemungkinan kecil bahwa sesuatu bisa terjadi. Ini sedikit lompatan untuk mengatakan bahwa karena telah terdeteksi dalam makanan beku, maka bisa menjadi jalur penularan," kata ahli virus di Nanyang Technological University di Singapura Richard Sugrue.

Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Alasan Penting Mengetahui Asal-Usul Virus Corona

Makanan beku memicu wabah?

Sementara itu spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapura, Leong Hoe Nam juga meyakini bahwa impor makanan beku tidak mungkin memicu wabah awal di Wuhan.

"Makanan dingin masih dibawa ke China, Singapura, Taiwan dan semua negara lain dengan pengendalian virus yang baik. Namun, penularan hanya terjadi di dua tempat di China," ujarnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi