Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 3 April: 5 Negara Kasus Terbanyak | Vaksin Pfizer Efektif Lindungi dari Covid-19 hingga 6 Bulan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Adam McCullough
Warga AS berjalan di Times Square, New York, Maret 2020.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Update virus corona di dunia dari data Worldometers pada Sabtu (3/4/2021) pukul 06.00 WIB, secara global, banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 tercatat sebanyak 1230.779.425 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 105.278.379 kasus telah dinyatakan sembuh. Sementara itu, sebanyak 2.849.609 orang meninggal dunia karena Covid-19 di seluruh dunia.

Baca juga: [POPULER TREN] Syarat dan Cara Daftar BLT BPUM Rp 1,2 Juta, Kuota 12,8 Juta Penerima

5 Negara kasus Covid-19 terbanyak

1. Amerika Serikat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus infeksi virus corona di negara ini dilaporkan sebanyak 31.308.949 kasus, dengan 23.822.408 kasus telah sembuh.

Adapun kematian akibat virus corona di AS juga menduduki peringkat pertama secara global, dengan dilaporkan sebanyak 567.487 orang.

2. Brasil

Kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Brasil sebanyak 12.910.082 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.276.628 kasus telah dinyatakan sembuh. Sementara itu, virus SARS-CoV-2 telah menewaskan sebanyak 328.206 orang di Brasil.

3. India

Berdasarkan data yang dilaporkan, virus corona telah menginfeksi sebanyak 12.391.129 orang di India. Sebanyak 11.567.060 orang telah dinyatakan pulih. Namun korban tewas karea corona ada 164.141 orang di India.

4. Perancis

Perancis melaporkan 4.741.759 kasus positif infeksi Covid-19, dengan mencatat 46.677 kasus baru dalam satu hari terakhir.

Negara ini mencatat sebanyak 297.734 kasus telah pulih. Sementara itu, infeksi virus corona telah menewaskan 96.280 orang di Perancis.

5. Rusia

Rusia melaporkan adanya 4.563.056 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Tercatat sebanyak 4.186.251 orang yang terpapar virus telah sembuh. Sementara itu, 99.633 orang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit Covid-19.

Baca juga: Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya

 

Kasus baru Singapura tertinggi sejak Januari

Singapura melaporkan sebanyak 43 kasus baru pada Jumat (2/4/2021), dengan seluruhnya merupakan kasus impor.

Diberitakan CNA, jumlah tersebut menjadi kasus baru harian tertinggi sejak 30 Januari, di saat 58 infeksi baru dilaporkan.

Seluruhnya diisolasi saat tiba di Singapura, dan tak ada kasus penularan lokal yang dilaporkan selama dua hari berturut-turut.

Baca juga: Covid-19 Terkendali, Singapura Gencarkan Vaksinasi dan Longgarkan Acara Sosial

Filipina laporkan kasus baru tertinggi

Filipina melaporkan rekor harian infeksi Covid-19, dengan 15.310 kasus baru pada Jumat (2/4/2021), dengan secara keseluruhan, total kasus di negara ini menjadi 771.497 kasus.

Melansir CNA, ini menjadi salah satu penambahan tertinggi yang dilaporkan sejak pandemi dimulai.

Selain itu, di hari yang sama, dilaporkan 17 kematian, sehingga total 13.320 kematian terjadi di negara ini.

Filipina termasuk dalam daftar merah oleh Inggris, selain Bangladesh, Kenya, dan Pakistan.

Orang yang datang dari negara-negara tersebut, dilarang memasuki Inggris, kecuali merupakan warga negara Inggris atau Irlandia.

Larangan ini mulai berlaku pada 9 April pukul 04.00 waktu setempat.

Baca juga: Filipina Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona yang Terdeteksi di Brazil

 

Vaksin Pfizer tetap efektif setelah enam bulan

Uji klinis Fase 3 vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech tengah berlangsung, yang mengonfirmasi tetap adanya perlindungan tinggi selama setidaknya enam bulan setelah dosis kedua diberikan.

Dikutip dari CNN Internasional, para ahli menyampaikan bahwa kemungkinan perlindungan akan bertahan lebih lama dari itu.

Vaksin juga tetap lebih dari 91 persen efektif melawan penyakit dengan gejala apapun selama enam bulan.

Selain itu, suntikan nampaknya sepenuhnya efektif melawan varian virus B.1.351, yang menjadi strain dominan di Afrika Selatan.

“Vakisn itu 100 persen efektif melawan penyakit parah seperti yang didefinisikan oleh CDC AS, dan 95,3 persen efektif melawan Covid-19 parah seperti yang didefinisikan oleh FDA AS,” tulis pihak perusahaan.

Baca juga: Vaksin Pfizer 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 pada Anak Berusia 12 hingga 15 Tahun

Sementara itu, Dr. Scott Hensley, ahli imunologi di University of Pennsylvania telah mempelajari vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna selama bertahun-tahun.

Ia mengatakan, perlindungan yang kuat setelah enam bulan berarti vaksin cenderung melindungi orang bahkan lebih lama, hingga mungkin bertahun-tahun.

"Vaksin ini menghasilkan antibodi tingkat tinggi bahkan ketika dihadapkan dengan varian (baru). Masih ada perlindungan yang berarti," kata Hensley.

Vaksin mRNA ini, lanjut dia, tampaknya membuat tingkat antibodi yang diperoleh sangat tinggi dan persisten.

“Dan kombinasi dari memiliki tingkat antibodi yang sangat tinggi dan tingkat perlindungan yang persisten adalah resep untuk tingkat perlindungan yang sangat lama terhadap ini. varian,” ujar Hensley.

Sebagai informasi, Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA.

Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Dosis Kedua Efektif Cegah Covid-19, CDC Jelaskan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi