Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Martin Luther King Jr Tewas Dibunuh

Baca di App
Lihat Foto
BIOGRAPHY.com
Martin Luther King Jr dikenal sebagai tokoh pergerakan melawan diskriminasi ras dan memperjuangkan undang-undang hak sipil di AS.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 53 tahun lalu, tepatnya 4 April 1968, Martin Luther King Jr., tewas ditembak saat sedang berada di Lorraine Motel, Memphis, Tennessee, Amerika Serikat.

Melansir Biography, Martin Luther King Jr. adalah seorang pendeta Baptis dan aktivis hak-hak sipil di Amerika Serikat.

King juga merupakan seorang pejuang hak-hak warga kulit hitam di Amerika Serikat.

Melalui aktivisme dan pidato-pidatonya, dia memainkan peran penting dalam mengakhiri segregasi hukum warga Afrika-Amerika di Amerika Serikat, serta pembentukan Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 dan Undang-Undang Hak Memilih tahun 1965.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat usaha-usahanya di bidang kemanusiaan, King diganjar hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1964.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Sosok Mad Bomber, Dalang Teror 33 Bom di New York

Bertahun-tahun selepas kepergiannya yang tragis, King masih terus dikenang sebagai salah satu pemimpin Afrika-Amerika paling berpengaruh dan inspiratif dalam sejarah.

Salah satu ucapannya yang paling terkenal "I Have a Dream", disampaikan dalam pidato saat aksi unjuk rasa yang dihadiri lebih dari 200.000 orang, dan bertempat di Lincoln Memorial, Washington, pada 28 Agustus 1963.

"Saya memiliki mimpi bahwa keempat anak saya suatu hari akan hidup di sebuah negara di mana mereka tidak akan dinilai dari warna kulit mereka, tetapi oleh karakter mereka," kata King.

Sekilas tentang Martin Luther King Jr.

Diberitakan Kompas.com, 4 April 2018, Martin Luther King Jr lahir pada 15 Januari 1929 di Atlanta, Georgia, AS.

Dia merupakan putra dari pasangan pendeta Martin Luther King Sr dan Alberta Williams King yang merupakan keturunan Afrika-Amerika.

Lahir di tengah keluarga pendeta membuat King Jr tumbuh sebagai anak yang religius.

Akan tetapi, kehidupan masyarakat selatan AS yang saat itu masih lekat dengan rasisme membuatnya mengalami banyak pengalaman buruk.

Nama Martin yang dikenal sampai sekarang bukan nama aslinya. Dia terlahir dengan nama Michael Luther King Jr.

Nama Martin didapat ketika ayahnya melakukan perjalanan ke Jerman dan terinspirasi dari pemimpin Reformasi Protestan pada abad ke 16, Martin Luther.

Terinspirasi oleh perjuangan Martin Luther, ayah King Jr mengubah namanya sendiri dan putranya yang ketika itu berusia 5 tahun dengan nama depan Martin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan, 583 Orang Tewas

Pembunuhan Martin Luther King Jr

Melansir History, beberapa bulan sebelum peristiwa pembunuhannya, King menaruh perhatian besar dan rasa prihatin terhadap ketimpangan ekonomi di Amerika Serikat.

Dia kemudian menggalang kampanye warga miskin untuk memperjuangkan kesetaraan ekonomi, termasuk unjuk rasa warga miskin antar-ras di Washington.

Pada Maret 1968, King berkunjung ke Kota Memphis.

Kunjungannya untuk memberi dukungan terhadap aksi mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja sanitasi Afro-Amerika yang mendapat perlakuan sangat buruk.

Pada 28 Maret 1968, sebuah aksi unjuk rasa buruh yang dipimpin oleh King berakhir rusuh dan menewaskan seorang remaja kulit hitam.

Kerusuhan itu memaksa King untuk meninggalkan Memphis, walaupun dia berjanji akan kembali lagi di bulan April untuk memimpin aksi unjuk rasa lainnya.

King kemudian kembali ke Memphis pada 3 April 1968 dan memberikan pidato di hadapan publik kota itu.

Sehari setelah berpidato, pada 4 April 1968, King tewas ditembak oleh seorang sniper.

Pembunuhan King lantas memicu kerusuhan di banyak kota di seluruh AS. Pemerintah federal bahkan harus mengirimkan Garda Nasional ke Memphis dan Washington DC untuk mengendalikan situasi.

Malam harinya, polisi menemukan sebuah senapan berburu jenis Remington 30-06 di trotoar dekat sebuah ruamh yang berjarak satu blok dari Motel Lorraine.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Twit Pertama di Twitter, Apa Isinya?

Selama beberapa pekan penyelidikan, berdasarkan kesaksian sejumlah saksi mata dan sidik jari yang tertinggal di senapan menunjukkan bahwa pelaku pembunuhan adalah James Earl Ray.

Ray adalah seorang kriminal yang kabur dari sebuah penjara di Missouri pada April 1967 saat menjalani hukuman penjara seumur hidup karena melakukan perampokan.

Pada Mei 1968, perburuan besar-besaran untuk menemukan James Earl Ray digelar. FBI kemudian menyimpulkan Ray mendapatkan paspor Kanada dengan menggunakan identitas palsu, yang pada masa itu sangat mudah dilakukan.

Pada 8 Juni 1968, para penyidik Scotland Yard menangkap Ray di sebuah bandara di London saat dia mencoba terbang ke Belgia, sebelum menuju ke tujuan akhirnya Rhodesia atau Zimbabwe di masa kini.

Setelah diekstradisi ke Amerika Serikat, Ray disidangkan di Memphis pada Maret 1969. Dia akhirnya mengakui perbuatannya demi menghindari hukuman mati.

James Earl Ray kemudian dijatuhi vonis hukuman 99 tahun penjara, dan meninggal dunia di dalam lembaga pemasyarakatan pada 23 April 1998.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Soeharto Ditunjuk Gantikan Soekarno sebagai Presiden

Pidato terakhir Martin Luther King Jr

Sehari sebelum kematiannya, King kembali ke Memphis pada 3 April 1968 dan memberikan pidato terakhirnya yang sangat dikenang.

"Kita akan menghadapi hari-hari yang sulit ke depan. Namun, itu tidak menjadi masalah lagi bagi saya, karena saya sudah sampai di puncak gunung...dan Dia (Tuhan) mengizinkan saya untuk naik ke gunung itu," kata King.

"Saya sudah melihat ke sekeliling dan saya melihat Tanah yang Dijanjikan. Saya mungkin tidak akan ada bersama kalian di sana. Namun, saya ingin kalian memahami, sebagai sebuah bangsa, kita akan mencapai Tanah yang Dijanjikan itu," ujar dia.

Martin Luther King, Jr dimakamkan di kampung halamannya di Atlanta, Georgia pada 9 April 1968.

Puluhan ribu pelayat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir saat peti jenazah King melintas diangkut sebuah kereta yang ditarik oleh dua ekor keledai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Agung Meletus 17 Maret 1963, Ribuan Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi