KOMPAS.com - Bangkai kapal paling dicari di dunia, USS Johnston telah ditemukan dan didokumentasikan oleh tim ekspedisi yang berbasis di AS.
Kapal perusak Angkatan Laut AS sepanjang 115 meter itu tenggelam selama Perang Dunia II pada 25 Oktober 1944 setelah melawan armada alut Jepang.
Kapal itu tenggelam di kedalaman 6.500 meter di Laut Filipina.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Foto Ikonik Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima Jepang
Ditemukan sejak 2019
Sisa-sisa kapal USS Johnston pertama kali ditemukan pada 2019 dan difilmkan dengan wahana yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), dikutip dari BBC, Sabtu (3/4/2021).
Tetapi sebagian besar reruntuhan itu berada di kedalaman yang tidak bisa dijangkau ROV.
Perusahaan swasta Caladan Oceanic berbasis di AS kemudian sukses menjangkau bangkai kapal itu pada 31 Maret 2021.
Kapal penelitiannya, DSV Limiting Factor, mampu meneliti bangkai kapal tersebut, lebih dalam 30,5 meter dari ekspedisi sebelumnya.
DSV Limiting memiliki lambung tekanan titanium setebal 9 sentimeter yang dapat memuat dua orang di dalamnya dan menyelam kedalaman berapa pun.
Sebelumnya kapal itu juga telah menjelajahi tempat terdalam di lautan, Palung Mariana, yang terletak hampir 11 km ke bawah, serta kapal Titanic.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penaklukan Pertama Puncak Everest
Penampakan kapal
Butuh beberapa kali penyelaman untuk memindahkan bangkai kapal USS Johnston.
Namun, pendiri Caladan Oceanic, Victor Vescovo bersama dengan insinyur Shane Eigler dan satu penyelaman lainnya mampu meneliti dan mendokumentasikan kapal perusak tersebut.
Vescovo mengatakan, nomor lambung kapal, 557 terlihat jelas di kedua sisi haluannya, dan dua menara meriam juga masih utuh.
"Menara meriam berada tepat di tempat yang seharusnya, mereka bahkan menunjuk ke arah yang benar yang kami yakini seharusnya terjadi, karena mereka terus menembak sampai kapal tenggelam," jelas dia.
"Kami melihat rak torpedo kembar di tengah kapal yang benar-benar kosong karena mereka menembakkan semuanya ke arah Jepang," sambungnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan, 583 Orang Tewas
Vescovo merupakan mantan komandan Angkatan Laut AS yang memiliki hasrat kuat untuk mengunjungi beberapa tempat yang paling sulit dijangkau di dunia.
Ia memegang rekor sebagai orang pertama dalam sejarah yang pernah mencapai puncak dari semua benua di dunia, baik di kutub, maupun di dasar semua samudra.
Dengan USS Johnston, Vescovo mencapai tonggak sejarah lainnya, yaitu menyelesaikan penyelaman kapal karam terdalam dalam sejarah.
USS Johnston
Melansir CNN, Sabtu (3/4/2021), USS Johnston ditenggelamkan oleh angkatan laut Jepang pada 25 Oktober 1944, selama pertempuran di Samar.
Itu adalah salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah peperangan dan pertempuran laut yang membunyikan lonceng kematian angkatan laut Jepang dalam Perang Dunia II.
Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Nike Ardilla Meninggal Dunia akibat Kecelakaan Tragis
Kapal USS Johnston dinakhodai kapten Cmdr. Ernest Evans, seorang penduduk asli Amerika dari Oklahoma.
Bersama dengan dua kapal perusak AS lainnya dan empat pengawal kapal perusak yang lebih kecil, Evans memimpin Johnston dalam menyerang pasukan Jepang yang jauh lebih unggul.
Pada pertemuan awal, tembakan dari Johnston melumpuhkan kapal penjelajah Jepang, tetapi kapal perusak AS rusak berat dan amunisinya habis. Evans sendiri terluka parah.
Tanpa gentar, Evans mengumpulkan kembali krunya dan Johnston menyerang kapal-kapal Jepang lagi, menarik tembakan mereka dari kapal induk AS di dekatnya.
Setelah dua setengah jam pertempuran, Johnston tidak memiliki tenaga dan dikepung oleh kapal-kapal Jepang. Evans memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal.
Kapal USS Johnston pun terguling dan tenggelam.
Dua dari tiga kapal yang mengikuti Johnston ke garis pertempuran Jepang juga tenggelam.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Terbakar di Yogyakarta, 21 Orang Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.