Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Tidur Terlalu Lama Bisa Menurunkan Kualitas Memori Otak

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Kinga Cichewicz
Ilustrasi tidur
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Segala sesuatu harus sesuai porsi normal. Jangan kekurangan, jangan pula berlebihan.

Seperti juga tidur. Ada jumlah tidur rata-rata yang bisa ditempuh manusia. Jika bisa mencapai itu, metabolisme dijamin bisa lancar tanpa kendala.

Namun ketika seseorang kurang tidur, maka akan ada beberapa dampak kesehatan serius yang menghadang di depan tubuh.

Seperti melansir dari NHS, kualitas tidur yang kurang bisa mengantarkan kita pada risiko obesitas, serangan jantung, bahkan diabetes.

Normalnya, setiap manusia membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 8 jam porsi tidur malam agar tubuh bisa kembali segar dan berfungsi optimal keesokan harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Porsi ini bisa lebih bisa kurang, masing-masing tubuh memiliki kebutuhannya sendiri-sendiri.

Jika keesokan pagi terbangun dengan letih dan kantuk yang masih menyekap, bisa jadi Anda butuh waktu tidur lebih panjang dari biasanya.

Jika kurang tidur membahayakan jantung, bagaimana dengan kelebihan waktu tidur? Atau oversleeping?

Baca juga: Kenali Detak Jantung saat Istirahat yang Sehat

Penyebab oversleeping

Oversleeping disebut pula hypersomnia. Orang dengan gangguan ini, biasa tidur malam dengan rentang waktu sangat panjang, yaitu 10 hingga 12 jam per harinya.

Oversleeping biasa terjadi pada bayi dan anak-anak. Namun pada dewasa, gangguan tidur ini bisa lahir karena berbagai faktor, salah satunya gaya hidup.

Ketika Anda kurang tidur, maka tubuh akan mengirim sinyal kepada otak bahwa ada hutang tidur yang harus dibayar. Maka di hari berikutnya, hutang tidur ini akan ditagih dan Anda akan tidur dalam jangka waktu yang panjang.

Hypersomnia yang hanya terjadi sesekali waktu tak perlu dikhawatirkan. Namun hypersomnia yang terjadi terlalu sering, harus diwaspadai. Karena bisa jadi itu terjadi lantaran ada berbagai penyakit yang melatarbelakangi.

Dicukil dari laman Healthline, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa membuat Anda hypersomnia. Yaitu gangguan tiroid, penyakit jantung, sleep apnea, atau malah depresi.

Baca juga: Depresi Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bedanya dengan Emosi Sesaat

Mempengaruhi memori 

Ketika hypersomnia berlangsung terus menerus tanpa henti, maka tubuh Anda juga akan masuk ke dalam bahaya kesehatan berikutnya. Yaitu rawan terkena anxiety, kurang energi, sakit kepala, obesitas, back pain, juga serangan jantung.

Selain itu, ada pula penelitian yang menyebutkan bahwa oversleeping berpengaruh juga pada kualitas memori otak yang menurun. 

Hal ini disebutkan oleh Howard Lewine dari Harvard University. Kualitas tidur yang kurang bagus bisa disebabkan karena jam tidur yang kurang atau malah berlebih.

Kualitas tidur yang tak bagus ini bisa mengarah pada tekanan darah tinggi karena pembuluh darah yang menyempit.

Sedangkan otak, agar bisa bekerja maksimal, membutuhkan pasokan oksigen dan gula darah yang lancar. Dan hal ini berseberangan dengan pembuluh darah yang menyempit karena kurang atau kebanyakan tidur.

 

Jadi sebaiknya, beristirahatlah dalam waktu tidur yang sewajarnya. Dimana dewasa, membutuhkan waktu tidur antara 7 hingga 8 jam saja.

Agar kualitas tidur maksimal, Anda bisa melatih tubuh menjalani waktu tidur rutin dengan membuat jadwal harian yang harus ditaati dengan tepat. Juga, mengurangi kebiasaan begadang agar tubuh tak menagih jam tidur berlebihan.

Baca juga: Solusi Mendapatkan Kualitas Tidur yang Baik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi