Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Global 10 April: 8 Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak | Gelombang Ketiga Virus Corona di Kanada

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI
ANTRE-Calon penumpang mengantre pada fasilitas layanan pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose C19 di Stasiun Madiun. 
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Penyebaran kasus virus corona secara global masih terus terjadi.

Melansir data Worldometers, hingga Sabtu (10/4/2021) siang, jumlah kasus virus corona di dunia mencapai 135.333.049.

Jumlah korban jiwa akibat virus SARS-CoV-2 tersebut adalah 2,9 juta orang. Sementara, pasien yang dikabarkan sembuh tercatat sebanyak 108.893.125.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini 8 negara di dunia yang mencatatkan kasus terbanyak virus corona:

  1. Amerika Serikat: 31.802.772 kasus, 574.840 meninggal dunia, dan 24.346.766 sembuh
  2. Brasil: 13.375.414 kasus, 348.934 meninggal dunia, dan 11.791.885 sembuh.
  3. India: 13.202.783 kasus, 168.467 meninggal dunia, dan 11.987.940 sembuh.
  4. Perancis: 4.980.501 kasus, 98.395 meninggal dunia, dan 303.639 sembuh.
  5. Rusia: 4.623.984 kasus, 102.247 meninggal dunia, dan 4.248.700 sembuh.
  6. Inggris: 4.365.461 kasus, 127.040 meninggal dunia, dan 3.957.317 sembuh.
  7. Turki: 3.745.657 kasus, 33.454 meninggal dunia, dan 3.268.678 sembuh.
  8. Italia: 3.736.526 kasus, 113.579 meninggal dunia, dan 3.086.586 sembuh.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Berikut ini sejumlah update seputar virus corona di dunia:

1. Amerika Serikat

Badan POM AS akan mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer untuk dipakai pada anak-anak berusia 12-15 tahun.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komite Penasihat Vaksin FDA, Arnlod Monto.

“Sangat mungkin, jika data yang dikirimkan mendukungnya,” ujar dia.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Terdeteksi di 5 Provinsi, Mana Saja?

Diketahui, Pfizer telah mengajukan permohonan ke FDA untuk mengizinkan penggunaan darurat vaksinnya untuk digunakan pada anak-anak berusia 12-15 tahun.

Pfizer, sejauh ini hanya diizinkan untuk dipakai pada anak usia 16 tahun ke atas.

Meski demikian saat ini belum bisa dipastikan berapa lama FDA akan mempertimbangkan penggunaan vaksin Pfizer pada anak-anak.

Baca juga: Termasuk B.1.1.7, Ini 3 Mutasi Baru Virus Corona yang Teridentifikasi

2. Yunani

Yunani saat ini bergabung dengan sejumlah negara Uni Eropa untuk memberlakukan pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Saat ini Komite Vaksinasi Nasional Yunani telah merekomendasikan vaksin hanya untuk mereka yang berusia 30 tahun ke atas.

Hal tersebut menyusul peringatan regulator Eropa mengenai adanya risiko kecil vaksin AstraZeneca bisa menyebabkan pembekuan darah yang langka.

Setelah mengevaluasi data yang tersedia, komite mengatakan mereka melanjutkan program vaksinasi dengan vaksin apa pun termasuk AstraZeneca kepada individu berusia 30 tahun ke atas.

Baca juga: Ramai soal AstraZeneca, Bisakah Vaksin Sebabkan Penggumpalan Darah?

3. Jepang

Dokter Jepang melakukan transpalantasi paru-paru menggunakan donor hidup. Ini merupakan yang pertama di dunia untuk pasien Covid-19.

Operasi dilakukan pada seorang wanita Jepang yang paru-parunya rusak parah akibat Covid-19.

Wanita tersebut menjalani operasi 11 jam oleh tim medis beranggotakan 30 orang.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Ia menjalani transplantasi jaringan paru-paru dari suami dan putranya.

Rumah sakit Kyoto menyebut ini yang pertama di dunia di mana jaringan paru-paru yang ditransplantasikan berasal dari donor hidup.

"Kami menunjukkan bahwa kami sekarang memiliki pilihan transplantasi paru-paru (dari donor yang masih hidup)," kata Hiroshi Date Ahli Bedah Toraks di Rumah Sakit Kyoto yang memimpin operasi.

Baca juga: Daftar Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Bali Terbanyak

4. Venezuela

Dua wali kota Venezuela menerima beragam kritikan akibat tingkahnya yang mengumumkan kebijakan mengenai penandaan stiker yang ditempel di rumah pasien Covid-19.

Tindakan tersebut dikritik oleh LSM hak-hak sipil.

LSM tersebut meminta Jaksa Agung Venezuela melakukan penyelidikan.

Baca juga: Alami Rasa Sakit Pasca-vaksinasi Covid-19? Berikut Cara Lapor ke Website keamananvaksin.kemkes.go.id

Dalam sebuah video yang diunggah di akun resminya, Wali Kota Louis Adrian Duque dari Guama, Venezuela mengumumkan bahwa penempelan stiker tersebut adalah bagian dari kebijakan penguncian kota.

"Kami melindungi rakyat kami, (tanda ini) menunjukkan kasus positif atau kasus potensial, sehingga orang-orang sadar," kata Duque.

Nantinya orang yang menghapus tanda itu akan didenda sebesar 10 juta bolivar.

Adapun yang tidak mampu harus melakukan kerja sukarela.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

5. Kanada

Kanada saat ini mengalami gelombang ketiga virus corona.

Gelombang ketiga ini disebut lebih serius dibanding gelombang-gelombang sebelumnya. Hal ini karena jumlah mereka yang dirawat dan kritis melonjak.

“Akhir pasti sudah di depan mata tapi kita belum sampai di sana. Gelombang ketiga ini lebih serius dan kami perlu bertahan di sana selama beberapa minggu lagi untuk memastikan bahwa kami dapat meratakan kurva itu, menurunkan angka-angka itu lagi, untuk memberikan kesempatan bagi vaksin," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau selama konferensi pers di Ottawa, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Zona Merah Indonesia Naik Lagi Jadi 10 Daerah, Mana Saja?

Situasi Covid-19 yang serius terjadi di Ontario yang merupakan provinsi padat di Kanada.

“Kami melihat semakin banyak anak muda dirawat di rumah sakit dengan Covid-19. Jadi untuk kaum muda: 'Ada varian yang lebih menular dan lebih serius di luar sana, bahkan jika Anda lebih muda, Anda bisa sakit dengan sangat, sangat cepat', ” ujar Trudeau.

Sementara itu di seluruh Kanada, penerimaan ICU naik lebih dari 20 persen dalam seminggu terakhir selama gelombang ketiga ini.

Baca juga: Ada 5.504 Kasus Baru, Berikut Daftar Zona Merah dan Hijau di Indonesia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Pelaksanaan Posyandu di Saat Pandemi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi