Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 31 Maret: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | WHO: Covid-19 Mungkin Beredar Sebelum Desember 2019

Baca di App
Lihat Foto
AP via VOA INDONESIA
Orang-orang antre untuk mendapatkan tes Covid-19 di Samut Sakhon, Selatan Bangkok. Thailand.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona Covid-19, melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (31/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 128.773.247 (128 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 103.900.869 (103 juta) pasien telah sembuh, dan 2.814.771 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 22.057.607 dengan rincian 21.961.829 pasien dengan kondisi ringan dan 95.778 dalam kondisi serius.

Baca juga: Draf Laporan WHO Sebut Ada 4 Skenario Asal Usul Corona, Ini Temuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 31.095.433 kasus, 564.125 orang meninggal, total sembuh 23.584.805
  2. Brasil: 12.664.058 kasus, 317.936 orang meninggal, total sembuh 11.074.483
  3. India: 12.148.487 kasus, 162.502 orang meninggal, total sembuh 11.432.052
  4. Perancis: 4.585.385 kasus, 95.337 orang meninggal, total sembuh 292.796
  5. Rusia: 4.536.820 kasus, 98.442 orang meninggal, total sembuh 4.155.996
  6. Inggris: 4.341.736 kasus, 126.670 orang meninggal, total sembuh 3.835.218
  7. Italia: 3.561.012 kasus, 108.879 orang meninggal, total sembuh 2.889.301
  8. Turki: 3.277.880 kasus, 31.385 orang meninggal, total sembuh 2.995.033
  9. Spanyol: 3.275.819 kasus, 75.305 orang meninggal, total sembuh 3.042.352
  10. Jerman: 2.809.510 kasus, 76.833 orang meninggal, total sembuh 2.507.900

Baca juga: Daftar Layanan GeNose di 44 Stasiun dan Rencana Perluasan Tes Covid-19 di Sumatera...

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (31/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.682. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.505.775 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga mengalami penambahan sebanyak 5.877 orang, menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.342.695 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 173 orang, sehingga kini jumlahnya menjadi 40.754 orang.

Baca juga: Studi: Cukup Tidur Disebut Bisa Kurangi Risiko Terinfeksi Covid-19

Swedia

Badan Kesehatan Swedia (Folkhälsoinstitutet) pada Selasa meminta pemerintah agar menunda rencana pelonggaran pembatasan Covid-19 sampai hampir sebulan saat negara itu bergulat dengan gelombang ketiga pandemi.

Folkhälsoinstitutet sebelumnya mengusulkan agar sejumlah pembatasan Covid-19, seperti pembatasan jumlah pengunjung taman hiburan, konser dan pertandingan sepak bola hanya delapan orang, dihapus mulai 11 April.

"Laju penyebaran Covid-19 semakin cepat, walhasil beban terhadap layanan kesehatan meningkat," kata Folkhälsoinstitutet melalui pernyataan dikutip dari Reuters, Selasa (30/3/2021).

"Oleh karena itu, Badan Kesehatan Masyarakat Swedia menganjurkan agar tanggal untuk kapan aktivitas tertentu bisa dilakukan ditunda sampai 3 Mei, asalkan situasi infeksi membaik," tambahnya.

Swedia sebagian besar mengandalkan tindakan sukarela untuk memperlambat pandemi, namun secara perlahan pihaknya meningkatkan pembatasan Covid-19 setelah infeksi melonjak menjelang akhir tahun lalu.

Baca juga: Kelelahan Rawat Pasien Corona, Banyak Petugas Medis di Swedia Pilih Mengundurkan Diri

Australia

Australia melaporkan delapan kasus Covid-19 baru yang didapat secara lokal di Queensland pada Selasa.

Pihak berwenang memperingatkan lebih banyak kasus Covid-19 dapat muncul ketika negara berjuang untuk menghentikan wabah yang terkait dengan varian virus corona Inggris yang sangat menular.

Kasus-kasus baru membuat total wabah terbaru menjadi 15 sejauh ini, sehari setelah negara bagian mengumumkan penguncian tiga hari di Brisbane, kota terpadat ketiga di Australia.

Semua kasus terkait dengan dua kelompok virus yang berbeda, satu terkait dengan dokter dan yang kedua terkait dengan perawat, kata pihak berwenang.

"Fakta bahwa kami memiliki kasus-kasus yang terkait ini adalah kabar baik," kata Kepala Pemerintahan negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk dikutip dari Reuters, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Peneliti Australia Kembangkan Identifikasi Gunakan Pola Pembuluh Darah

Vietnam

Pengadilan di Vietnam menjatuhkan hukuman penjara yang ditangguhkan selama dua tahun kepada seorang pramugara Vietnam Airlines setelah ia dinyatakan bersalah melanggar aturan karantina Covid-19 dan menyebarkan virus itu ke orang lain.

Duong Tan Hau (29) dihukum karena "menyebarkan penyakit menular berbahaya" dalam persidangan di Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh, kata Kementerian Keamanan Publik Vietnam dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/3/2021).

Hau melanggar peraturan karantina 14 hari di negara itu dan bertemu dengan 46 orang lainnya setelah penerbangannya dari Jepang pada November, menurut dakwaan yang diunggah di situs kementerian tersebut.

Hau telah berbaur dengan orang lain selama masa karantina negara bagian dan menurut dakwaan mengunjungi kafe, restoran, serta menghadiri kelas bahasa Inggris sementara dia seharusnya mengisolasi diri.

Pelanggaran Hau mengakibatkan karantina dan pengujian sekitar 2.000 orang lainnya di kota dengan biaya 4,48 miliar dong (sekitar Rp 2,8 miliar), menurut surat dakwaan.

"Pelanggaran Hau serius, membahayakan masyarakat, dan membahayakan keselamatan masyarakat," kata pernyataan itu dikutip dari Reuters.

Baca juga: Hampir 3 Bulan Nihil, Vietnam Kembali Laporkan Kasus Covid-19

WHO

Penyebaran infeksi virus corona Covid-19 dimungkinkan beredar pada November atau Oktober 2019 di sekitar Wuhan, China.

Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilansir dari Reuters pada Selasa (30/3/2021).

Ditambahkan juga bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 menyebar ke luar negeri lebih awal dari yang didokumentasikan sejauh ini.

Namun demikian, tim masih bekerja untuk menemukan jejak sebenarnya virus tersebut sebelum di Wuhan.

Baca juga: Rekomendasi WHO untuk Kehamilan dan Kelahiran di Masa Pandemi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi