KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan adanya banjir bandang dan gelombang tinggi baru-baru ini beredar luas di media sosial.
Selain menggambarkan kondisi banjir dan gelombang tinggi, juga diberikan keterangan adanya banjir dan tsunami di Kupang, NTT.
Kendati demikian, BMKG menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Narasi yang beredar
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, unggahan terkait adanya banjir dan tsunami tersebut diunggah oleh akun Facebook @Firman Sanbein dan juga @Thorare di grup INFO LINTAS DAN KRIMINAL NUSANTARA.
Selain memberikan keterangan adanya banjir dan gelombang tinggi di Kota Kupang, juga disematkan video terkait banjir dan tsunami di Kupang, NTT.
"Curah hujan tinggi di kota kupang, terjadi banjir dan gelombang tinggi. Tetap waspada..," tulis Firman.
Penelusuran Kompas.com
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, bahwa informasi yang menyebut akan adanya tsunami di Kupang, NTT adalah informasi salah atau hoaks.
"Info yang mengatakan akan adanya tsunami di NTT itu adalah hoaks. BMKG tidak pernah mengatakan akan ada tsunami di NTT," ujar Andri saat dihubungi Kompas.com, Kamis, (8/4/2021).
Ia menegaskan, informasi yang valid adalah adanya gelombang tinggi yang diakibatkan oleh Siklon Tropis Seroja.
Dijelaskan bahwa fenomena yang terjadi, antara lain:
- Tinggi gelombang 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, dan Perairan Utara Kupang-Rote.
- Tinggi gelombang 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
- Tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu.
Terkair informasi hoaks yang telah menyebar di masyarakat, Andri menyampaikan, warga untuk tetap tenang dan tidak panik.
"Memang terjadi gelombang tinggi akibat adanya siklon Seroja tersebut, namun efeknya tidak seperti tsunami, tidak ke darat dan merusak seperti tsunami, hanya terjadi di laut lepas," ujar Andri.
"Diimbau bagi nelayan tidak melaut dulu, dan menunda perjalanan menggunakan transportasi laut di sekitar perairan NTT," lanjut dia.
Mengenai cuaca yang melanda di NTT, Andri menegaskan bahwa efek siklon Seroja sendiri mulai 8 April sudah mereda, dan siklon sudah mulai menjauh dari perairan Indonesia/NTT.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, informasi soal adanya tsunami di Kupang, NTT adalah informasi keliru atau hoaks.
Faktanya, BMKG tidak pernah mengatakan akan ada tsunami di NTT.
Adapun informasi yang benar yakni adanya gelombang tinggi yang diakibatkan oleh Siklon Tropis Seroja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.