KOMPAS.com – Memar biasanya terjadi karena ada benturan yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah kecil.
Misalnya, saat kita terjatuh atau membentur benda yang keras. Akan tetapi, ada yang sering mengalami memar tanpa adanya benturan.
Ada yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh setelah mengalami memar.
Dalam kebanyakan kasus, mudah memar terjadi karena faktor genetik atau kondisi medis minor.
Memar juga bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa ada yang tidak beres dengan organ atau pembuluh darah.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Mengalami Delirium, Gejala Baru Covid-19
Memar seperti apa yang perlu diwaspadai?
Melansir Medical NewsToday, memar yang perlu dikhawatirkan adalah jika muncul banyak memar secara tiba-tiba.
Umumnya, seseorang mudah memar ketika usia semakin bertambah. Hal ini karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.
Mudah memar juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seseorang yang kerabatnya mudah memar, maka bisa jadi ia juga akan mengalaminya.
Berikut ini kondisi memar yang perlu diwaspadai:
- Memar yang muncul sangat besar dan menyakitkan padahal luka yang dialami ringan
- Mengalami banyak memar tanpa tahu penyebabnya
- Sering memar dan butuh berminggu-minggu sembuh
- Pendarahan lebih dari 10 menit usai cedera.
Penyebab memar
Berikut ini sejumlah kondisi penyebab memar:
1. Pengobatan
Konsumsi obat tertentu seperti golongan pengencer darah (warfarin, heparin, dan sebagainya) bisa mengakibatkan seseorang berdarah dan memar.
Beberapa obat lain yang melemahkan dan memengaruhi pembuluh darah, atau meningkatkan risiko perdarahan, juga bisa menyebabkan memar.
Obat tersebut di antaranya obat-obatan herbal seperti gingko biloba, bawang putih, jahe, gingseng yang dikonsumsi dalam jumlah besar.
Atau obat lain dari golongan kortikosteroid seperti prednison dan anti depresan tertentu seperti citalopram dan fluoxetine.
Baca juga: Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya
2. Penyalahgunan alkohol dan penyakit hati
Konsumsi alkohol menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit hati.
Saat penyakit hati berkembang, hati akan memproduksi potein yang memengaruhi pembekuan darah.
Akibatnya, seseorang bisa mengalami pendarahan berlebih yang berujung pada memar.
Kondisi ini biasanya diiringi dengan gejala sangat gatal, sangat lelah atau sakit, kaki bengkak, urine berwarna gelap dan mata atau kulit menguning.
3. Gangguan perdarahan
Ada sejumlah kondisi genetik yang mengakibatkan darah seseorang membeku secara lambat atau bahkan tidak membeku sama sekali.
Gangguan perdarahan genetik ini seperti adanya penyakit Von Willebrend atau hemofilia.
Memar yang muncul akibat kelainan perdarahan tidak muncul secara tiba-tiba karena kondisi kelainan perdarahan akibat genetik muncul sejak kecil
4. Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin yang bisa mengakibatkan memar di antaranya adalah kekurangan vitamin C.
Vitamin C yang kurang di dalam tubuh bisa menyebabkan gusi berdarah, luka yang tak kunjung sembuh dan mudah memar.
Selain itu, kekurangan vitamin K juga bisa berpeluang mengakibatkan tubuh mudah memar.
Vitamin K membantu tubuh membentuk gumpalan yang berperan pada penghentian pendarahan.
Karena itulah orang yang kekurangan vitamin K mungkin juga mengalami peningkatan memar secara tiba-tiba.
5. Kanker
Meskipun jarang, namun penngkatan perdarahan secara tiba-tiba termasuk muncul memar bisa jadi gejala kanker.
Kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang seperti leukimia berpotensi memunculkan gejala ini.
6. Senile purpura
Purpura pikun atau senile purpura juga bisa mengakibatkan memar. Purpura pikun biasanya akan muncul pada kulit orang yang lebih tua biasanya di atas 50 tahun.
Orang dengan senile purpura sebaiknya melindungi kulit mereka dari Mahari dan melindungi kulitnya dari cedera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.