Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Efektif, Mandi Air Hangat untuk Menurunkan Demam

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/Myriams Photos
Ilustrasi demam
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mandi air hangat ternyata efektif digunakan untuk menurunkan demam. Hal ini dikemukakan oleh dr. Kurniawan Satria Denta di akun Twitternya, @sdenta.

Dalam akunnya, dokter yang akrab disapa Denta ini menulis bahwa mandi air hangat memacu vasodilatasi, yaitu pembuluh darah melebar dan panas yang terperangkap di aliran darah bisa keluar.

Twit yang diunggah Rabu petang itu langsung disukai oleh ribuan warganet. 

Kepada Kompas.com, Rabu (31/03/2021), Kurniawan Denta mengatakan bahwa mandi air hangat bisa dijadikan salah satu solusi menurunkan demam. Selain juga, mengonsumsi obat penurun panas.

Baca juga: 7 Gejala Demam Rematik dan Penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi demam

Demam sendiri adalah naiknya suhu tubuh di atas suhu normal tubuh yang seharusnya.

Pengukuran suhu yang termasuk dalam kategori demam sendiri bervariasi. Jika diukur menggunakan termometer rectal, yaitu yang dimasukkan ke dalam anus, suhu demam berada di atas 38 derajat celcius.

Sedangkan jika diukur menggunakan termometer lain, seperti yang diletakkan di ketiak, tubuh bisa diartikan demam jika memiliki suhu di atas 37,5 derajat celcius.

Menurut dokter dari RSUP dr. Sardjito Yogyakarta itu, demam sendiri adalah proses tubuh, fisiologis tubuh, sebagai respon akan sesuatu.

Sesuatu di sini bisa karena infeksi, faktor non infeksi, dan produksi panas berlebih.

Faktor infeksi bisa karena masuknya patogan berupa virus atau bakteri. Seperti semisal, virus influenza.

Sedangkan faktor non infeksi, bisa disebabkan karena penyakit-penyakit khusus seperti autoimun, kelainan hormonal, atau malah kanker.

Baca juga: Jangan Lupa, Begini Cara Disinfeksi Termometer yang Benar

Dan faktor panas berlebih, bisa karena tubuh tengah melakukan olah raga intens, atau suhu ruangan yang sangat panas sehingga memicu tubuh untuk menyesuaikan suhu di luar tubuh. 

"Ketika ada patogen masuk, ada bagian-bagian dari patogen yang dikenali oleh sistem pertahanan tubuh yaitu sel darah putih. Dan sel darah putih akan mengirim sinyal ke otak, ke hipotalamus," ujar Kurniawan Denta lewat sambungan telepon.    

Hipotalamus sendiri adalah pusat pengaturan suhu. Ketika ada sinyal datang, hipotalamus akan menaikkan suhu tubuh dalam upaya untuk mengusir patogen.

Mandi air hangat adalah solusi efektif

Ketika tubuh demam, Anda bisa langsung mengonsumsi obat penurun panas. Atau, Anda bisa mengatasinya dulu dengan solusi lain yang sangat efektif untuk menurunkan panas tubuh, yaitu mandi air hangat.

Ketika tubuh terkena air hangat, maka pembuluh darah akan melebar dan panas yang terperangkap di aliran darah akan terbebaskan alias keluar.

Sebaliknya, jika mandi air dingin, maka besar kemungkinan pembuluh darah akan makin menyempit dan panas tak bisa keluar. 

Baca juga: Soal Cek Suhu Tubuh di Tangan, Efektifkah?

Apalagi jika air dingin yang digunakan untuk mandi membuat Anda mengigil. Ketika tubuh menggigil, maka otak akan menerima sinyal untuk menaikkan suhu agar gigil tubuh berhenti. Efeknya, panas atau demam pun akan semakin tinggi.

Mandi air hangat memang bisa jadi solusi efektif, mengingat kita tak bisa menyandarkan solusi hanya pada konsumsi obat saja. "Karena obat penurun panas tak bisa diminum setiap jam," ujar Kurniawan Denta. 

Suhu air yang pas digunakan untuk menurunkan demam adalah berkisar antara 29 hingga 32 derajat celcius. Yaitu suhu hangat suam-suam kuku. Jadi bukan air dengan suhu panas yang menyengat.

Karena jika terlalu panas, tubuh justru akan meningkatkan panas di dalamnya untuk menyesuaikan suhu di lingkungan luar.

Baca juga: 8 Cara Mengubah Kamar Mandi Menjadi Seperti Spa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi