Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 14 Tahun Kepergian Penyanyi Legendaris Chrisye dan Perjalanan Hidupnya...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Chrisye dan Sophia Latjuba berduet dalam Konser Dekade di Jakarta Convention Center, Sabtu (12 Juli 2003) malam. Mereka menyanyikan lagu Setangkai Anggrek Bulan. Penampilan penyanyi Tulus saat dalam acara Kampung GASS 2 di Sabuga, ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/8). Acara ini menampilkan sejumlah musisi dan seniman dari sejumlah wilayah di Jawa Barat. Penampilan penyanyi Titi DJ yang berduet dengan Tulus.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 14 tahun yang lalu, tepatnya pada 30 Maret 2007, penyanyi legendaris Indonesia Chrisye meninggal dunia.

Melansir Antara, penyanyi yang telah mengeluarkan sekitar 28 album rekaman ini meninggal pada usia 57 tahun akibat sakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak lama.

Chrisye, anak ke-2 dari 3 bersaudara laki-laki itu, menikah dengan G.F Damayanti Noor pada 1982 dan mempunyai keturunan Rizkia Nurannisa, Risti Nurraisa serta anak lelaki kembar Rainda Prashatya dan Randa Pramasya.

Baca juga: Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api, Bagaimana Sejarahnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat dari hobby bermain musik, Chrisye yang lahir di Jakarta, 16 September 1949 ini, merintis kariernya di dunia musik dengan bergabung dalam Band Sabda Nada pada 1968.

Sebuah band yang berdiri pada 1966, dengan formasi awalnya adalah Ponco Sutowo, Gaury Nasution, Joe-Am, Eddy, Edit, Roland dan Keenan Nasution.

Akan tetapi, riwayat Sabda Nada tidak berumur panjang.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Nike Ardilla Meninggal Dunia akibat Kecelakaan Tragis

Grup ini bermetamorfosis menjadi Gipsy pada 1969, seiring dengan perubahan para personelnya Gipsy awalnya digawangi oleh Gauri Nasution (gitar), Onan (kibor), Tammy (trompet/sax), Keenan Nasution (drum), Atut Harahap (vokalis) dan Chrisye sebagai pemain bass.

Pada 1971, Gipsy terbang ke New York dan menjadi homeband di Ramayana Restaurant selama kurang lebih satu tahun.

Masih di New York, Chrisye sempat bergabung dengan Band The Pro's dengan para personelnya adalah Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji dan Abadi Soesman.

Baca juga: Mengenang Sosok Bung Hatta, dari Sepatu Bally hingga Tak Mau Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Solo karier

The Pro's juga merupakan salah satu homeband yang mengisi acara di Ramayana Restaurant.

Sekembalinya ke Indonesia, Chrisye bersama Gipsy berkolaborasi dengan Guruh Soekarno Putra, membuat album rock yang sangat luar biasa, bertajuk "Guruh Gipsy".

Lewat album tersebut, mereka memadukan unsur-unsur tradisional gamelan Bali dan instrumen konvensional.

Baca juga: Profil Ng Man Tat, Paman Boboho yang Meninggal karena Kanker Hati

Selepas mengerjakan album tersebut, pada 1977 Chrisye memutuskan untuk bersolo karier dan menghasilkan album-album rekaman dengan materi lagu-lagu yang ditulisnya sendiri maupun oleh teman-teman dekatnya.

Sebelum memulai karier sebagai penyanyi solo, pemilik nama lengkap Chrismansyah Rahadi ini pernah menempuh pendidikan arsitektur selama satu tahun.

Dengan alasan tidak betah, ia lalu berpindah haluan dan mempelajari dunia perhotelan di Akademi Perhotelan dan Kepariwisataan.

Dilansir dari arsip Harian Kompas, 17 Oktober 1993, pada bidang baru ini, Chrisye hanya bertahan selama tiga tahun.

Baca juga: Mengenang Pelawak Basuki, Pemeran Mas Karyo di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan...

Karya-karyanya

Tembang "Lilin-Lilin Kecil" karya James F Sundah dinyanyikannya dan memenangi Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors (LCLR) dan lagu ini sempat menjadi hit kembali, ketika direkam ulang oleh Chrisye pada 1992.

Album Chrisye lain, seperti Lilin-Lilin Kecil (1976), Jurang Pemisah (1977), dan lagu fenomenal Badai Pasti Berlalu (1978).

Album yang berjudul Sabda Alam (1979) bahkan terjual hingga 400.000 orang.

Setelah itu, berturut-turut ia mengeluarkan karya, seperti Percik Pesona (1980), Puspa Indah Taman Hati (1981), Pantulan Cinta (1983), Resesi (1983), Metropolitan (1984), Nona (1984).

Baca juga: Mengenang Chrisye, Biografi dan Perjalanan Kariernya...

Kemudian, karya lain, Sendiri (1985), Aku Cinta Dia (1985), Hip Hip Hura (1986), Nona Lisa (1987), Jumpa Pertama (1988), Hening, Kidung (1989), Pergilah Kasih (1992), Cintamu T'lah Berlalu (1993).

Berikutnya, Sendiri Lagi (1994), Kesan Dimatamu (1996), AcoustiChrisye (1997), Kala Cinta Menggoda (1999), dan Badai Pasti Berlalu (Re-recorded).

Lalu pada 2001, ia mengeluarkan album Konser Tur Legendary 2001, disusul album Dekade pada 2002 lalu, dan album Senyawa pada 2004.

Baca juga: Mengenang 13 Tahun Kepergian Gito Rollies dan Perjalanan Hidupnya...

Penghargaan

Sejumlah penghargaan juga mengiringi karier Chrisye selama ini, antara lain Juara Pertama dalam ajang Enka Song Festival pada 1986 yang diadakan oleh Fuji TV, Tokyo, Jepang.
Pada 1990, Video Klip "Pergilah Kasih" menjadi Video Klip Indonesia Pertama yang ditayangkan di MTV Hongkong.

Di tingkat nasional, sejumlah penghargaan diraihnya, seperti empat Piringan Emas untuk album, Sabda Alam (2 buah), Aku Cinta Dia, Lagu Cinta (sebagai pencipta lagu) yang dibawakan oleh Vina Panduwinata.

Kemudian, empat Piringan Perak untuk album Hip Hip Hura, Resesi, Metropolitan dan Sendiri.

Baca juga: Mengenang Pengusaha Nyentrik Bob Sadino dan Perjalanan Hidupnya...

Video Klip Sendiri Lagi juga terpilih sebagai Video Klip Favorit dan Terbaik, pada episode Video Musik Indonesia, episode ke-5.

Selain itu, lima dari delapan belas album solo yang telah dirilisnya berhasil mendapatkan penghargaan musik paling bergengsi di Indonesia yang diadakan oleh perusahaan yang memproduksi pita kaset, HDX dan BASF.

Di antaranya album Aku Cinta Dia, Hip Hip Hura, Kisah Cintaku, Pergilah Kasih, dan Cintaku T'lah Berlalu.

Sedangkan sebuah tembang yang diciptakan Chrisye dan diberi judul "Lagu Cinta", yang dibawakan oleh Vina Panduwinata berhasil mendapat penghargaan sebagai Lagu Terbaik oleh BASF.

Pada 1995, BASF Award menyerahkan penghargaan BASF Legend Award kepada Chrisye atas pengabdiannya terhadap musik Indonesia selama ini. Selain mencatat sebagai penyanyi pop yang sangat sukses, Chrisye juga tercatat sebagai pencipta lagu.

Baca juga: Mengenang 33 Tahun Gombloh dan Perjalanan Hidupnya...

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Mengenang Chrisye

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi