Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Rasa Sakit Pasca-vaksinasi Covid-19? Berikut Cara Lapor ke Website keamananvaksin.kemkes.go.id

Baca di App
Lihat Foto
keamananvaksin.kemkes.go.id
Tangkapan layar website keamananvaksin.kemkes.go.id.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Rasa sakit atau tidak nyaman pasca-imunisasi merupakan hal yang wajar.

Namun, apabila rasa sakit pasca-vaksinasi Covid-19 berlangsung cukup lama dan berkelanjutan, masyarakat diminta untuk segara melapor.

Ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni dengan melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau melalui website pelaporan yang telah disediakan.

Dilansir dari akun Twitter resmi Kementerian Kesehatan, @KemenkesRI, website tersebut adalah keamananvaksin.kemkes.go.id.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Merasa pusing, mual atau lapar setelah divaksinasi? Tenang, ini termasuk kejadian wajar sebagai bentuk respons tubuh terhadap vaksin yg disuntikkan. Namun apabila kamu mengalami gejala serius segera laporkan kejadiannya ke http://keamananvaksin.kemkes.go.id. atau fasyankes terdekat ya," tulis Kemenkes.

Baca juga: Zona Merah Indonesia Naik Lagi Jadi 10 Daerah, Mana Saja?

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Lantas, apa itu website keamananvaksin.kemkes.go.id?

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menuturkan, website tersebut adalah website pelaporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) mandiri oleh masyarakat.

Dalam website tersebut, tersedia fitur pelaporan mandiri, pengumuman, daftar, dan login.

Dijelaskan Nadia, tidak semua orang bisa memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia tersebut.

"Tapi ini yang bisa mendaftar hanya anggota Komnas KIPI," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Masyarakat yang ingin melapor, imbuh Nadia, tidak perlu melakukan pendaftaran, pilih fitur pelaporan mandiri dan inputkan data-data yang diminta.

Setelah itu, laporan yang masuk akan ditindaklanjuti oleh tim Komnas KIPI.

"Jadi ini pelaporan dari masyarakat nanti akan di-follow up tim KIPI untuk dikaji, tapi kalau untuk penanganan sebaiknya segera hubungi nomor yang tertera di kartu vaksin," terang Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menerangkan, website ini hadir sejak awal tahun seiring dengan mulainya vaksinasi Covid-19.

"Website ini untuk membuka saluran pelaporan KIPI secara langsung dan memonitor kejadian KIPI," papar Nadia.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Cara pelaporan mandiri

Pertama, buka website http://keamananvaksin.kemkes.go.id/.

Kemudian, pilih menu "Pelaporan Baru"

Setelah itu, isi Data Pasien dan Data Pelapor

Data Pasien

  • Nama
  • Jenis kelamin
  • Tanggal lahir
  • Nomor handphone
  • Nama ibu
  • Nama ayah
  • Provinsi
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan
  • Desa/kelurahan
  • Alamat

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Gejala/indikasi meliputi:

  • Asma (Komorbid)
  • Batuk/Pilek
  • Bengkak pada lokasi suntikan
  • Demam 39 C atau lebih
  • Demam di bawah 39 C
  • Diabetes (Komorbid)
  • diare
  • Gangguan imunologi (Komorbid)
  • Gatal
  • Hamil (Komorbid)
  • Hilang penciuman
  • Hilang pendengaran
  • Hilang pengecapan
  • Hipertensi (Komorbid)
  • Jantung berdebar
  • kardiovaskuler (Komorbid)
  • Keganasan (Komorbid)
  • Kejang
  • Kelemahan anggota gerak
  • Kemerahan pada Lokasi suntikan
  • Kemerahan tersebar
  • keram
  • Kuning/ikterik
  • Lain-Lain
  • Lemas & kebas seluruh tubuh
  • lemas/lesu/letih
  • Mengantuk
  • Mual
  • muntah
  • NIHIL
  • Nyeri dada
  • Nyeri kepala
  • nyeri lokal
  • Nyeri otot
  • Nyeri pada lokasi suntikan
  • Pegal
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (leher/ketiak/lipat paha)
  • Penurunan kesadaran
  • Penyakit ginjal (Komorbid)
  • Penyakit hati (Komorbid)
  • Penyakit paru PPOK (Komorbid)
  • Perdarahan di tempat suntikan
  • Perdarahan lain
  • Perdarahan pada lokasi suntikan
  • Pingsan
  • pusing
  • Rasa kantuk berlebihan
  • Reaksi kecemasan
  • Ruam lokal, bengkak, merah dan gatal pada kulit, bibir, mata
  • Sakit disertai kelemahan pada lengan yang disuntik
  • sakit kepala
  • sakit perut
  • Sesak napas
  • Tanda-tanda syok anafilaktik
  • TBC (Komorbid)

Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7

Data Pelapor

  • Instansi
  • Nama instansi
  • Nomor pelapor
  • Nomor telepon
  • Provinsi
  • Kabupaten/kota
  • Kecamatan
  • Desa/kelurahan
  • Deskripsi Kejadian (Tuliskan Nama Vaksin, Jenis Vaksin & Kronologis)
  • File Pendukung (foto pasien)
  • File Pendukung (foto pasien)
  • File Pendukung (foto pasien)

Lalu, tuliskan kode yang tertera.

Terakhir, klik tombol "Kirim".

Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi