Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatur Konsumsi Makanan Saat Puasa

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi diet.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Tak lama lagi, umat Muslim akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1442 H.

Saat melaksanakan puasa, umat Muslim hanya diperbolehkan makan dan minum sebelum muncul fajar hingga tenggelamnya matahari.

Mengatur pola makan dan minum disebut erat kaitannya dengan mengembalikan fungsi organ-organ dalam tubuh. Dengan catatan, asupan makanan dan minumannya tidak berlebihan.

Bagi mereka yang tengah menjalankan program diet, perhatikan hal-hal berikut ini ketika menjalankannya saat berpuasa. 

Dokter spesialis gizi klinik dari RS Hermina Ciputat, dr Dian Permatasari, mengatakan, yang membedakan pola makan saat berpuasa dan tidak puasa adalah jam mengonsumsi makanan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi Ungkap Puasa Ramadhan Selama Pandemi Tidak Berbahaya

Menurut dia, ada yang terbiasa makan sebanyak 3 kali dalam sehari ketika tidak berpuasa, dan berkurang menjadi dua kali dalam sehari saat berpuasa.

"Sebenarnya saat puasa pun harus tetap mencukupi kebutuhan gizinya, asupannya harus sama, kalori yang masuk juga harus sama seperti saat tidak berpuasa," ujar Dian saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

"Jadi, dari pengaturan jamnya sama komposisinya harus pas, tentu saja harus mengikuti pola gizi seimbang," lanjut dia.

Atur konsumsi makanan saat berbuka puasa

Umumnya, ketika tiba waktu berbuka puasa, seringkali tak bisa menghindari makanan dan minuman manis.

Bahkan, orang-orang cenderung mengonsumsi makanan manis yang lebih banyak pada bulan puasa.

"Untuk menghindari berlebihan konsumsi, tipsnya pada saat sahur, seperti makan pagi atau makan siang saja, menjelang subuh biasakan konsumsi buah, air putih 2-3 gelas, dan menambah ekstra sayuran supaya kenyang lebih lama," ujar Dian.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Ia juga menyarankan alternatif camilan berbahan karbohidrat kompleks yang dapat dikonsumsi saat sahur.

Contoh produk makanan ini seperti roti gandum, buah, dan satur.

Karbohidrat kompleks mampu menahan rasa kenyang lebih lama sehingga orang yang berpuasa dapat lebih kuat menjalankan puasa seharian.

"Kalau karbohidrat kompleks itu untuk diubah menjadi glukosa yang nantinya akan disimpan di dalam tubuh kan membutuhkan waktu lama, bila dibandingkan saat sahur mengonsumsi makanan yang roti biasa, kentang, dan lainnya," ujar Dian.

Ketika buka puasa, dapat dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan manis.

Ia menyarankan, agar tidak mengonsumsi minuman manis secara berlebihan. Porsi yang disarankan, satu atau dua gelas teh manis.

Jika ingin makan kurma, sebaiknya 3-5 buah saat berbuka puasa. Porsi mengonsumsi makanan lain juga harus diatur.  

"Jangan ambil porsi yang banyak lagi, tapi boleh dibanyakin protein sama sayur-sayurannya saja. Setelah shalat tarawih orang-orang juga merasa lapar lagi tuh, bisa pilih-pilih makanan yang sehat seperti buah, atau kalau masih lapar bisa digadoin lauk tanpa nasi," ujar Dian.

"Jangan lupa air putih juga harus tercukupi sebelum tidur, pokoknya dalam sehari 8 gelas air putih harus tercukupi," lanjut dia.

Baca juga: Ramai soal Puasa Mutih Menu Roti dan Putih Telur yang Dijalani Aurel, Ini Kata Pengamat Budaya

Makanan yang tidak disarankan dikonsumsi saat sahur

Untuk menghindari perut menjadi kembung atau begah, Dian mengingatkan, agar menghindari makanan berbahan santan atau yang berbumbu kuat.

Agar aman dan nyaman saat mengonsumsi makanan sahur, sebaiknya konsumsi makanan berkuah.

"Biasanya kalau sahur itu yang mudah dicerna saja. Contohnya makanan yang berkuah, sop-sopan, tumis, jangan lupa protein tetap masuk, kayak telur," ujar Dian.

Ia mengatakan, saat sahur maupun berbuka puasa harus ada komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang masuk dalam tubuh.

Baca juga: Ini Manfaat Puasa di Bulan Syawal untuk Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi