Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi mata
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Mata menjadi salah satu bagian tubuh yang penting, sebagai indera penglihatan.

Karena itu setiap orang perlu menjaga kesehatan mata. Yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi dan mengurangi risiko penyakit-penyakit yang dapat memengaruhi mata.

Glaukoma, menjadi salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai oleh setiap orang, karena biasanya tak menimbulkan gejala di awal.

Baca juga: Simak, Ini 8 Cara untuk Mencegah Kelelahan pada Mata

Melansir National Health Service (NHS), penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan atau kehilangan penglihatan jika tidak didagnosis dan diobati secara dini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Glaukoma?

Glaukoma merupakan kondisi mata, dengan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak rusak.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh cairan menumpuk di bagian depan mata, yang meningkatkan tekanan di dalam mata.

Glaukoma dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tapi paling sering terjadi pada orang dewasa berusia 70-80 tahunan.

Baca juga: Apa Itu Glaukoma, Penyakit Mata yang Jadi Alasan Thareq Kemal Habibie Pakai Penutup Mata

Gejala Glaukoma

Glaukoma biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun, namun cenderung berkembang perlahan selama bertahun-tahun hingga mempengaruhi penglihatan perifer terlebih dahulu.

Sebab itu, banyak orang yang tidak menyadari telah mengidap glaukoma, dan seringkali hanya terdeteksi selama melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Jika melihat gejalanya, termasuk penglihatan kabur atau melihat lingkaran berwarna pelangi di sekitar cahaya terang.

Kedua mata biasanya terpengaruh, meskipun kemungkinannya lebih buruk pada satu mata.

 

Lebih lanjut, glaukoma terkadang dapat berkembang secara tiba-tiba, menyebabkan beberapa hal seperti berikut:

  • Sakit mata yang hebat
  • Mual dan muntah
  • Mata merah
  • Sakit kepala
  • Melihat cincin di sekitar lampu
  • Penglihatan kabur

Baca juga: Mengenal Glaukoma, Penyebab Kebutaan Nomor 2 di Seluruh Dunia

Jenis-jenis Glaukoma

Melansir American Academy of Ophthalmology, terdapat dua tipe utama glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup.

  • Glaukoma sudut terbuka primer

Glaukoma sudut terbuka primer merupakan jenis glaukoma yang paling umum.

Jenis ini terjadi secara bertahap, dengan mata tidak mengalirkan cairan sebagaimana mestinya atau seperti saluran air yang tersumbat.

Akibatnya, tekanan mata meningkat dan mulai merusak saraf optik.

Glaukoma jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menyebabkan perubahan penglihatan pada awalnya.

Beberapa orang mungkin memiliki saraf optik yang sensitif terhadap tekanan mata normal, yang berarti risiko mereka terkena glaukoma lebih tinggi.

Baca juga: Penyebab Glaukoma dan Cara Mencegahnya

  • Glaukoma sudut tertutup

Sementara itu, glaukoma sudut tertutup atau glaukoma sudut sempit terjadi jika iris seseorang sangat dekat dengan sudut drainase di matanya.

Iris bisa menghalangi sudut drainase. Saat sudut drainase tersumbat sepenuhnya, tekanan mata meningkat dengan sangat cepat.

Disarankan seseorang segera menghubungi dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Berikut adalah tanda-tanda serangan glaukoma akut sudut tertutup:

  • Penglihatan tiba-tiba menjadi kabur
  • Sakit mata yang parah
  • Sakit kepala
  • Merasa mual dan muntah
  • Melihat cincin atau lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar lampu.

Banyak orang dengan glaukoma sudut tertutup mengembangkannya secara perlahan yang disebut glaukoma sudut tertutup kronis.

Pada awalnya tidak ada gejala, sehingga seseorang tak tahu jika mengalaminya sampai kerusakan parah terjadi.

Glaukoma sudut tertutup dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.

Baca juga: 7 Obat Glaukoma dan Efek Sampingnya

Penyebab Glaukoma

Glaukoma dapat terjadi karena sejumlah alasan, dengan sebagian besar kasus disebabkan penumpukan tekanan di mata saat cairan tidak dapat mengalir dengan baik.

Peningkatan tekanan ini kemudian merusak saraf yang menghubungkan mata ke otak (saraf optik).

Selain itu, glaukoma menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Disebutkan pula bahwa orang yang berasal dari Afrika, Karibia, atau Asia berisiko lebih tinggi

Di sisi lain, seseorang lebih mungkin mengembangkan glaukoma jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut.

Sedangkan kondisi medis lain seperti rabun jauh, rabun jauh dan diabetes juga dapat menjadi penyebab glaukoma.

Tes mata secara teratur dapat membantu mendeteksi glaukoma sedini mungkin.

Baca juga: Mata Minus dan Plus Tinggi Berisiko Glaukoma, Ini Penyebab, Gejala hingga Terapinya

Faktor risiko Glaukoma

Dituliskan Mayoclinic, berikut beberapa risiko yang memengaruhi munculnya penyakit glaukoma: 

  • Memiliki tekanan mata internal yang tinggi (tekanan intraokular)
  • Berusia di atas 60 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga glaukoma
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit
  • Memiliki kornea yang tipis di bagian tengah
  • Rabun jauh atau rabun dekat
  • Pernah mengalami cedera mata atau jenis operasi mata tertentu
  • Mengonsumsi obat kortikosteroid, terutama obat tetes mata untuk waktu yang lama. 

Baca juga: Pemuda Buta Bukan karena Game Online tetapi Glaukoma, Bagaimana Gejalanya?

 

Perawatan dan pengobatan Glaukoma

Sulit untuk membalikkan kehilangan penglihatan yang terjadi sebelum glaukoma didiagnosis, tapi pengobatan dapat membantu menghentikan penglihatan menjadi lebih buruk.

Perawatan yang diberikan tergantung pada jenis glaukoma yang dimiliki, seperti tetes mata, perawatan laser, hingga operasi.

Disarankan untuk mengunjungi ahli kacamata atau dokter jika mempunyai kekhawatiran mengenai penglihatan.

Apablia menderita glaukoma, diagnosis dan pengobatan dini mampu membantu menghentikan penglihatan menjadi lebih buruk.

Tanpa pengobatan, glaukoma akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

Baca juga: Sayuran Hijau Bantu Turunkan Risiko Glaukoma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi