KOMPAS.com - Bibit siklon tropis Seroja menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badai ini diketahui menimbulkan gelombang ekstrem dan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, hujan deras, dan angin kencang.
Selain itu dampaknya juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum juga pemukiman warga, bahkan memakan korban jiwa.
Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja, Daerah yang Perlu Waspada hingga Dampaknya
Berikut ini adalah sejumlah fakta yang Kompas.com himpun terkait badai tropis Seroja:
1. Peringatan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini akan adanya bibit siklon tropis di selatan NTT pada 4 April 2021 sejak sehari sebelumnya melalui saluran YouTube BMKG @infoBMKG.
Dalam konferensi pers melalui ruang Zoom, Minggu (4/4/2021), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bibit siklon ini telah berhasil dideteksi BMKG sejak 2 April 2021 sebagai Bibit Siklon Tropis 99S.
"BMKG telah mengeluarkan rilis informasi potensi cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak tanggal 2 April 2021," kata Dwikorita.
Baca juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Bisa Picu Gelombang Setinggi 6 Meter di Perairan Selatan NTT
Bibit sikon itu memang akan menyebabkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah, termasuk wilayah NTT yang ketika itu disampaikan akan turun hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan kilat.
2. Lokasi
Siklon tropis yang kemudian dinamai Seroja ini tumbuh di wilayah Laut Sawu atau di sisi barat daya Pulau Timor atau sisi utara-barat Pulau Rote, NTT.
3. Kecepatan angin
Berdasarkan pemantauan Senin (5/4/2021) pukul 01.00 WIB, angin memiliki bergerak dengan kecepatan 16km/jam.
Diperkirakan, siklon tropis Seroja intensitasnya akan menguat dalam 24 jam ke depan.
Sementara pada hari sebelumnya, 4 April 2021 pukul 19.00 WIB, kecepatan angin maksimum di pusat sistem siklon trolis ini mencapai 55km/jam.
Baca juga: Apa Itu Siklon Tropis Seroja? Asal Penamaan, Dampak dan Penyebabnya
4. Bergerak ke barat daya
Siklon tropis ini terpantau bergerak ke arah barat daya, sehingga perlahan menjauh dari wilayah daratan Indonesia.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyebut dampak yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini akan mereda dalam 3 hari ke depan.
5. Penamaan Seroja
Penamaan Seroja diberikan sesuai urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional, hal ini karena wilayah tumbuh dan berkembangnya masuk ke dalam wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC (Tropical Cyclon Warning Centre).
Baca juga: 12 Wilayah Terdampak Siklon Seroja di NTT, Data Korban dan Kerusakan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.