KOMPAS.com - Kasus baru infeksi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih terus dilaporkan di berbagai negara.
Melansir Worldometers, Kamis (1/4/2021) pukul 06.00 WIB, secara global, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 tercatat sebanyak 129.425.498 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 104.381.932 orang sembuh, dan 2.826.577 orang meninggal dunia karena Covid-19 di seluruh dunia.
Baca juga: WHO: Sumber Virus Corona Bukan Pasar Wuhan, tapi Peternakan Satwa Liar
Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Rincian angka kasus Covid-19 di AS:
- Total: 31.161.189 kasus
- Sembuh: 23.669.780 orang
- Meninggal dunia: 565.089 orang.
2. Brazil
Kasus infeksi baru di Brasil terus dilaporkan, membuat negara ini berada di posisi kedua negara dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia.
Ini rincian kasus Covid-19 di Brazil:
- Total: 12.748.747 kasus
- Sembuh: 11.169.937 orang
- Meninggal dunia: 321.515 orang
Baca juga: Filipina Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona yang Terdeteksi di Brazil
3. India
India berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dilaporkan, berikut rincian kasus di India:
- Total: 12.220.669 kasus
- Sembuh: 11.472.494 orang
- Meninggal dunia: 162.960 orang
4. Perancis
Kasus infeksi virus corona di Perancis terus merangkak naik, membuat negara ini berada di posisi keempat negara dengan kasus terbanyak di dunia.
Berikut rincian kasus Covid-19 di Perancis:
- Total: 4.644.423 kasus
- Sembuh: 294.638 orang
- Meninggal dunia: 95.640 orang
5. Rusia
Rusia berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak. Ini rincian kasus Covid-19 di Rusia:
- Total: 4.545.095 kasus
- Sembuh: 4.166.172 orang
- Meninggal dunia: 98.850 orang
Perancis kembali lakukan lockdown nasional
Penguncian secara nasional termasuk menutup sekolah-sekolah diberlakukan selama tiga minggu.
Penguncian ini dilakukan untuk menekan gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang mengancam fasilitas kesehatan di negara ini.
Peluncuran vaksin di negara ini juga masih lambat dari yang direncanakan.
“Kami akan kehilangan kendali jika kami tidak bergerak sekarang,” ujar Macron seperti dikutip dari CNA, Kamis (1/4/2021).
Sebelumnya, pembatasan pergerakan masyarakat telah berlaku di Paris dan beberapa wilayah utara dan selatan selama lebih dari satu minggu.
Penutupan sekolah yang dilakukan setelah akhir pekan ini membuat pembelajaran dilakukan secara daring selama satu minggu, setelah itu diliburkan selama dua minggu.
Setelah itu, siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar akan kembali ke sekolah. Sementara, siswa sekolah menengah dan SMA melanjutkan pembelajaran jarak jauh tambahan selama seminggu.
“Ini adalah solusi terbaik untuk memperlambat virus,” ujar Macron.
Baca juga: Universitas Oxford Lakukan Penelitian Vaksin Covid-19 AstraZeneca Versi Hirup
Infeksi baru di Perancis setiap harinya telah berlipat ganda sejak Februari.
Rata-rata terdapat hampir 40.000 kasus baru harian, dengan jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif telah menembus 5.000, melebihi puncak kasus saat penguncian selama enam minggu akhir tahun lalu.
“Kapasitas tempat tidur di unit perawatan kritis akan ditingkatkan menjadi 10.000,” papar Macron.
Sementara itu, penguncian yang dilakukan berisiko memperlambat laju pemulihan ekonomi negara ini, yang akan memaksa penutupan sementara 150.000 bisnis, dengan biaya 12,89 miliar dollar AS per bulan.
Di sisi lain, negara tengah berusaha untuk mempercepat pemberian vaksin kepada warganya.
Vaksin Pfizer/BioNTech efektif untuk usia 12-15 tahun
Pengembang vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mengklaim vaksinnya efektif 100 persen melawan virus corona pada anak berusia 12-15 tahun pada Rabu (31/3/2021).
Uji coba fase 3 dilakukan pada 2.260 remaja di Amerika Serikat.
“(Hasilnya) menunjukkan kemanjuran 100 persen dan respons antibodi yang kuat,” ujar perusahaan seperti dikutip dari CNA.
Hasil tersebut rencananya akan dikirimkan ke regulator AS, FDA, sebagai amandemen yang diusulkan untuk otorisasi penggunaan darurat dalam beberapa minggu mendatang.
Hasil yang menunjukkan perlindungan tingkat tinggi pada remaja sangat menggembirakan, dengan harapan dapat memvaksinasi kelompok usia ini untuk mendorong pendidikan.
Baca juga: Draf Laporan WHO Sebut Ada 4 Skenario Asal Usul Corona, Ini Temuannya
Suntikan Pfizer-BioNTech didasarkan pada teknologi mRNA dan menjadi vaksin pertama yang disetujui di negara barat akhir tahun lalu.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin untuk orang berusia di atas 16 tahun.
Sejak persetujuan tersebut, vaksin ini digunakan pada jutaan orang dewasa di lebih dari 65 negara.
Perusahaan berkomitmen untuk memproduksi 2,5 miliar dosis vaksin pada tahun ini.
Pada minggu lalu, perusahaan telah memulai penelitian mengenai suntikan vaksin terhadap anak-anak berusia 5-11 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.