Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Tak Asal Berkicau, Mereka Punya Nada dan Logat Masing-Masing

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Andy Holmes
Ilustrasi burung bernyanyi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Burung memang memikat. Selain penampilannya yang lucu menggemaskan, burung juga senang berkicau dengan cericitnya yang meriah.

Baik di alam bebas maupun di dalam kandang, burung suka sekali berkicau atau bercericit. Apa sebenarnya maksud burung, mengapa mereka tiada henti berkicau?

Ternyata menurut para pakar, kicau burung ini ada artinya. Melansir dari Earthsky, kicau burung jantan dan betina memiliki maksud dan tujuan yang berbeda-beda.

Arti kicauan burung jantan dan betina

Burung jantan bernyanyi atau berkicau untuk menandai teritori. Sama seperti kucing jantan, yang menandai teritori dengan spraying atau menyemprotkan air kencingnya.  

Hampir semua binatang, terutama yang berjenis kelamin jantan, memiliki naluri untuk menandai teritori. Hal ini berkaitan dengan area berburu juga area mencari pasangan hidup.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Kucing Buang Air di Luar Kotak Pasir? Penyebab dan Solusinya

Sambil berkicau riuh menegaskan batas wilayahnya, burung jantan juga akan memutari area yang menjadi wilayah kekuasannya. Dari pinggir ke pinggir, dari sudut menuju sudut lagi.

Tujuan kedua pejantan berkicau adalah untuk mencari pasangan untuk berkembang biak. Dimana burung betina sering terpikat pada tampakan visual juga suara.

Apakah burung betina juga berkicau? Beberapa betina dari spesies tertentu bisa berkicau riuh, dengan tujuan untuk merespon pejantan.

Namun mereka akan mengurangi frekuensi bahkan berhenti berkicau setelah bertelur atau memiliki anak. Hal ini untuk menjauhkan sarang dari bahaya predator.

Burung memang bernyanyi

David Steadman, kurator ornitologi dari University of Florida, menegaskan bahwa burung memang bernyanyi. Tak sekedar bercericit tanpa tujuan.

Karena dalam sebuah penelitian terbukti bahwa meski sudah bernyanyi riuh, namun jika nadanya kurang tepat, maka seekor pejantan akan susah mendapatkan pasangan.

Hal ini menandakan bahwa cericit burung memiliki nada-nada tertentu layaknya nyanyian manusia.

Burung lebih sering bernyanyi ketika mendekati musim bersarang. Di Florida misalnya, nyanyian burung akan terdengar lebih intens di bulan Januari, ketika musim bersarang tiba. Setelah itu, nyanyian burung akan berkurang intensitasnya.

Baca juga: Peregrine Falcon, Burung Tercepat di Dunia

Burung punya dialek atau logat

Melansir dari CNN, seorang ahli ekologi dari New Zealand, Laura Molles, mengungkap fakta menarik soal kicauan burung.

Tak hanya fakta bahwa burung memang bernyanyi, namun fakta bahwa burung pun punya dialek atau logat masing-masing. 

Hal ini layaknya masyarakat asal Jawa Tengah, yang memiliki logat bicara yang berbeda dengan masyarakat asal Jawa Barat. 

Laura Molles mempelajari soal dialek burung ini bertahun-tahun. Dalam penelitiannya Molles mendapatkan fakta bahwa burung muda hanya bernyanyi sebisanya. Namun burung dewasa, lebih bisa menata nada-nadanya hingga terbentuk nyanyian yang lebih enak didengarkan.

Menata nada ini ternyata termasuk menata dialek. Jadi burung, memiliki logat cericit berbeda-beda, tergantung dari wilayah tinggalnya. 

Baca juga: 8 Burung Peliharaan Terbaik untuk Kamu yang Sibuk

Jadi ketika seekor burung tersesat, ia akan segera dikenali sebagai pendatang baru oleh sekawanan burung di lingkungan asing.

Penelitian unik yang menemukan soal dialek burung ini ternyata sudah berlangsung sejak tahun 1950, diprakarsai oleh Peter Marler, peneliti asal Inggris.

Dalam penelitiannya, dialek dalam satu wilayah burung bisa tercipta ketika burung muda sering mendengarkan kicauan dan kemudian menirukan cericit burung dewasa.

Awalnya, seluruh kicauan sama. Hingga suatu hari, ada seekor burung yang salah menirukan, dan kemudian ditiru oleh anakan-anakan burung yang ada di wilayahnya.

Di situlah, akhirnya tercipta sebuah logat baru yang berbeda dari yang lainnya.

Baca juga: Para Pemilik Harus Tahu, Ini Tanda-tanda Depresi pada Burung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi