Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 7 April: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | WHO Tak Dukung Paspor Vaksin Covid-19 untuk Syarat Perjalanan

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ERALDO PERES
Kematian akibat Covid-19 di Brasil meningkat 1.910 dalam 24 jam terakhir.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (7/4/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 132.999.130 (132 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 107.245.423 (107 juta) pasien telah sembuh, dan 2.885.128 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 22.868.579 dengan rincian 22.769.414 pasien dengan kondisi ringan dan 99.165 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 31.559.037 kasus, 570.239 orang meninggal, total sembuh 24.120.329
  2. Brasil: 13.106.058 kasus, 337.364 orang meninggal, total sembuh 11.558.784
  3. India: 12.799.746 kasus, 166.208 orang meninggal, total sembuh 11.789.759
  4. Perancis: 4.841.308 kasus, 97.273 orang meninggal, total sembuh 301.299
  5. Rusia: 4.597.868 kasus, 101.106 orang meninggal, total sembuh 4.220.035
  6. Inggris: 4.364.529 kasus, 126.882 orang meninggal, total sembuh 3.922.263
  7. Italia: 3.686.707 kasus, 111.747 orang meninggal, total sembuh 3.019.255
  8. Turki: 3.579.185 kasus, 32.667 orang meninggal, total sembuh 3.159.475
  9. Spanyol: 3.317.948 kasus, 75.911 orang meninggal, total sembuh 3.080.466
  10. Jerman: 2.912.636 kasus, 77.862 orang meninggal, total sembuh 2.597.100

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (6/4/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.549. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.542.516 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.296 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.385.973 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 162 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 41.977 orang.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Singapura

Otoritas Singapura akan menerima pengunjung yang menggunakan dokumen perjalanan seluler berisi sertifikat digital tes dan vaksinasi Covid-19 pada Mei 2021.

Dilansir dari Reuters, hal tersebut menjadikan Singapura sebagai salah satu negara pertama yang menjalankan inisiatif tersebut.

Singapura akan menerima penggunaan dokumen perjalanan seluler Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk pemeriksaan pra-keberangkatan.

Para pelancong bisa mendapatkan izin untuk terbang ke Singapura dengan menunjukkan aplikasi ponsel cerdas yang berisi data mereka dari laboratorium terakreditasi.

Dokumen perjalanan tersebut berhasil diuji oleh Singapore Airlines. Lebih dari 20 maskapai penerbangan, termasuk Emirates, Qatar Airways, dan Malaysia Airlines, juga menguji dokumen serupa.

Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi

Amerika Serikat

Joe Biden menargetkan bahwa semua orang dewasa AS akan memenuhi syarat untuk menerima vaksin Covid-19 pada 19 April.

Biden juga memperingatkan, dengan adanya varian baru Covid-19 yang menyebar, ke depan kondisinya masih akan tetap sama yakni antara hidup dan mati dengan virus corona.

Target bagi orang yang berusia 18 tahun atau lebih pada 19 April itu dua minggu lebih awal dari tenggat waktu 1 Mei yang dia umumkan sebelumnya.

Sebagian besar negara bagian AS telah mengatakan mereka akan membuka tempat vaksin untuk semua orang dewasa pada tanggal target baru itu.

Lebih lanjut, menurut Biden, AS juga telah memvaksin lebih dari 80 persen guru dan staf sekolah.

Selengkapnya, baca di sini.

Baca juga: 7 Gejala Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mendukung paspor vaksin Covid-19 untuk persyaratan perjalanan karena ketidakpastian mengenai apakah suntikan itu mencegah penularan virus, serta adanya isu kesetaraan.

"Kami WHO mengatakan pada tahap ini kami tidak ingin melihat paspor vaksinasi sebagai persyaratan untuk masuk atau keluar karena kami tidak yakin pada tahap ini bahwa vaksin tersebut dapat mencegah penularan," kata Juru Bicara WHO Margaret Harris, dikutip dari Reuters, Selasa (6/4/2021).

"Ada banyak pertanyaan, selain pertanyaan tentang diskriminasi terhadap orang-orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin karena satu dan lain alasan," kata Harris dalam jumpa pers Perserikatan Bangsa-Bangsa.

WHO sekarang mengharapkan untuk meninjau vaksin Covid-19 Sinopharm dan Sinovac dari China untuk kemungkinan daftar penggunaan darurat sekitar akhir April.

"Ini tidak datang secepat yang kami harapkan karena kami membutuhkan lebih banyak data," ujar Harris, yang menolak memberikan lebih banyak informasi dengan alasan kerahasiaan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi